MAKHLUK ANEH

203 23 1
                                    

"Ya tunggu.." tia membalas pesan singkat afi.

"Hai.." lirih afi ketika tia sudah terlihat diluar penginapan.

_____-

"Wiihhhhh cantik banget." pekik niki ketika melihat tia memakai dress.

"Ehh kalian sudah ngumpul? Gue kira cuma afisan." lirih tia.

"Oh jadi lo pengennya cuma berdua sama afisan? Pergi yuk hans?"ucap niki.

"Ehhh bukan gituu nik" pekik tia.

"Hhahaaa biasa saja kali, gue kan cuma becanda. Serius amat lo jadi orang." jawab niki.

"Ya sudahh cepet dong ini sudah gelap lohh. Malah ngoceh terus" ucap hans dengan nada kesal.

"Sabar dong" Teriak niki.

"Yuk." niki menarik tangan tia.

"Kita mau kemana?" Tanya tia

"Emm, afi lagi-lagi lo belum kasih tau tia?" Tanya niki kepada afi

Afisan menggelengkan kepala dan terkekeh.

"Kebiasaan" lirih tia dengan kesal.

"Maaf" ucap afi dan berjalan mendahului niki dan tia bersama hans.

"Ih apaan sih dia, bikin kesel gue." ucap tia.

"Sudahlah, lihat saja nanti. Kita bakal seru-seruan." desis niki.

"Kita mau ke pantai ya?" Tanya tia.

"Yap" jawab niki dengan pasti.

"Waaaahhhhh, kerenn banget." pekik tia ketika melihat pemandangan pantai yang terang dengan api unggun dan dua buah tenda yang digantungi sebuah lentera.

"Suka?" Lirih afi menghampiri tia.

"Bangeet" Pekik tia semangat.

"Jadi malam ini kita tidur di bibir pantai?" Tanya tia.

Afi dan niki mengaggukan kepala.

"Terus, buat apa kita nyewa penginapan?" Tanya tia heran

"Emmmm. Biarlah, besok kita bolos sekolah sehari buat tidur dipenginapan." ucap hans.

Tia membulatkan matanya dan langsung menggelengkan kepala.

"Gak gue gak mau." pekik tia.

"Padahal di sekolah lo selalu di bully, tapi masih saja betah disekolah. Heran gue." lirih hans.

Tia hanya mendelikan matanya tanpa menjawab perkataan hans.

"Sudahlah, masalah penginapan kita urus nanti. Sekarang kita senang-senang saja dulu. Gue bawa ini." ucap afisan dengan semangat sambil menunjukan sebungkus sosis dan jagung.

"Waaw sekarang kita bakar-bakar?" Pekik tia.

"Yap. sekarang lo sama niki siapin panggangan oke? Gue sama hans mau nonton saja"goda afi.

"Dih enak saja. Gue gak mau" pekik niki dan berbalik ke tenda.

"Emm ya sudah, gue yang siapin." ucap tia sambil menghampiri pemanggangan dan mulai mengangkat panggangan.

"Gue bantu." lirih afi sambil memegangi panggangan bersama tia.

Tia hanya tersenyum manis.

"Bisa gak jangan senyum kayak gitu dulu?" Ucap afi.

"Emang kenapa? gak suka?"

"Bukan gituu. Ahh sudahlah."lirih afi dengan malas.

"Emm arangnya mana fi??" Tanya tia.

RUMAHKU CINTA & KEMATIANKU (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang