Bolos

16 5 0
                                    

Saat aku telah sampai di kelas, tiba-tiba ada yang memanggilku.

"Nindy!"

Dan aku menengok kebelakang ternyata dia adalah dua kuncrut yang sangat usil yang pernah kutemui. Yaitu Melodi dan Sivia.

Mereka adalah dua sahabat yang paling dekat denganku. Sahabat yang aku kenal selama aku bersekolah di SMA ini dan sama-sama ikut Osis. Dan yang perlu kalian tau, mereka itu ibarat diary hidupku. Karena, mereka tau apa yang aku rasa. Mereka tau apa yang aku keluhkan dan mereka selalu menjadi jalan curhatku.

"Nindy!! Loe itu ya, dipanggil dari tadi ga nengok2. Lo kira aku sama sivia ini hantu apa?" nah, ini adalah Melody, cewek yang alaynya tingkat dewa dewi.

"eh! Loe aja... Gue mah ogah jadi hantu." nah, kalo ini Sivia. Umurnya mah lebih muda dari aku dan melodi, cuma sifatnya lebih bijak dan dewasa dari pada aku sama melodi.

"udah... Ga usah ribut dah. Dilihatin anak2 SMA tau. Malu..."

Setelah aku mengucapkan itu, melodi dan sivia berhenti cekcok.

******

Sudah 2 bulan aku bergabung di Osis, dan aku mulai banyak belajar mengenai hal hal yang berhubungan dengan Organisasi. Dan aku sangat enjoy mengikuti semua kegiatan yang di adakan oleh osis maupun sekolahan.

Terutama saat ini, aku sedang bersiap-siap untuk berangkat ke lapangan sekolah untuk melakukan persiapan acara perlombaan sepak bola antar kelas.

Namun, saat aku hendak berangkat, tiba-tiba hp ku berdering.

"siapa sih, pagi-pagi ada aja." saat aku melihat hp ku, ternyata yang menelfon adalah Dimas!

"Oh, my god! Aku angkat gak ya?? Aduh... Gimana nih?? Kok aku jadi gerogi ya???"

Saat itu aku benar-benar bingung dan gerogi. Entah karena apa aku tidak tau dengan sifatku saat ini. Dan aku beranikan untuk mengangkat telfon dari Dimas.

"Halo dimas?" saat aku mengangkat telfon dengan gemetar karena gerogi, takut-takut kalo Dimas cuma iseng.

"halo nindy... Lagi apa nih? Aku ganggu gak?"

"em.. Aku lagi mau berangkat ke sekolah. Oh gak kok, gak ganggu." padahal dalam hatiku berkata kalo, kamu sangat ganggu dimas... Aku jadi telat ke sekolah untuk ikut persiapan lomba sepak bola.

"oh... Bukannya pengumumannya di grup tadi cek in nya jam 8 ya? Kok loe gak berangkat-berangkat? Ini udah jam 9 loh?"

Saat aku nengok ke jam dinding di kamar ku, ternyata benar! Aku telat cek in!

"em... Iya, tadi ada urusan sebentar di rumah." itu sangat bohong. Aku sebenarnya bangun kesiangan.

"oh... Dari pada loe kesekolah, udah telat juga. Lebih baik loe ikut aku aja. Kita jalan-jalan. Hari minggu loh? Pasti seru."

Apa?? Aku diajak bolos ikut kegiatan di osis?? Sama dimas??

"em... Kayaknya ga deh, soalnya nanti takut dimarahin sama kak ishak. Lagian kan aku inti?"

"ya elah nin... Kan cuma sekali... Loe ijin aja kemana kek, ke rumah nenek loe kek, sesekali loe rasain kebebasan gituloh. Masa tiap hari kesekolah? Emang loe ga bosan apa?"

Yah, memang benar. Dalam lubuk hati kecilku yang paling dalam sedalam samudra. Ah lebay. Aku merasa bosan karena hampir setiap hari kesekolah.

"em..." aku sungguh bingung mau jawab apa.

"pokoknya aku jemput kamu sekarang. Kamu siap-siap ya!"

"tap..." belum sempat aku meneruskan ucapanku, telfon telah dimatikan oleh dimas. Dan rasanya ingin ku teriak ke dimas. Aku belom selesai ngomong dimas!!!

******

10 menit aku menunggu dimas datang, akhirnya dia sampai di depan rumahku. Dan aku langsung keluar menghampiri Dimas.

"Hai."  sapaku ke Dimas.

"hai. Loe cantik." saat dimas mengucapkan itu, rasanya aku bahagia banget. Dan rasanya aku malu...

"ya udah, ayo naik. Gue mau ajak loe ke suatu tempat." ucapnya

"kemana?" ucapku saat aku sudah naik kemotornya. Dan Dimas pun menjalankan motornya.

"nanti, loe juga tau. Tenang aja, gue gak bakalan ngapa-ngapain loe kok. Gue gini-gini juga anak yang baik-baik kok... Hehe"

"baik? Masuk aja jarang gitu??" dan saat aku mengucapkan itu, aku dan dimas tertawa.

Hampir 30 menit perjalanan, akhirnya Dimas menghentikan motornya di sebuah tempat yang banyak ilalang tapi indah. Dan pemandangannya sangat indah.

"wah... Indah banget dimas. Baru kali ini aku datang ke tempat yang seindah ini."

"haha berarti gue yang pertama kalinya nih yang ngajak loe ke tempat indah gini?" ucap dimas.

Aku dan Dimas sama sama menikmati pemandangan bersama sama. Dan juga sesekali kami mengabadikan momen ini dengan berfoto berdua. Dan bermain kejar kejaran dan aku sangat melupakan kalo aku sedang berada di zona yang salah. Aku bolos.

Rasanya aku bahagia sekali ketika berada dekat dengan Dimas. Entahlah... Mungkin ini yang dinamakan cinta?

Ha? Apa? Cinta?? Hem.... Sayang mungkin. Haha entahlah aku sulit mengungkapkan apa yang kurasa...

Setelah lelah bermain, aku dan dimas duduk di ayunan yang bersebelahan.

"em... Nin," saat dimas memanggilku, aku pun menoleh ke dia.

"iya, ada apa?"

"gue mau ngomong sesuatu. Tapi, loe jangan kaget ya..." saat dimas mengucapkan itu, perasaanku deg degan. Dan aku membalasnya dengan angguka kepala.

"sebenarnya aku itu...."

TBC.

Maaf ya, kalo jelek...
Masih pemula hehehe....
Kalo ada saran dan kritik tolong di tulis di kolom komentar ya....
Terima Kasih...
Selamat Membaca...

The Crazy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang