"Untuk apa dia mengirim surat ini,aku bahkan sudah melupakanmu Jar...ahhh sialan kenapa harus dia sihh yang nyakitin aku!!" gerutu Azizah setelah selesai membaca surat itu.
Drtttttttt bunyi hp Azizah menyadarkannya pada amarah yang sedari tadi menguasai dirinya.
Azizah meraih Hp nya dan melihat layar yang terdapat sebuah WhatsApp dari Grup Tiga Princess.
Putri:
"Selamat malam para incess kuh:*"Dini:
"Idih alay banget lohh,tumben lo mucul di grup ini,pasti loh mau ngegosip yaa??"Putri:
"Idih gue bukan mau gossip beib,cuma mau kasih tau Azizah aja kok...Azizah muncul dong jangan cuma baca aja..dasar anak gabut loh!!"Dini:
"Idihh biasa dong,emang lo mau kasih tau apa si sama Azizah..gue kepo nih put...hehe"Putri:
"Tadi aja marah-marah sekarang aja pengen tau..huu dasar loh!!"Azizah:
"Shutttt berisik loh pada,emang ada apa Put?"Putri:
"Gini Zah loh tau kan Fajar bentar lagi mau Nikah."Azizah :
"Iya trus knp?"balesnya dengan singkat.Putri:
" dan minggu depan dia bakal tunanangan di Hotel Bintang Lima beib...lo kok nggak marah sih"Dini:
"Ehhh elo kok ngomporin Azizah buat marah,lagi pula Azizah udah moveon dari Fajar..jadi dia biasa aja mendengar itu:p"Putri:
"Oyahh udah moveon???oke kalo bener udah moveon,nanti lo harus datang ke acara tunangan Fajar dan Melany tapi Azizah harus bawa pasangan juga.."Dini:
"Lo kok ngeselin si Put..kasian Azizah."Azizah:
"Shuttt udah nggak usah ribut...gue bakalan deateng dan bawa pasangan kok...bye gue mau tidur sekarang:*"***
Cahaya pagi sudah memasuki jendela Azizah yang membuat Azizah terbangun dari tidurnya.
dan langsung beranjak kekamar mandi.tidak butuh waktu lama Azizah telah selesai mandi dan memakai HotPants dan kaos berwarna putih kesukaanya."Selamat pagi Bibi..sarapan apa sekarang bi."
"Um ini Non Bibi buatkan nasi goreng spesial buat Non.sihlakan makan Non..Bibi mau kedapur dulu."
"Eh Bibi ngapain ke dapur,sini makan bareng aku Bi.sekalian ajak Mang Asep juga yah."
"Tapi No--
" Bibi aku tidak menerima penolakan yahh."
"Baik Non,Bibi panggil Mang Asep dulu."
Mereka bertigs sangat menikmati sarapan.suasana yang sangat dinikmati oleh Azizah.
***
"Non nanti sehabis magrib jangan lupa Ngaji yah.""Huuu Bibi ingat saja dengan itu,Iya aku bakalan ngaji..aku ingin pergi ketaman dulu ya Bi."
"Baik Non hati-hati yaa."
Azizah hanya tersenyum kearah Bibi dan langsung pergi meninggalkan rumah.Azizah terus berjalan menelusuri rumah agar sampai ke taman yang ada di perumahan,kaki seketika terhenti saat ada dada bidang yang menabraknya..
"Maaf aku jalanya kurang hati-hati Om." seraya menatap wajah pria itu.
"Iya tidak apa kok,saya juga yang salah karena tidak berhati-hati." bukannya membalas tatapan Azizah laki-laki itu malah membuang mukanya.
"Apa ada yang salah dengan muka saya,apa penampilan saya?" tanyanya dengan penasaran.
"Celana kamu sangat mengaggu Mata saya.saya permisi dulu." meninggalkan Azizah begitu saja.
'Apa salah ya dengan aku memakai celana ini..ahsudah lah aku tidak peduli dengan Om Om itu'Azizah melanjutkan perjalananya dan sampailah di sebuah taman.
"Bang ice creamnya satu ya,rasa coklat saja bang."
"Ini Neng ice creamnya,10rb Neng."
"Ini Bang uangnya." setelah membeli ice cream Azizah duduk di sebuah kursi yang ada ditaman.
"Kak Azizah" panggilan yang tak asing ditelinga Azizah yang tak lain adalah Naira.
"Lho Naira,kamu sama siapa?" seraya mengelus rambut lurus Naira.
"Sama Uncel Irfan kak."
"Heyy elo ada disini zah,ngapain sendirian lagi."
"Yaa lagi cari udara seger aja Fan,bosen dirumah terus."
"Um boleh duduk disitu??"seraya tersenyum kearah Azizah.
"Lo itu mengingatkan waktu pertama kita ketemu yah,sihlakan duduk Tuan Irfan." sambil tertawa karena ucapannya."Oiya Naira kamu mau ice cream ini gak"sambil menunjukkan ice cream yang tadi dia beli.
"Mau kak."tangan mungilnya mengambil ice cream yang ada ditangan Azizah
Azizah dan Irfan merasakan kebahagian,tidak terasa mereka bertiga menghabiskan waktu ditaman waktu sudah menunjukkan pukul 17:00 sore.
"Fan sepertinya aku harus pulang cepet sekarag."saat Azizah akan beranjak pergi meninggalkan Irfan namun tangannya telah dicekal lebih dulu oleh Irfan.
" tidak perlu terburu-buru gitu,biar aku yang antar kamu pulang."
"Ayo Naira kita juga pulang."Naira hanya membalas dengan anggukan saja.
Sejak ditaman tadi Irfan dan Azizah semakin dekat dan kedekatan itu telah membuat Azizah melupakan rasa sakit yang dia rasakan.seketika hilang begitu saja saat berada deket Irfan.
"Heyy kok bengong si." seraya melambaikan tangan didepan muka Azizah.
"Ehh udah sampai yah,aku turun yah..hati-hati dijalan.Naira nanti kita main lagi yah."
"Iya kak,Naira pasti main lagi sama kakak cantik."Azizah hanya tersenyum mendengar ucapan Naira.Naira turun dari mobil dan langsung pergi meninggalkan Irfan begitu pula dengan Irfan dia melajukan mobilnya meninggalkan rumah Azizah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikhlas dan Bahagia
Teen FictionSebuah rasa cinta tumbuh tanpa beban apapun,namun sebuah keikhlasan memaksaku untuk kebahagiaanya.akankah Keikhlasan membawaku Bahagia??