9🍃

150 5 0
                                    

Selesai menggerjakan soal ujian para siswa SMA Pelita segera beranjak untuk keluar ruangan.

"Azizah." suara yang tidak asing ditelinga Azizah.

"Iya ada apa din? Jangan teriak gitu dong."

"Eh iyaiya Maaf.kantin yuk??gue udah laper banget nihh."

"Hmm ayo."

Sesampainya dikantin Azizah dan Dini pun memesan Bakso mang Ujang.

"Nih Neng baksonya sama es teh manisnya juga."

"Makasih Mang Ujang."

"Sama-sama Neng geulis."

Tidak butuh waktu lama Azizah dan Dini selesai makan Bakso.

"Oiya Putri kemana yaa?" tanya Azizah pada Dini

"Putri langsung pulang,soalnya dia ada acara keluarga gitu zah."

"Ohgitu.Oiya gue mau ke Mall sore ini,lo mau ikut gak??tapi gue kesana sama Irfan."

"Whatt Irfan yang waktu itu lo ceritain ke gue.yang pas lo nangis ditaman dia yang kasih sapu tangannya buat ngelap air mata lo itu?"

"Lo kok bisa tambah akrab sama dia sih??terus Fajar lo gimana Zah?"

"Bisa gak kalo mau nanya itu satu-satu jangan borong pertanyaan gitu."

"Hehee yaelah zah Maaf..lo serius mau ke Mall sama Irfan? Emang hubungan lo sama Fajar gimana?"

"Soal Irfan ntahlah dia selalu datang kalo gue lagi kesusahan,dan Fajar gue nggak tau hubungan sama dia gimana,sudah 1minggu dia menjauh."

"Terus lo mau putus sama Fajar?terus Irfan mau lo apain Zah?."

"Gue gak bisa putus sama Fajar,udah 1tahun lebih gue pacaran sama dia..nggak semudah itu buat gue lupain dia Din....

Dan soal Irfan gue hanya temenan,Irfan hanya orang asing yang menerobos masuk ke kehidupan gue."

"Menurut gue Fajar putusin aja sama lo,lagian dia udah nggak peduli sama lo,dan lo jalanin aja sama Irfan gue yakin dia orangnya baik."

"Gue nggak bisa putus sama Fajar Din,apa alasan gue buat putus dari dia."

"Hmm sebenernya ada yang mau gu---e ceritain sa---sama lo Zah."

Ucapan Dini membuat Azizah semakin tidak mengerti apa maksudnya.
"Maksud lo apa? Ceritain jangan buat gue bingung gini."

Dini pun menghela nafasnya sebelum menceritakan tentang Fajar.

"Jadi gini Zah,sebenernya Melany itu sepupu gue,dan Melany itu udah dijodohin sama Fajar.dan seminggu lagi mereka mau tunangan..ya gue juga tau dari Mamanya Melany."

"Bercanda lo gak lucu din!!lo jangan ngarang cerita deh..nggak mungkin Fajar mau dijodohin." tanpa terasa air mata Azizah jatuh dipipinya.

"Zah gue beneran.gue cerita gini bukan karena gue nggak peduli sama perasaan lo,justru gue cerita gini biar lo lupain Fajar!!memang benar Fajar Nggak mau dijodohin tapi dia dipaksa oleh Papanya...ya alasannya karena perjanjian waktu Papanya Fajar dan Papanya Melany waktu dulu."

"Gue nggak bisa lupain Fajar,Gue gak bisa ngelepasin dia,gue sayang sama dia Din.gue gak mau dia jadi milik orang lain...pliss bantuin gue supaya perjodohan Fajar tidak jadi."

"Azizah lo jangan bertingkah konyol seperti ini!hapus air mata lo..lo nggak pantes nangis buat Fajar,lo hanya perlu ikhlaskan dia pergi zah."

Azizah hanya terdiam mendengar perkataan Dini.dia tidak tahu harus melakukan apa..

"Zah lebih baik lo temuin Fajar nanti sore,lo minta penjelasan dia."

"Gu---e belum siap sama jawaban dia Din"

"Siap gak siap lo harus tau alasan dia.ini terbaik buat lo zah."

Azizah hanya mampu menjawab dengan angukan saja,dia tidak tau harus gimana,semua tidak sesuai keinginan.

Apa sepedih ini saat semuanya tidak sesuai keinginan.
Apa sehancur saat aku tau bahwa pertemuan akan berpisah dengan cara yang menyakitkan.
Kenapa aku harus ketemu Fajar kalo akhirnya akan seperti ini...YaAllah kenapa harus seperti ini.

Tanpa disadari pipi Azizah sudah banjir dengan air matanya.

"Azizah lo kenapa hey?? Gue anter lo pulang yaa?"

"Nggak usah Din,gue gak mau kalo bunda curiga kenapa gue nangis.biar gue pulang sendiri dan gue mau ketemu Fajar nanti saja selesai Ujian."

"Yaudah gue dukung lo yang terbaik kok.lo ikutin aja apa kata hati lo zah." sambil tersenyum ramah pada Azizah.

Azizah hanya membalas dengan senyuman Dini..

"Yaudah sekarang pulang yuk.udah jam 2 nih."

Azizah hanya menganguk,ntahlah kenapa dia jadi males bicara gini.

Ikhlas dan BahagiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang