Konflik

5 3 0
                                    

Hari ini aku sedang di kantin bersama 2 curut aku, yaitu Melodi dan Sivia. Kami sedang menyantap mie ayam kesukaan kami. Dan kebetulan sedang tidak ada pelajaran, tapi entahlah kenapa gak ada pelajaran. Mungkin, guru2nya sedang malas untuk ke kelas kami.

Kami bertiga fokus dengan menyantap mie ayam kami dan sesekali membuka hp kita masing-masing. Dan, ucapan Melodi langsung memecahkan keheningan ini.

"eh, Nind, ini bukannya si Dimas ya?" ucap Melodi dengan menunjukkan foto di hpnya yang berisikan foto Dimas dan seorang cewek di IG ke aku dan Sivia.

Dan betapa terkejutnya aku saat melihat itu. Sudah ingin ku marah kepada Dimas. Dan... Siapa cewek itu? Berani2nya dia foto dengan Dimas?

"eh, iya Nind, itu foto Dimas? Tapi kok  sama cewek sih??" ucap Sivia.

"ih... Gue kesel deh. Ngapain juga sih Dimas pake foto segala dengan cewek itu. Lagian, cewek itu siapa lagi!" ucapku yang sudah marah dan kesal.

"eh nind, cewek ini kayaknya bukan sodaranya si Dimas deh. Bukannya Dimas cuma punya adek laki-laki ya? Nah loh, trus ini siapa, Nind?" ucap Melody.

"Nind, Dimas itu gak pantes buat loe. Loe itu terlalu Baik buat Dimas yang Jahat ke loe." ucap Sivia.

Dan karena ucapan Sivia itu, aku mulai marah dan kesal atas ucapannya itu.

"iya Nind, betul kata Sivia. Dimas itu terlalu jahat buat loe Nind. Buktinya aja, Dimas pernah nge upload foto loe pake almamater. Trus, gara-gara Dimas juga, nama Osis tercemar bukan?" ucap Melody.

"eh, denger ya kalian berdua. Seharusnya kalian sebagai sahabat yang baik itu ngedukung apa saja yang dilakukan sahabatnya. Bukan malah nge-down-in sahabatnya sendiri. Harusnya kalian dukung. Ini malah gak! Sahabat macam apa kalian?" ucapku yang sudah emosi kepada mereka.

"justru kita sahabat loe Nind, kita ngomong apa adanya.. Dari pada ngomong dibelakang loe." ucap Sivia.

"dan apapun yang kalian bilang. Itu gak ada pengaruh apapun dalam hubungan ku dengan Dimas. Aku yakin, aku dan Dimas itu jodoh. Dan kalian gak berhak untuk mencampuri itu! Kalian itu cuman sahabatku. Bukan keluargaku!" ucapku yang sudah tersulut emosi.

"iya Nind, kita bukan siapa2 loe. Kita bukan keluarga loe. Kita bukan sahabat loe juga mulai detik ini! Itukan yang loe mau?" ucap Melodi dengan sinis.

Dan karena ucapan melody itu, aku mulai sadar apa yang aku ucapkan tadi itu salah. Dan mau gimana lagi? Salah mereka berdua berbicara seenaknya sendiri.

"gue bener-bener kecewa sama loe Nind, ayo mel, kita pergi. Nafsu makan gue udah hilang." ucap Sivia.

Sivia dan Melodi pun pergi meninggalkan ku yang sedang meredam amarah. Aku sangat kesal, emosi, marah dan juga merasa bersalah atas ucapan ku tadi. Dan aku hanya bisa menangis dan menangis.

Saat aku sedang menangis, tiba-tiba ada yang menghampiriku, yaitu Nisa.

"Hey Nind" ucap Nisa yang langsung duduk dibangku yang berada didepanku. Aku tidak menanggapi sapaan dari Nisa karena sedang menangis.

"Gue cariin kemana-mana ternyata disini. Eh, loe kok nangis? Ada apa nind? Apa loe dimarahin sama kak ishak? Apa karena Dimas? Cerita aja gpp Nind." tanya Nisa dengan menatapku serius.

"nggak, gue gpp kok." ucapku sambil menghapus air mataku.

"ada apa Nis? Kok tumben cari gue?" ucapku yang heran dengan kedatangan Nisa.

"em... Tadi aku disuru Ari buat cari loe Nind, katanya sih, mau koordinasi ke kak ishak sama kak Fina masalah program kerja yang akan jalan nanti." ucap Nisa.

"oh, ya udah ayo kita ke Ari. Pasti dia nungguin kita." ucapku.

Aku dan Nisa langsung menemui Ari yang kebetulan sedang menunggu kita di Gazebo.

"lama banget sih?" ucap Ari dengan ekspresi kesal.

"ini si Nindy susah banget carinya. Ternyata malah makan mie ayam di kantin." ucap Nisa.

"ya maaf, kan lapar." ucapku dengan menunjukkan cengiran khasku.

"ya udah, ayo kita temuin kak ishak sama kak fina." ucap Ari.

"ayo." ucapku dan nisa bersamaan.

Aku, Ari dan Nisa langsung menuju ke Ruang Osis untuk menemui kak ishak dan kak fina untuk koordinasi masalah program kerja yang akan datang nanti.

Setelah sampai di RO kami pun masuk dan tidak lupa mengucapkan salam sebelum memasuki RO tersebut. Itu semua karena telah tradisi yang sudah diterapkan di Osis ini.

Setelah menemukan kak ishak dan kak fina, kami langsung berkoordinasi program kerja osis. Mereka menjawab dan memberikan masukkan yang baik dan jelas ke kami. Kami sangat senang saat berkoordinasi dengan kak ishak dan kak fina.

Karena, menurutkku mereka adalah kakak2 osis yang mukanya baik, dan bersifat baik. Tidak seperti kakak2 lainnya. Tapi, aku tau, mereka seperti itu demi mendidik aku dan teman2 osis lainnya agar bisa disiplin dan bisa mentaati peraturan.

Setelah 1 jam kami berkoordinasi dengan kak ishak dan kak fina akhirnya kami selesai juga. Kami pun berpencar kembali ke kelas kami masing2.

Saat aku tidak sengaja melihat Dimas, akupun menghampirinya untuk menanyakan tentang foto yang dia upload di IG bersama seorang cewek.

"Dimas!" panggilku dan Dimas pun langsung menghampiriku.

"ada apa Nind?" ucap Dimas saat sudah berada didepanku.

"ini siapa?" ucapku dengan menunjukkan foto Dimas dan seorang cewek di IG.

"oh... Itu mantan aku. Kenapa emangnya?" tanya Dimas dengan tampang biasa aja.

What??? Dia bilang Kenapa?? Aku cemburu Dimas!! Peka dikit napa?

"oh.. Mantan ya??" ucapku sambil menurunkan hpku dan memasukkannya kedalam sakuku lagi.

"iya." ucap Dimas.

"trus, apa bedanya kamu sama aku? Aku kemaren chat sama Reza, kamu marah. Sekarang, kamu upload foto kamu sama mantan kamu. Maksud kamu apa?? Apa mau balas dendam?" tanyaku dengan emosi yang sudah meluap dari diriku.

"ya kan apa salahnya coba aku upload foto ku dengan Dia? Lagian kan cuma mantan." ucap Dimas dengan tampang bodo amat.

Aku kesal banget pake +++ sama Dimas. Karena dia seperti tidak memiliki rasa bersalah apapun. Dan aku benciii banget sama Dimas.

TBC

Tunggu part selanjutnya ya...
Dalam part selanjutnya akan ada apa lagi ya?
Di part selanjutnya akan ada apa lagi dengan hubungan Dimas dan Nindy? Tunggu Di Part Selanjutnya...

Maaf ya, kalo jelek...
Masih pemula hehehe....
Kalo ada saran dan kritik tolong di tulis di kolom komentar ya....
Terima Kasih...
Selamat Membaca...

The Crazy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang