"Dengan keluarga pasien yang bernama Azizah.?"
"Saya Dok,kenapa dengan Non Azizah Dok."
"Pasien terkena Tipus,jadi Pasien harus dirawat indap.saya permisi dulu."
"Den bibi telpon bu Lisa dulu ya."
"Iya bi,saya sama Naira masuk kedalam duluan yaa."
Naira langsung berlari kearah Azizah terbaring lemah dengan Infusan ditagannya.
"Kak cepetan bangun dong,aku nggak sabar mau main sama kakak lagi."
"Naira sayang,kamu sudah kelelahan yah,tadi Uncel udah telpon Bunda kamu,kata Bunda kamu akan dijemput pak Yono."
"Yah kenapa Naira harus pulang Uncel,Naira kan pengen nemenin kak Azizah disini.Naira gak cape kok." sambil menunjukkan muka memohonnya pada Irfan.
"Sayang kamu kan besok sekolah,nanti setelah kamu pulang sekolah.kamu kesini lagi yaa pasti kalo besok kak Azizah nya sudah bisa main sama Naira."
"Hmm yasudah terserah Uncel." sambil mengerucutkan bibir tipisnya.
"Besok Uncel janji deh bakal beliin kamu ice cream.gimana?"
"Janji ya Uncel."sambil menujukan kelingking kecilnya dan Irfan mengulurkan kelingkingnya juga.
" ayo kita keparkiran.Pak Yono udah nunggu kamu disana."
Irfan dan Naira berjalan menuju parkiran rumah sakit.Naira pun pulang dengan Pak Yono supir pribadi keluarganya.
"Hati-hati yah Pak." seraya tersenyum ramah pada Pak Yono.
"Siap Den.." membalas senyuman Irfan.
***
"Bi bibi kelihatannya kecapean,lebih baik bibi istirahat saja pulang ke rumah.biar saya yang menjanga Azizah disini.""Gapapa Den ini udah kewajiban bibi menjaga Non Azizah."
"Gapapa ko bi,besok baru gantian bibi yang jaga Azizah.sekarang bibi istirahat dulu."
"Baiklah Den.Bibi titip Non Azizah yaa." bibi langsung pergi meninggalkan Irfan.
***
Irfan meraih tangan Azizah dan mengenggam tangannya yang lemah."Gue gatau sejak kapan perasaan ini hadir,mungkin sejak pertama kita ketemu di taman,mungkin pas lo balikin sapu tangan gue,ntahlah gue gatau perasaan ini hadir.gue merasa nyaman saat deket lo,dan bahkan fisik gue jadi kuat saat deket lo...mungkin penyakit gue tau kalo gue harus terlihat kuat saat dideket lo." Irfan terus saja berbicara sendiri sambil mengenggam lengan Azizah.
"Selamat tidur bintang kecilku." sambil mengelus pelan rambut Azizah.
***
Cahaya pagi datang menembus tirai yang ada di kamar rawat Azizah.Azizah perlahan membuka matanya yang sejak kemarin tertidur pulas.Azizah kaget karena yang pertama dia lihat sosok cowok Stress itu.
"Fan bangunn."sambil menggoyangkan bahu Irfan.
" Hmm...ehh lo udah bangun Zah."
"Kok gue ada disini Fan,dan kenapa lo ada disini?"
"Lo kemarin pingsan terus gue bawa lo kerumah,tapi demam lo nggak turun-turun yaudah gue bawa lo ke rumah sakit..ternyata lo sakit Tipus.dan soal gue ada disini,gue nggak tega ngeliat bi Ina udah kelelahan jadi gue nyuruh dia pulang dan gue yang temenin lo." seraya tersenyum kepada Azizah.
"Lo kok baik banget sama gue,padahal gue kan nyebelin,galak dan gu--
" udah nggak usah dilanjut,gue tau kalo lo itu tidak seburuk yang gue lihat.lo baik,lo cantik dan lo menarik."pipi Azizah memerah saat mendengar perkataan manis Irfan.
"Apaansi Gombal lo."
"Oiya lo makan dulu ya?nih makan bubur yang udah disiapin suster."
"Gue nggak mau makan bubur fan." sambil mengerucutkan bibirnya
"Hey lo tuh lagi sakit Tipus,dan Tipus itu nggak boleh makan sembarangan nanti yang ada lo tambah sakit.lebih baik sekarang lo makan dulu nih..gue suapin lo." sambil menyodorkan sendok kearah Azizah.
Azizah tidak menolak suapan itu,dia menikmati suasana ini,dia coba melupakan kejadian beberapa hari yang lalu walaupu itu sulit.dia harus bangkit tidak seharusnya dia merenungkan Fajar yang telah menyakitkan
"Udah Fan,buburnya tidak enak tidak seperti bubur biasanya."
"Jelas beda Zah.ini bubur khusus untuk orang sakit.jadi nikmati dulu."
"Hmm sudah ahh,Fan gue bosen lama-lama disini,ajak gue ketaman yuk?" ajak Azizah pada Irfan.
"Emang lo udah nggak pusing sama lemas?"
"Udah nggak terlalu kok,ayo ajak gue ketaman."
"Iyaiyaa Tuan Putri"
***
"Fan lihat anak gadis yang dikursi roda itu,dia seperti kesakitan menahan penyakitnya.gue kasihan ngelihatnya.""Iya zah,coba kita temui dia." sambil menuntun Azizah pada anak gadis yang dikursi roda itu.
"Hay Cantik,aku boleh kenalan denganmu? Namaku Azizah." sambil tersenyum pada gadis itu.
"Namaku Syabil kak."
"Syabil kamu sedang apa disini sendirian?."
"Aku bosan dikamar terus,sudah 2minggu aku dikamar.karena penyakitku ini."
"Maaf emang kamu sakit apa syabil?"
"Aku sakit kanker otak.rambutku sudah habis oleh penyakitku,umurku tidak akan lama lagi.waktu itu aku sempat kecewa dengan keadaanku bahkan aku sempat berpikir bahwa Allah tidak adil padaku.namun berjalannya waktu aku sadar bahwa Allah lebih sayang padaku dengan dia memberi penyakit ini padaku aku percaya bahwa Allah mempunyai rencana yang sangat indah untukku.meski rencana itu akan kulihat diAkhirat bukan di dunia.bahkan aku sudah siap jika aku dipanggil oleh-Nya sekarang dari pada aku harus menahan rasa sakit dikepalaku."
Azizah tersenyum dan tidak terasa air matanya sudah terjatuh di pipinya.Irfan pun hanya tersenyum dan memikirkan.
'apakah jika aku seperti ini Azizah akan melepaskanku begitu saja,cepat atau lambat Irfan pun akan seperti anak kecil ini.hidupnya hanya tinggal menunggu dijemput Rabb-Nya.'
"Subhanallah kamu luar biasa de,kamu harus tetap kuat ya dengn kondisimu..lebih baik sekarang kamu ke kamarmu ya.Biar kak Azizah dan kak Irfan yang mengantarmu ke kamar."
Anak itu hanya mengangguk
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikhlas dan Bahagia
Teen FictionSebuah rasa cinta tumbuh tanpa beban apapun,namun sebuah keikhlasan memaksaku untuk kebahagiaanya.akankah Keikhlasan membawaku Bahagia??