Part 04

150 6 4
                                    

Akhirnya Jane muncul lagi di part ini, di belahan dunia yang jauh dari Lisa dan Lucas, dan sedang berusaha melarikan diri.

* * *

"Hh... iya, Mum. Aku masih menginap di apartemen Jane. Kenapa? Kenapa lama? Uhm... itu karena... karena..."

Mati aku, Mum menanyakan kenapa aku lama di apartemen Jane. Harus jawab apa aku?!

Kemudian Lucas lewat di depan Lisa yang sedang duduk di sofa depan TV dan duduk di sebelahnya.

"Ah, itu. Jane kan tinggal dengan sepupunya, nah, sepupunya itu kecelakaan dan mengharuskan ia dirawat di rumah sakit. Aku kasihan pada Jane. Maka dari itu aku menemaninya agar ia tak sedih lagi. Aku boleh tinggal lebih lama ya, Mum?" pinta Lisa dengan nada memohon.

"Asyik! Thanks, Mum! I love you, muah!" kata Lisa sebelum menutup teleponnya.

"Kau bilang apa pada ibumu? Sepupu Jane kecelakaan dan dirawat di rumah sakir?" tanya Lucas tajam dan memberikan tatapan membunuhnya.

"Hehehe, maafkan aku. Aku tak tahu alasan apa yang akan kuberikan dan kau muncul di depanku. Maaf," kata Lisa dan membalas tatapan membunuh Lucas dengan puppy eyes-nya.

"Terserah kau lah. Ngomong-ngomong, sudah seminggu kau tidak keluar apartemen. Kau ingin pergi keluar tidak?" t.anya Lucas.

"Kemana?"

"Aku mau ke taman ria. Mencari objek untuk bidikanku. Mau ikut?"

"Taman ria? Mauuuu!" pekik Lisa girang.

"Cih, tak pernah ke taman ria ya? Sampai sesenang itu," cibir Lucas.

"Aku memang tak pernah."

Lucas memalingkan kepalanya dengan segera. Ia menatap Lisa dengan tatapan prihatin.

"Tak usah menatapku seperti itu, aku tidak mau dikasihani," jawab Lisa tanpa mengalihkan tatapannya dari TV.

"Hn, baiklah. Cepat siap-siap. Setengah jam lagi kita berangkat."

"Ha? Agak siang saja, ya? Sekarang masih pukul... setengah delapan? Hey, kita sampai sana pun orang-orang belum datang. Bahkan aku curiga taman rianya pun belum buka."

"Berisik. Aku tidak mencari banyak orang untuk objekku."

"Tapi Spongebob masih main," jawab Lisa sambil menatap layar TV dengan nanar.

"Siap-siap atau kutinggal dan kukunci kau di apartemen?"

"Cih, biasanya pun seperti itu, kan?" gumam Lisa sambil berjalan ke kamarnya.

* * *

Lisa turun dari motor sport Lucas kemudian menatap sekelilingnya. Benar saja, belum banyak orang yang datang ke taman ria itu.

"Tuh kan, apa kubilang. Belum banyak orang."

"Berisik," jawab Lucas singkat dan entah sejak kapan ia sudah berjalan di depan Lisa sambil menenteng kamera DSLR-nya. Lisa hanya mengikuti di belakangnya sambil sesekali menatap wahana-wahana menyenangkan dengan tatapan nanar.

"Hey, adikku!"

"HWA!!" pekik Lisa terkejut.

Bagaimana tidak terkejut kalau ada seseorang tiba-tiba berseru di telingamu dan di bahumu tahu-tahu sudah melingkar sebuah tangan besar.

"Aidan?!" seru Lisa lagi.

"Hey, tidakkah kau merindukanku, adik kecilku yang manis?" tanya Aidan lalu... CUP! Sebuah kecupan mendarat di pipi putih Lisa.

L[KN]IGHT - Ksatria CahayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang