bagian 10

78 2 0
                                    

Setelah usai makam ,Putri pun membuatkan susu ibu hamil
"Hoammm,nak mama ngantuk ,mama mau tidur aja dulu"Rada pun membaringkan tubuh nya di sofa "ma tidur di kamar aja biar Putri bantu"ketika Putri hari hendak membantu Rada buat berdiri "biar kan saja mama tidur disini ,mama cuma tidur sebentar"ucap Rada yang enggan membuka mata nya

"Tapi ma..."ucap Putri melemas
"Nggak papa kok ,mama disini aja ,Putri kalau mau tidur ,sini samping mama"Rada pun menepuk tempat sampingnya"enggak deh ma ,Putri nggak ngantuk"Putri pun mengelus perut buncit Rada yang kian hari tambah membesar

Putri tersenyum melihat Rada yang tidur dengan Pulas
Putri mensejajarkan posisinya dengan perut Rada

"Hay adek-adek kakak apa kabar?seneng deh lihat adek sudah jaga mama ,adek baik-baik ya di dalam sana ,nanti jika adek udah keluar kita main bareng deh ,Kakak udah janji loh dek sama mama ,nanti jika adek udah keluar kakak yang bakal cium adek duluan ,karna kakak sayang adek"Putri pun cium perut Rada dan pergi kekamar Rada buat ngambil selimut



Setibanya Putri di kamar Rada ,Putri pun tidak lupa pamit dulu jika mau masuk kekamar Rada walaupun Rada sering bilang ,jika Putri mau masuk tidak usah pamit.
Putri tidak mau jika ia dikatakan lancang jadi mau tidak mau Rada hanya menyerah

Saat hendak mengambil selimut Putri tidak sengaja menendang kotak kecil "aduhhh apa sih ini"karna Putri penasaran Putri pun mengambil kotak tersebut

"Mama, maafkan Putri ya Putri udah lancang"gumam Putri dan membuka kotak tersebut

Saat membuka kotak itu Putri jadi bingung "kenapa ada baju baby ya disini?apa ini baju Putri waktu baby ,tapi kok ditaruh di dalam kotak ya,ahh mungkin baju Putri yang udah kekecilan jadi di taruh di kotak"Putri pun Mencoba untuk membuang pikiran negatif nya
Saat hendak merapikan kembali pakaian itu ,sebuah surat jatuh dari sela-sela kain

"Apa ini?"gumam Putri dan membaca surat itu

"Apasih maksud surat ini ,kok nama Putri ada disini ,dan siapa Rianti Kusuma?"Putri pun tidak ambil pusing mengenai surat itu ,Putri mengembalikan surat itu keasalnya dan pergi mengambil selimut untuk ibu tersayang

Maaf Kan Aku Ayah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang