➸ 07.

722 122 8
                                    

jeongwoo tengah menatap dirinya di cermin besar, “hm, okay, gue udah kece. tapi gue emang selalu kece sih.” gumannya pada diri sendiri. dasar narsis.

setelah mengecek penampilannya, ia tinggal salim kepada bundanya dan memesan ojek online untuk menuju ke café tempat ia bertemu dengan yeongue. tentu saja untuk curhat seperti yang ia bilang di telpon kemarin.

sebetulnya jeongwoo malas mengeluarkan uang untuk membayar ojek online, apalagi yeongue bilang rumahnya ternyata dipakai untuk acara reuni sma ibunya, mau tidak mau mereka harus melakukan sesi curhat di tempat lain. dan yeongue sengaja mengajak jeongwoo untuk curhat di café yang baru buka di dekat taman kota. sudah pasti nanti jeongwoo akan mengeluarkan uang lagi, karena jeongwoo itu suka sekali dengan makanan dan minuman manis.

yah, padahal biasanya dia itu hemat. bahkan sedikit menyerempet ke pelit. tapi bila sudah disuguhi jajanan yang manis manis, jeongwoo tidak pernah pikir panjang untuk menghabiskan uangnya.

“bundaaaaa, adek pergi dulu ya. pulangnya gak sore sore kok.” jeongwoo tiba tiba sudah berdiri disamping bundanya yang sedang mencuci piring.

bundanya tersenyum dan mengelus surai lembut anak bungsunya itu dengan pelan, “sama yeongue kan?” tanyanya.

jeongwoo hanya mengangguk, “hehe, sekalian uang jajan dong bun.” katanya sambil tersenyum lebar.

“haaaah, dasar!” bunda menjawil hidung jeongwoo namun tetap ke kamarnya untuk mengambil dompet.

setelah menerima uang dari bundanya, jeongwoo memakai sepatunya di kursi kayu yang terletak di teras rumahnya.

“mas woojin! anterin adek ke deket taman kota yuk, nanti adek beliin donat deh!” jeongwoo sedang berusaha membujuk kakak laki lakinya, mas woojin. kebetulan mas woojin sedang siap siap dengan motornya. pasti deh, mau ngedate sama pacarnya.

“yah dek, mas mau jalan sama hyungseob. masa mau bonceng tiga? kaya cabe cabean dong.” jawab mas woojin yang sekarang sedang memakai helm.

“yaudah deh, donatnya gajadi.” jeongwoo mendengus kesal.

“lah, lagian mas juga kan ga minta donat ke kamu??”

“ck, males ah sama mas woojin!” jeongwoo pura pura cemberut, siapa tau mas woojin berubah pikiran gitu kan.

namun mas woojin justru malah mencubit pipi jeongwoo.

“apasi ah! sakit tau!”

“hehe maaf, nanti mas pulang beliin jajan deh. janji nih.” woojin menyodorkan kelingkingnya ke jeongwoo.

“naaaaah! thai tea ya mas! janji!”

“kan kan kan, yang manis manis terus. apa mas bawa calon kakak iparmu kesini aja ya? dia kan manis.” duh, mas woojin malah bercanda.

“gak ah. kak hyungseob tuh emang manis, tapi galak banget. hiii, adek gasuka.”

“waduh, coba kamu tuh ngaca dek.”

— ✿ —

“ini ya pak.” jeongwoo memberi empat lembar uang dua ribu kepada driver ojek online yang telah mengantarnya ke café. setelah mengucapkan terimakasih, jeongwoo langsung masuk ke café dan mencari keberadaan yeongue.

“woy!” teriak yeongue dari meja yang terletak di sudut café. jeongwoo langsung menghampirinya.

“buset. duduknya kudu banget di pojokan apa?” jeongwoo menaruh tasnya dikursi depan yeongue.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

mutual ┇ hajeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang