"loe,, beneran putus ya sama Dimas?" ucap Arga.
Dan aku terkejut. Kenapa Arga bisa tau akan hal itu? Apakah Dimas yang menceritakannya? Apakah aku harus jujur ya? Aku sangat bingung akan perasaanku sendiri. Aku ingin putus, tapi kenapa hati ini menyuruhku untuk tidak.
"Nind?" ucap Arga yang mengagetkanku karena dari tadi aku melamun memikirkan masalah ini.
"Eh, iya, em... Iya gue sama Dimas putus kemaren." ucapku.
"Jadi, loe beneran putus sama Dimas Nind?" ucap Arga dengan ekspresi kaget.
"Iya, kenapa?" ucapku yang bingung dengan Arga. Kenapa dia kaget mendengar kalo aku sudah putus dengan Dimas.
"Nind, Dimas itu stres nind, dia stres karena dia putus sama loe." ucap Arga.
Ha??? Dimas Stres?? Kenapa coba Dimas Stres??
"kok bisa?" ucapku yang sedikit terkejut.
"karena dia sayang banget sama loe Nind. Kemaren, waktu gue sama Dimas ke Cafe buat ngopi, eh si Dimas malah mewek kayak orang gila." ucap Arga.
Dan aku sedikit khawatir dengan itu, dan aku juga sedikit ingin tertawa karena tingkah Dimas ternyata dibelakangku seperti itu. Konyol.
"dan gue harap, loe bisa balikan lagi dengan Dimas ya Nind. Gue tau Dimas pasti gak sengaja nge upload foto loe yang pake almamater kemaren, dan mungkin dia gak sengaja nge upload foto dia sama mantannya. Loe kembali lagi ya ke Dimas? Kasihan dia..." ucap Arga.
Dan aku bingung harus bagaimana? Kalo aku gak balikan sama Dimas, nanti Dimas pasti akan melakukan hal-hal yang nekat. Bunuh diri mungkin? Dan aku gak bisa bohongin hatiku sendiri kalo sebenernya aku juga gak mau putus sama Dimas. Tapi aku harus bagimana lagi? Dimas itu pacar yang egois bagiku.
"gue akan memikirkannya lagi ga. Gue juga butuh waktu memikirkan itu." ucapku.
"ya udah deh, aku harap keputusan loe nanti, loe sama dimas kembali bersama lagi ya." ucap Arga.
Dan aku membalasnya dengan senyuman.
"gue kembali ke kelas ya Nind, bye." ucap Arga meninggalkan ku dan pergi kekelasnya.
"bye." ucapku.
Aku sangat bingung saat ini. Kenapa masalahku ini membuatku patah semangat sih... Biasanya kan kalo aku seperti ini, pasti akan ada Melody dan Sivia yang menghiburku. Tapi, saat ini, hubunganku dan mereka sedang dilanda badai masalah yang besar.
Dan, aku tak sengaja melihat Melody dan Sivia yang sedang bercanda bergembira berdua. Dan aku sadar, aku salah akan masalah kemaren. Andai aja kemaren aku tidak berkata kasar kepada mereka, aku dan mereka pasti saat ini sedang bercanda, tertawa bersama sama.
Dan aku hanya bisa menangis i semua yang terjadi saat ini. Aku langsung pergi keluar kelas dan menuju ke gazebo. Hanya untuk menenangkan diri, dan agar aku bisa menangis dengan bebas.
"aku benci! Aku benci! Dengan semua ini! Aku benci!!" ucapku dengan kesal dan menangis sambil memukul-mukul meja di gazebo.
"loe ngapain Nind? Kayak orang gila aja?" ucap seorang cewek. Dan, saat aku melihatnya, ternyata dia adalah Melody.
"Mel?" ucapku kaget dan langsung memeluk dia.
"gue minta maaf mel,, gue salah.. Gue minta maaf...." ucapku yang memeluk melody dengan menangis.
"iya Nind, gue juga minta maaf." ucap melody.
Dan kami melepas pelukan kami, dan datanglah Sivia dengan senyum menghampiriku dan Melody.
"gue juga minta maaf ya nind, seharusnya aku dukung kamu sama Dimas. Dan aku sama Melody saat ini, sudah mendukung apapun yang kamu lakukan, asalkan tidak kejahatan yaa...." ucap sivia.
" gue juga minta maaf ya Siv, seharusnya aku gak emosi seperti itu ke kamu dan melody." ucap ku dan dibalas anggukkan oleh Sivia.
"sekarang, kita sahabatan lagi dong..." ucap melody.
"iya." ucap sivia dan aku.
Dan mulai hari itu, aku, melody, dan sivia baikan. Dan menjadi sahabat yang utuh lagi. Dan aku sangat bahagia akan hal itu.
Kalo masalah aku dan Dimas jangan ditanyain... Aku dan Dimas sudah lost kontak karena aku sudah nge block semua sosmed tentang Dimas. Yaa.. Meskipun dalam hatiku masih bimbang dengan pernyataan yang belum sempat aku ucapkan ke Arga tentang jawaban aku ingin balikan dengan Dimas atau tidak. Dan sampai saat ini aku masih memikirkan hal itu.
Dan Dimas?? Entahlah, yang kudengar dia masih belum bisa move on dengan ku. Dan aku... Juga merasakan hal yang sama. Aku juga masih belum bisa melupakan Dimas. Aku masih cinta sama Dimas.
SELESAI
Akhirnya selesai juga nih cerita! Tapi, buat yang penasaran kenapa Melody dan Sivia bisa baikan dengan Nindy? Akan admin jelaskan di Part selanjutnya....
KAMU SEDANG MEMBACA
The Crazy Love
Teen FictionNamaku Nindy. Nindy Faridha Puteri. Lahir pada tanggal 8 Oktober 2001. Aku tinggal di Gresik. Ayahku bekerja sebagai pengusaha sukses di luar kota. Aku tinggal dirumah bersama ibuku dan juga adik laki-laki ku. Disini aku tidak bercerita tentang baga...