WAKTUKU DI PANTAI

192 22 3
                                    

Afi tersenyum dan mengusap kepala tia, sedangkan tia memandang lurus kedepan.

"Danilll????" Lirih tia ketika melihat danil dipinggir jalan tengah tersenyum kearahnya.

___-

"Afisan stop, itu danil" teriak tia dan menunjuk ke arah danil.

Afi hanya tersenyum sinis karena keberadaan danil.

"Gue benar-benar penasaran maksud dia sebenarnya apa tiba-tiba muncul dikehidupan tia yang tidak tau apa-apa tentang dirinya" batin afi.

"Afi gue turun dulu ya? Ada yang mau gue bicarakan sama dia" lanjut tia.

Afisan mengangguk menandakan dirinya tidak melarang.

Tia langsung bergegas menghampiri danil yang dari tadi memandanginya.

"Nilll.." lirih tia.

"Hai tia, lo kemana saja? Gue beberapa kali ke rumah lo. Tapi lo nya gak ada" lirih danil.

"Eh maaf gue nginep di rumah temen gue"

"Ohh, jadi lo lupain gue gara-gara teman baru lo?" Ucap danil.

"Ehh enggak lahh, jangan ngomong gitu dong. Lo tetap teman gue kok"

Danil hanya berdiam tanpa reaksi apapun. Sesekali danil melihat ke arah afisan.

Tia yang sadar dengan perilaku danil yang memperhatikan afisan langsung tersenyum.

"Emmm nanti gue main ke pantai, lo mau ikut?" Tanya tia

"Berdua?"

"Eh enggak lahh, sama teman baru gue afisan, niki, dan hans. Sekalian gue mau kenalin lo sama mereka." ucap tia dengan semangat.

Danil membulatkan matanya kemudian menggelengkan kepala dengan cepat.

"Ehh enggak, gue gak mau. Gue cuma mau temenan sama lo saja." tolak danil

Senyum tia terlihat menghilang terganti dengan raut wajah kecewa.

"Ya sudah, kalau lo gak mau. Jangan pernah temui gue lagi" pekik tia dan berbalik.

"Tia lo marah?" Lirih danil

"Gak." sentak tia

Danil terdiam sejenak dengan tatapan dinginnya.

"Ya sudah, gue bakal nyusul nanti sore" lirih danil mengalah

Tia kemudian berbalik dan tersenyum.

"Janji?" Lirih tia.

Danil menganggukkan kepala.

"Tiaaaa. Cepetan ini sudah jam 7 lebih, nanti kita telat" Teriak afi dari dalam mobil.

"Iyaaa." Jawab tia.

"Lo harus datang ya? Gue tunggu." lanjut tia kepada danil kemudian berbalik dan berlari ke arah mobil afi.

"Sudah?" Tanya afi dengan santai.

Tia menganggukkan kepala dan tersenyum.

"Gue gak tahu, si danil itu berniat baik atau sebaliknya. Yang pasti gue harus tetap jaga tia dari dia" batin afi.

"Fii.. ayo jalan katanya telat." lirih tia.

"Oke" jawab afi dan langsung menancap gas.

Setelah sampai dirumah afi, ternyata niki dan hans masih tertidur lelap

"Gila ni orang jam segini masih tidur?" lirih afi geram.

"Woyy banguuunnn, ini jam berapa?"teriak afi.

RUMAHKU CINTA & KEMATIANKU (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang