bagian 1

198 6 0
                                    

Keluarga Kartanegara yang memiliki semua kekayaan.Yang selalu membuat mereka bahagia tapi bahagia mereka belum sepenuh nya utuh ,mereka ingin memiliki buah hati ,biar kelak ada pewaris harta Kartanegara

Rada selalu bersedih ,Radit suami nya selalu menyemangati Rada,sampai suatu saat karna putus asa Rada pernah berniat buat bunuh diri karna tidak bisa menjadi istri yang dapat memberikan seorang anak

"Sayang jangan laku'in itu lagi ,aku nggak mau kehilangan kamu ,kita bersabar saja mungkin Tuhan belum bisa memberikan kita anak ,kita akan selalu berusaha ,aku yakin kita akan mendapatkan anak"ucap Radit menyakinkan Rada yang menangis tersedu-sedu dalam pelukannya

"Mas aku mau kita cerai ,ak--uu nggak pantas buat kamu,aku nggak bisa memberikan kamu anak ,kamu cari aja pengganti aku ,aku ikhlas"ucap Rada menghadap suami nya

"Hei-hey nggak boleh bilang kaya gitu ,kita nggak boleh lemah ,kita hadapi ini bersama ,susah senang kita bersama ,kamu ingat janji suci kita dulu"ucap Radit menangkup wajah Rada dan menghapus air mata nya

"Terima kasih kamu udah jadi suami aku yang setia,selalu menemani aku dalam keadaan sedih ,terima kasih Tuhan engkau telah memberikan suami yang Sayang denganku,aku janji bakal bikin dia bahagia"ucap Rada dan langsung memeluk Radir dengan erat.

Setelah kejadian dua minggu lalu yang hampir membuat Radit syok karna Rada yang hendak meminun Racun.setelah kejadian itu kini Rada tampak lesu dan tambah membuat Radit tambah putus asa ,tapi Radit nggak boleh lemah ,Radit harus membuat Rada tertawa bagaimana pun cara nya itu ,janji seorang Radit Kartanegara.



pagi-pagi sekali Rada sudah terbangun,Rada melihat suami nya yang masih tertidur dengan pulas ,Rada tampak lebih bersemangat ,hari ini Rada akan membuatkan sarapan yang spesial buat suami yang ia cintai.

Rada pun bergegas turun untuk membuatkan sarapan,saat Rada asik berkutik dengan bumbu-bumbu dapur ada sebuah tangan kekar yang memeluk nya dari belakang ,reflek rada melempar panci penggorengan nya ke arah laki² yang memeluk nya

"Aduhhhhhhh ,sakit kok panci nya dipukul'in ke mas"ringis Radit memegangi kepala nya

"maaf mas,sakit ya ,sini² aku tiup'i"ucap Rada meniup sakit di kepala Radit

Radit mengulum senyum melihat tingkah Rada"udah nggak sakit lagi kok ,kamu masak apa sih kok wangi sekali"Radit mengendus-ngendus masakan Rada

"Masak Rendang,kata mama mas dulu,mas sewaktu kecil suka sekali dengan masakan Rendang,jadi aku belajar buat bikin Rendang,mas coba'in ya,Rendang nya udah masak"rada pun menyajikannya

Rada menggigit bawah bibir nya ,saat melihat wajah Radit Yang tampak susah di artikan

"Wahhhh masakan kamu Enak sekali,dimana kamu belajar?Masakan ini persis buatan ibu ku"Radit melahap makanan seperti orang belum makan 1 minggu ,melihat Radit makan dengan lahap membuat Rada tersenyum.

"Emm aku belajar dari ibu mas,aku sangat senang melihat mas menyukai masakan aku"Rada pun membersihkan sisa nasi yang menempel di sudut bibir Radit

"Makan nya pelan² dong mas ,kan belepotan"lanjut Rada membersihkan sisa nasi di bibir Radit

Rada tambak terkejut karna tiba-tiba Radit menahan tangannya .Radit mencium tangan Rada dengan lembut dan berhasil membuat Rada salah tingkah

"Aku lebih suka melihat kamu yang tersenyum ketimbang melihat kamu yang terus Bersedih,terus pertahankan senyuman itu"ucap Radit

Rada tersipu malu mendengar perkataan Radit

"Oh ya besok pagi-pagi sekali kita pergi ya?"ucap Radit

"Kemana mas?"tanya Rada yang tampak bingung

"Joging,udah lama kita nggak joging,aku juga mau melihat sunrais berdua bersamamu"Ucap  Radit yang dibalas anggukan oleh Rada "baiklah"

Maaf Kan Aku Ayah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang