"Apa?? Nindy sama Dimas putus Siv?" ucap Melody dengan ekspresi kaget.
"iya. Mereka putus kemaren." ucap Sivia.
"hem... Kasihan Nindy siv, dia pasti sedih banget." ucap Melody dengan ekspresi sedih.
"gak usah lebay deh Mel. Lagian kan, bagus kalo mereka udah putus. Jadi, Nindy gak bakalan merasakan sakit hati lagi gara-gara Dimas. Lagian. Si Nindy, pacaran kok sama Buaya." ucap Sivia.
"Buaya??" ucap Melody sambil tertawa terbahak bahak.
"ya kan Buaya? Dimas itu mantanya segudang. Bahkan lebih. Dan, rata-rata, semua mantan Dimas itu benci sama Dimas sampai sekarang. Loe tau kenapa?" ucap Sivia.
"kenapa emang?" ucap Melody dengan sok polos.
"karena, waktu Dimas pacaran sama mantan2nya itu, dia suka mainin perasaan mereka. Dan kita nggak akan biarin hal itu terjadi ke Nindy bukan?" ucap Sivia. Dan Melody hanya menganggukkan kepalanya.
"Trus, apa yang harus kita lakukan sekarang Sivia? Aku kasihan sama Nindy, pasti dia kesepian banget nggak ada kita. Kan cuma kita sahabat yang paling unyuk2 yang dia punya." ucap Melody dengan nada alaynya.
"hem... Ya udah, kita sekarang temui Nindy, kita Minta maaf sama dia. Biar kita bisa bersama-sama kembali." ucap sivia.
"iya. Ayo. Gak ada salahnya juga kalo kita duluan yang minta maaf bukan? Dalam persahabatan harus ada yang mengalah. Mengalah bukan berarti kalah." ucap Melody dengan gaya sok bijak.
"iya." ucap Sivia.
Dan itulah, kenapa Sivia dan Melody bisa baikkan dengan Nindy.
Karena, mereka sama-sama sadar akan pentingnya persahabatan.
Mengalah bukan berarti kalah.
Demi persahabatan, harus ada yang mengalah untuk dapat terciptanya kebersamaan sepanjang masa.Sampai jumpa di The Crazy Love 2
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crazy Love
Fiksi RemajaNamaku Nindy. Nindy Faridha Puteri. Lahir pada tanggal 8 Oktober 2001. Aku tinggal di Gresik. Ayahku bekerja sebagai pengusaha sukses di luar kota. Aku tinggal dirumah bersama ibuku dan juga adik laki-laki ku. Disini aku tidak bercerita tentang baga...