SAHABAT DAN DO'A KU

216 19 2
                                    

Sesaat tia tenggelam dalam tawa bersama danil.

"Emmm...Ngomong-ngomong gimana caranya lo bisa datang terus kekamar gue dengan tiba-tiba? Apalagi dibawah ranjang kayak gini" Tanya tia penasaran

____-

"Hmmm" Danil hanya tersenyum hingga membuat tia semakin penasaran.

"Gue beneran penasaran deh, lo kenapa sih malah senyum dingin gitu? Risih gue lihatnya." Ketus tia.

"Ada deh. RAHASIA" goda danil.

"Isshhh" tia mendelikan matanya kesal

"Udahlah kenapa kamu tanyakan hal itu? Gak penting! Yang penting itu sekarang gue ada disini" Lirih danil

"Iya deh iya." jawab tia sedikit kesal

"Jalan yuk?" Ajak danil tiba-tiba

"boleh" jawab tia dan tersenyum.

Danil dan tia keluar rumah sambil berjalan berdampingan pergi ke arah taman.

"Enak banget ya pergi ke taman sore-sore gini" lirih tia dengan pandangan lurusnya

"Gue sering kesini kok tiap sore" ucap danil dan tersenyum lirih

"Sama siapa?" Tanya tia

"Sendiri, tapi disini gue punya banyak teman"

"Hmmm" tia hanya berdehem menanggapi danil.

"Lo jarang keluar rumah yah?" Tanya danil tiba-tiba.

"Ya begitulah" lirih tia sambil mengangkat kedua bahunya.

"Kenapa?"

"Sebelumnya gue gak punya temen dan teman satu-satunya ya cuma bi Minah, karena itu gue males keluar rumah" jelas tia dan menundukan kepala.

Danil hanya terdiam mendengarkan cerita tia yang selama ini selalu mengeluh dan berkata tidak memiliki teman.

"Eh lihat deh, ada burung hitam yang cantik mendekati kita." Lirih tia dan menunjuk burung dihadapannya.

"Hah?" Lirih danil dan mendadak melotot kaget ketika melihat burung hitam itu.

"Aaaaaa" tiba-tiba danil berteriak seakan kesakitan.

"Nil, lo kenapa?" Pekik tia

"Aaaa sakit" teriak danil memegangi kepalanya.

"Lo kenapa sebenarnya?"

"Kepala gue sakit" pekik danil.

"Kenapa kepala lo sakit?"

"Tolong usir burung itu." Danil terus berteriak kesakitan.

Tia langsung berlari mengusir burung hitam itu. Tapi aneh,yang terjadi malah sebaliknya, burung itu malah semakin mendekat dan berkicau lebih keras.

"Hei burung, pergi. husss,huss,huss" lirih tia.

"Cepat pergi, kasihan temanku." Lanjut tia dan terus berusaha mengusir burung itu.

Setelah burung itu pergi, tia kembali berbalik dan berlari menghampiri danil.

Namun setelah tia sampai ditempatnya, ternyata danil sudah tidak ada ditempat.

"Eh kemana dia?" Lirih tia.

"Nill, Daniilllll" teriak tia mencoba mencari keberadaan danil.

Setelah lama mencari, tia kembali duduk sendiri ditaman.

"Sialan gue ditinggal nih?"tanya tia pada dirinya sendiri.

Tia kemudian termenung di dekat kolam dan yang terjadi tia kembali melamun dalam keheningan.

RUMAHKU CINTA & KEMATIANKU (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang