Ini yang dari kemaren belum aku ceritain ke kalian.
Gimana sih awal aku tahu aku bipolar?
Sejujurnya, berat banget. Aku nggak nerima itu. Aku bersikap denial sama omongan psikolog aku. Aku nggak percaya. Aku marah-marah ke psikolog aku karena aku pikir dia sok diagnosis. Aku nganggap kalau aku baik-baik aja, padahal aku udah nggak nyaman sama diriku sendiri tapi tetap aja denial.Untungnya psikolog aku baik banget, dia bener-bener mau ngerti dan nemenin aku di saat faseku kambuh. Padahal aku capek banget sama faseku waktu itu, untungnya, ada beliau jadi aku ada sampai sekarang.
Nggak mudah memang menerima kalau kita punya gangguan apalagi gangguan mental, tapi bagaimanapun kita harus terima diri kita sendiri.
Di luar sana pasti ada yang ngerasain sama yang kita rasain saat ini. Tujuan dari speak up ke orang-orang adalah membuat mereka yang ada di posisi kita, nggak ngerasa sendiri. Cuma, kita juga harus bener-bener tahu diri dan bukan speak up karena kita diagnosis diri.
Banyak dari temenku yang karena aku speak up mereka jadi ikutan dan malah mendiagnosis diri sendiri tentang gangguan mereka.
Padahal, nggak boleh, dear. Ini sama aja kaya ketika kamu pusing karena kecapean trus kamu ngiranya kamu pusing karena kamu punya gangguan di otak. Salah diagnosis juga berakibat fatal sama diri sendiri.
Kenapa?
Bisa aja, kita semakin stress karena rasa sakit dari diagnosis sendiri itu.
Tapi jujur, setelah ngeliat orang lain speak up dan bisa hidup berdampingan dengan gangguan mereka, aku merasa lega. Bener-bener lega sampai-sampai kadang aku nangis terharu, haha.
So, pls jangan ragu buat speak up kalo kalian punya gangguan mental, karena itu menyembuhkan lho💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Living with Bipolar Disorder | ✔
Random[NON-FIKSI] [RANDOM] Sebagian besar orang mengira bipolar itu gangguan kepribadian ganda, padahal keduanya jelas berbeda. Bipolar adalah suatu gangguan yang berhubungan dengan perubahan suasana hati (mood swing) mulai dari posisi terendah depresif/t...