00:18

2.1K 413 122
                                    

Songs: –Wish You Were Sober by Conan Gray–Pour Up by Dean

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Songs:
–Wish You Were Sober by Conan Gray
–Pour Up by Dean.
Status: Unedited.

WARNING. This chapter might contain a slight mature scene. You can skip it if you feel like uncomfortable. Also it’s a bit long and boring. Take it at your own risk. Thankyou.

+

Seperti hari-hari sebelumnya. Alana kembali bangun di tubuh seorang Han Jisung. Ia duduk tegak di tepi ranjang sambil melamun, memikirkan kedua orangtua nya yang ternyata selama ini menyimpan rahasia besar darinya. Ia menghela nafas, teringat perkataan Jisung tadi malam sebelum mereka bertukar sukma.

“Aku janji bakal nemuin Dokter yang rawat Mama kamu, asal kamu janji buat nggak sedih terus-menerus. You will be alright, Ala. I promise we will find a way out,” kata Jisung kala itu.

Alana benar-benar malas untuk beraktivitas saat ini. Dia hanya ingin meringkuk di atas ranjang sambil menangis. Tapi akhirnya ia pun beringsut, turun dari ranjang dan pandangannya terarah pada gambar di atas meja belajar Jisung. Ia pun menghampirinya.

Matanya terbelalak melihat gambar buatan Jisung di sana. Ia terduduk di kursi sambil menutup mulutnya yang terbuka lebar. Ingatannya terarah pada mimpi-mimpinya kemarin.

Ternyata Jisung juga memimpikan hal tersebut yang mungkin bisa saja raga mereka memang dipertemukan melalui mimpi di tempat tersebut. Entah Alana harus merasa senang atau malah ngeri mengetahui fakta ini. Alana memutar gambar tersebuta, matanya mengernyit melihat tulisan  Jisung di sana.

Dikatakan: “A place where I dreamt about Alana. She looks beautiful I might add.”

Wajah Alana tiba-tiba memerah. Yang tadinya ia begitu malas melakuka sesuatu kini jantungnya berdegup tidak karuan dan sangat bersemangat untuk beraktivitas. Ia mengangkat gambar tersebut dan memeluknya erat.

Tanpa disadari, knop pintu berputar dan Jeongin muncul dari ambang pintu. Melihat abangnya yang bertingkah aneh, Jeongin langsung mengernyitkan hidung, jijik.

“Lo ngapain gue tanya?” Pertanyaan Jeongin membuat Alana terhenyak. Ia menegakkan punggungnya dan senyum di wajahnya luntur karena ia merasa malu sekarang.

Ia pun mendongak dan menaruh gambar tersebut ke atas meja belajae Jisung lagi.

“Hehe. Nggak.” Alana tersenyum garing.

“Aneh lo,” kata Jeongin yang hendak keluar lagi tapi Alana menghentikannya.

“Jeongin.” Yang dipanggil pun menoleh dan mengangkat satu alisnya.

“Sudah makan?” Tanya Alana.

Pupil mata Jeongin sedikit membesar, dia sedikit terkejut dengan perlakuan abangnya yang agak berbeda hari ini.

00:00 - Han JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang