00:01

4.5K 471 29
                                    

Gadis berambut panjang yang dikuncir kuda itu berlari menyusuri tangga sambil tergesa-gesa menggendong tas ransel nya hingga di tangga terakhir ia tersandung kakinya sendiri dan membuatnya tersungkur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gadis berambut panjang yang dikuncir kuda itu berlari menyusuri tangga sambil tergesa-gesa menggendong tas ransel nya hingga di tangga terakhir ia tersandung kakinya sendiri dan membuatnya tersungkur.

"Alana!"

Yang dipanggil pun berdiri dan membungkuk berkali-kali sambil mengucapkan maaf.

"Sudah berapa kali Mama bilang, kamu itu cewek! Jaga sopan santun, nggak boleh petakilan kayak gitu!" Mama gadis bernama Alana itu berkacak pinggang dan menatap anaknya tajam.

Alana membungkukan badannya. "Maaf, Ma. Alana buru-buru."

Mama Alana ingin memarahinya sekali lagi tapi hal itu tidak terjadi karena seorang pria paruh baya muncul dari arah belakang.

"Sudahlah. Ayo, berangkat." Papa Alana berujar dan gadis itu senang dalam hati, sebab dia sudah membalikkan perkataan Mama nya.

Menjadi anak gadis satu-satunya di keluarga Giovani membuat Alana sedikit tertekan. Bagaimana tidak? Dia dipaksa untuk berlaku layaknya seorang puteri kerajaan, harus senyum ramah, anggun, dan sopan terhadap orang asing. Padahal karakter Alana sebenarnya berbanding balik dengan semua itu.

Like hell, keluarganya bukanlah keturunan bangsawan, hanya saja kedua orangtuanya merupakan pengusaha kaya di Indonesia, jadi mau tak mau Alana harus menjaga image nya. Tapi kenapa harus berperilaku demikian? Padahal jadi diri sendiri lebih seru dan gila.

Sekarang hari Senin, waktunya berangkat sekolah bagi Alana. Dia hanya duduk diam di mobil sambil menatap keluar jendela, dan saat di lampu merah, pandangannya tertuju pada segerombolan anak-anak skate yang melewati kendaraan dan berteriak gembira, membuat Alana menegakkan tubuhnya dan tersenyum membayangkan dirinya bagian dari mereka.

"Dasar anak-anak gelandangan. Apa yang mereka pikir mereka lakukan?" Ucap Papa Alana yang mengemudi di depan.

"But it's cool," celetuk Alana.

"Cool, you said?" Mama Alana memutar kepalanya ke belakang dan menatap tajam anak gadisnya yang duduk di kursi penumpang itu.

"Hehe. Nggak."

Pura-pura tidak menyukai apa yang kamu sukai itu cukup melelahkan bagi Alana.

+

+

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
00:00 - Han JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang