9

2.2K 339 84
                                    

Malam semakin larut ,namun Seulgi dan Joo Hyun masih terjaga.Dengan nyamanya Joo Hyun bersandar pada dada bidang Seulgi yang sedikit berbaring pada sofa .

Berebut perhatian Seulgi ,dan bersaing dengan kedua anaknya benar benar menguras tenaganya .Hingga akhirnya memiliki waktu berdua dengan Seulgi,setelah satu jam Seulgi membacakan cerita pengantar tidur untuk  Roowon dan Aerum dikamar.

''Apa detaknya masih sama ?euh ,''tanya Seulgi ,mengusap lembut rambut panjang Joo Hyun yang sedikit coklat .

Joo Hyun mendongak menatap Seulgi ,dan tersenyum simpul . ''Kau mengingatnya ?''.

''Hem...,''dehem Seulgi sedikit merunduk dan mencium kening Joo Hyun .

''Aku senang kau mengingatnya ,''.

Seulgi hanya terdiam,dan kembali mengusap rambut Joo Hyun .Matanya kembali terfokus pada tayangan TV yang dia sendiri juga tidak paham.Sedangkan Joo Hyun juga ikut terdiam.

Menikmati merdunya degub jantung lelaki yang masih dicintainya hingga saat ini .Namun dia juga tidak bisa menikmati sepenuhnya ,karena rasa bingungnya masih mendominasi.Dan pembicaraanya bersama Jennie sama sekali tidak membantunya ,tentang beberapa kesamaan kedua anaknya dan Seulgi.

Pagi menjelang ,Roowon dengan mata yang masih sedikit terpejam menepuk tempat sebelahnya .

"Eunghh ,"lenguhana panjang terdengar begitu malas.

Tanganya kembali menepuk sebelahnya .

"Euh...,"Roowon membuka penuh matanya saat tanganya tidak menemukan keberadaan Seulgi. Yang semalam tidur bersamanya dan Aerum .

"Aeruma..Hyung eodie?"Roowon menemupuk pipi adiknya agar terbangun .

Aerum yang memang mudah sekali terbangun. Dengan cepat membuka matanya ,mengedarkan pandangannya.

"Samchon Oppa ,"gumam Aerum .

Tidak lama keduanya beranjak dari tempat tidur dan meninggalkan kamar .

Roowon berjalan ke arah sofa yang tidak jauh dari kamar yang ditempati semalam,begitu juga dengan Aerum .

"Hyung ,"Roowon menelungkupkan tubuh mungilnya di dada Seulgi yang masih tertidur .

"Oppa ,Ireona ,"gumam Aerum ,namun tidak melakukan apapun .Selain mendesak Eommanya agar bergeser ,menjauh dari Samchon Oppa .

Sedangkan Seulgi hanya mengerjapkan matanya sebentar dan menepuk punggung Roowon pelan .Sedangkan tangan kirinya terasa mendapat beban lebih,karena Aerum memeluknya dengan erat setelah berhasil menggeser Joo Hyun, Eommanya.

***

Joo Hyun sudah mempoutkan bibirnya sejak bangun tadi,karena kedua anaknya sudah lebih dulu bergelayut pada Seulgi .Bahkan Kedua kaki Seulgi tidak lepas dari pelukan Roowon dan Aerum meski tengah sibuk membuatkan sarapan .

Kedua anak itu benar benar menguasai Seulgi ,yang sibuk dengan alat masaknya .

''Hey ...lepas,kalian bisa terkena air panas nanti ,''ucap Seulgi yang entah keberapa kali menegur Roowon dan Aerum.Namun kedua anak itu tidak memperdulikan .Dan masih nyaman pada posisinya.

''Apa Eomma tidak diperlukan dirumah ini ?''tanya Joo Hyun dengan wajah datarnya .

Aerum dan Roowon hanya menoleh sebentar dan kembali mengabaikan sang Eomma.

''Hyung ,pallgupa,''rengek Roowon .

Joo Hyun melebarkan matanya tidak percaya mendengar rengekan putranya ,yang susah makan itu .

''Oppa paliwa,''rengek Aerum dengan wajah melasnya .

''Arraseo arraseo ,''Seulgi dengan dengan hati hati menuangkan sup rumput laut kedalam mangku agar tidak tumpah mengenai kedua teman kecilnya .

Desktop  (I gave you the World)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang