Hello guys, bantu aku yuk buat kasih bintang alias vote kalau kamu suka ceritanya. Supaya aku lebih semangat update :)
* * *
Lisa melangkah ringan keluar dari rumahnya. Rumah mungil dengan warna dasar putih nan sejuk karena dipenuhi berbagai pepohonan di pekarangannya. Hari ini ia merasa sangat bersemangat. Mungkin karena hari ini adalah tanggal 1 di bulan Juli, bulan dimana ia dilahirkan. Mmmh—sebenarnya bukan lahir, lebih tepatnya ditemukan. Ya, ditemukan oleh orang tua yang sekarang menjadi orang tua tirinya.
Lisa ditemukan oleh orang tuanya sedang menangis keras di sesemakan. Awalnya, orang tuanya hanya mengira suara itu adalah suara tangisan anak kucing. Memang pendengaran yang payah. Masa suara tangisan bayi disamakan dengan tangisan anak kucing?
Semakin orang tua itu berjalan menjauh, semakin kencang tangisannya. Akhirnya orang tuanya kembali ke tempat Lisa kecil berada. Orang tuanya mencari 'benda berbunyi' itu di semak-semak. Kemudian–untungnya–Lisa dibawa oleh kedua orang tuanya ke rumah dan merawatnya hingga ia sebesar ini.
Lisa ditemukan pada tanggal 10 Juli dan tahun ini akan menjadi tahun ke-17-nya semenjak ia ditemukan. Itu berarti tanggal 10 Juli tahun ini akan menjadi ulang tahunnya yang ke-17. Gadis mana di dunia ini yang tidak semangat menyambut ulang tahunnya yang ke-17?
* * *
"Lisa!"
Lisa menolehkan kepalanya ketika mendengar seruan seseorang dari belakangnya. Ia mendapati Jane sedang berlari ke arahnya sambil kerepotan membawa sebuah sisir di tangan kanannya dan ponsel keluaran terbaru sekaligus sebuah lollipop di tangan kirinya.
"Hai," sapa Lisa ketika Jane sudah berhasil menyejajarkan langkahnya. Mereka pun berjalan beriringan melewati halaman luas yang terhampar di depan bangunan megah sekolah St. Claire, sekolah yang sudah hampir 2 tahun membina mereka berdua.
"Kau repot sekali," komentar Lisa melihat segala yang digenggam Jane berikut dengan aksesoris yang melekat di tubuh temannya itu.
"Memangnya baru hari ini kau melihatku seperti ini, tidak kan?" jawab Jane sambil tersenyum centil.
Teman Lisa yang satu ini memang terkenal centil. Ia berdandan minimal 2 jam untuk pergi ke sekolah. Tak terbayang, mungkin ia bisa menghabiskan semalaman di salon jika ingin pergi ke pesta. Sementara Lisa sangat bertolak belakang dengan Jane. Lisa tak pernah mau repot-repot untuk dandan. Yang penting rapi, tak perlu dandan segala macam. Toh, Lisa juga sebenarnya sudah sangat cantik tanpa jamahan eyeliner, eyeshadow, blush on, dan lain-lain di wajahnya. Itu sebabnya banyak gadis iri padanya.
"Kau ini sebenarnya sekolah di sekolah model atau di St. Claire yang terkenal disiplin dengan otak cemerlang?" tanya Lisa sambil memincingkan matanya—kilauan rambut Jane tertimpa sengatan matahari pagi cukup mencolok mata.
"Meskipun aku harus belajar hingga malam sampai-sampai rasanya ingin muntah, kupastikan bahwa tatanan rambutku tak akan berubah dan make-up-ku takkan luntur. Kau tahu kan prinsipku, penampilanlah yang utama. Aku tak mau St. Claire dicap sebagai sekolah yang berisi anak-anak kumal-gila-belajar," bela Jane.
"Tapi kenyataannya St. Claire dicap sebagai sekolah anak-anak kumal-gila-belajar seperti yang kau bilang barusan," sanggah Lisa.
"Tapi tidak untukku."
"Whatever. Aku tak peduli dengan itu," tandas Lisa. Ia malas untuk berdebat di pagi hari, seperempat energinya akan terbuang sia-sia.
Jane menyeringai puas karena merasa telah berhasil mengalahkan Lisa dalam debat mereka kali ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
L[KN]IGHT - Ksatria Cahaya
FantasyNovel fiksi fantasi yang penuh dengan petualangan, perjuangan seorang anak yang tiba-tiba ditarik ke dunianya setelah 17 tahun hidup di dunia manusia biasa. Ia harus mempertahankan benda pusaka milik klannya sekaligus harus melawan klan yang menginc...