Bagian 3

86 4 0
                                    

Tangis Rada pun pecah ketika sesudah membaca surat tersebut.Radit merasa bingung melihat Rada yang tiba-tiba menangis sesudah membaca surat tsb.Radit pun mengambil kertas tersebut dan membacanya

Saat selesai membaca Radit memeluk Rada dan anaknya"tuhan memang tidak tidur ,dia mejawab doa kita selam ini sayang"ucap Radit lirih dan dibalas anggukan oleh Rada

"Mas jika nanti Putri udah besar ,kita nggak boleh bilang dia anak angkat kita ,kita harus menyayangi nya seperti anak kandung kita sendiri,mas janji"ucap Rada "iya mas janji"ucap Radit dan memeluk mereka dengan sayang

Saat di perjalanan Rada tersenyum melihat Putri menggenggam jari telunjuknya"Putri cantik ya mas"ucap Rada tanpa mengalihkan pandangan nya dari Putri

Ratit tersenyum melihat Rada "iya sayang dia cantik seperti kamu"

Sesampainya di rumah Rada memanggil pelayan nya untuk menyiapkan kamar untuk buah hati nya.

Sebelum Rada menidurkan Putri ,Rada memberikan Putri makan terlebih dahulu dan membersihkan nya ,setelah selesai Rada menidurkan Putri ,Rada melihat Putri tidur begitu lelap ,sebelum pergi Rada mencium pipi gembul Putri dengan sayang

"Putri udah tidur sayang?"tanya Radit yang melihat Rada yang baru keluar dari kamar Putri"iya dia udah tidur"jawab Rada dan ikut duduk di samping suaminya

"Kita bobok juga yuk ,aku udah ngantuk dari tadi ,gara² nungguin kamu"ucap Radit menguap beberapa kali "iya-iya maaf ,yuk kita tidur nanti keburu Putri bangun"Rada pun bangkit dan disusul oleh Radit

























Rada dan Radit menjaga Putri dengan kasih sayang ,sampai Putri berumur 7 tahun .Putri sangat bahagia memiliki orang tua yang sayang dengan nya dan Putri menjadi anak yang penurut dan tidak pernah membantah perkataan orang tua nya karna Rada dan Radit mengajarkan Putri agar tidak pernah membantah orang yang lebih tua dari nya

"Mama Putri pulanggggg!!!"teriak Putri menggelar di setiap sudut ruangan dan Rada yang mendengar nya menutupi telinga rapat-rapat ,sedangkan Radit yang dibelakang Putri hanya tersenyum melihat tingkah lucu anaknya

"Haduhh sayang ,kenapa teriak-teriak ,sakit nih kuping mama dengar nya "ucap Rada menghampiri anaknya "heheh maaf-maaf maa ,Putri nggak bakal ulangi lagi dehh ,suerrr"ucap putri membentuk jari nya seperti V ✌

Rada yang melihat nya semakin gemas ,Rada mengelus puncak kepala Putri dengan lembut "iya-iya mama maafin ,yuk kita makan ,mama udah siapkan makanan kesukaan kamu"ucap Rada menggandeng Putri

"Heyy papa dilupakan"ucap Radit .
Rada dan Putri yang medengar nya hanya tersenyum"papa kan bisa pergi sendiri kemeja makan uwekkk"ucap putri meleletkan Lidah nya

"Awas ya kamu Putri papa gelitik kan nanti"Radit pun mengejar anak nya ,Putri yang mendengar ingin di gelitik kan langsung berlari

Terjadi lah kejar-kejaran dirumah tersebut ,Rada hanya tersenyum melihat keakraban antara suami dan anaknya ,walaupun Putri bukan anak kadung nya ,tapi Rada Dan Radit menyayangi putri lebih dari anak kandung

Maaf Kan Aku Ayah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang