08 | tremor

1.5K 163 8
                                    

Dan sekarang aku akan benar-benar sharing ke kalian bagaimana keseharianku hidup dengan bipolar.

Sebelumnya, aku mau berterima kasih untuk semua orang yang sudah baca cerita ini. Aku bersyukur masih banyak orang yang peduli tentang kesehatan mental, termasuk kalian.

Untuk sekarang, tanggal 15 april 2019, aku lagi di masa hipomania. Aku merasa bersemangat tapi tidak sesemangat saat mania. Belakangan ini aku lupa untuk minum obat pagi.

Salah satu alasannya adalah karena aku ikut UTBK yang dilakukan hari minggu kemarin, sesi pagi. Parahnya, saat mengerjakan tes itu, serangan kecemasanku kambuh. Dadaku cukup sesak dan gemetar seluruh badan. Aku mencoba tenang dan minum air putih—kebetulan boleh bawa botol minum. Aku sempat beberapa kali hilang fokus. Materi yang ada di otakku hampir semuanya hilang, tapi aku tetap tahan untuk tidak menangis sampai akhir tes.

Dilema orang bipolar, kalau tidak minum obat bisa tremor satu badan. Kalau minum obat, nanti malah ngantuk dan tidak fokus.

Memang, obat psikiatri itu membuat kecanduan, tetapi aku ingin sembuh. Kata Dokter Ririn yang cantik, aku tidak boleh berhenti minum obat mendadak. Bahkan kemungkinan untuk sembuh sangat kecil, hanya sekitar 8% dari jumlah seluruh kasus tapi aku yakin aku bisa sembuh.

Masalah tremor, serius itu yang paling sulit. Saat mengalami serangan kecemasan, tremor itu muncul dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Dadaku pun sesak dan rasanya aku ingin menangis. Yang paling berbahaya dari serangan kecemasan itu adalah self harm.

Kadang aku self harm, saat aku benar-benar tidak bisa mengontrol semua itu. Untungnya, belakangan ini aku sudah janji pada diriku sendiri untuk tidak melukai diri. Sulit memang, mengingat self harm itu seperti rokok—menyakitkan tapi candu.

Dulu saat pemikiranku masih sangat polos, semua rasa sakit aku tuang dalam self harm dan pada akhirnya, aku sadar bahwa luka itu membuatku jelek dan membuatku semakin membenci diriku sendiri. Kadang pemikiran bunuh diri muncul saat itu juga.

Ingin menyerah, tapi keadaan tidak mengijinkan. Tidak ingin hidup, tapi tidak bisa mati. Selucu itu.

Living with Bipolar Disorder | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang