*_setidaknya ketahuilah jika aku tak sebenci itu padamu_*
Play now Percayalah- Raisa & Afgan
"Argggh! "
Lisa terperosok kedalam jurang itu namun beruntung ia masih dapat berpegangan akar pohon besar yang berdiri kokoh dipinggir jurang itu.
"Woy lu ngapain selorotan disitu TK lo kurang lama? "
Lisa Pov's on
gue sekarang lagi dipucuk ajal kematian. Gue hampir masuk jurang gara gara kepleset batu tadi. Ini tentu salah Jungkook gara gara dia tadi teriak tepat diwajah gue. Gue kan kaget. Baju ganti gue udah jatoh kejurang dan mungkin beberapa menit lagi gue yang bakal jatuh.
Ngeliat gue yang gelayutan nggak karuan dan hampir banget nyemplung jurang Namja yang sama gue tadi bukannya nolongin gue malah masang wajah cengo nya gue nggak tau deh jalan pikirnya dia tuh gimana?
"Woy lu ngapain selorotan disitu TK lo kurang lama? "
Ah sial! Dalam keadaan kayak gini dia masih aja sok nglawak? Dasar aki aki pikun nggak tau diri
Oke fiks gue nggak usah pikirin dia sekarang gue harus bisa naik supaya gue nggak mati sekarang. Dosa gue masih cukup banyak dan gue mau insap dulu.Eomma! Lisa gamau mati!. Gue selalu teriakin itu dalam hati gue. Rasanya gue pen nangis karna kematian gue serasa udah kayak didepan mata. Dan gue juga nggak yakin kalau bocah yang lagi ngeliatin gue itu mau nolongin gue.
Gue mejamin mata sambil masih nahan badan gue yang hampir jatuh pake satu tangan gue. Gue coba tarik nafas dan
SEHUN!
Lagi lagi gue kepikiran waktu dia senyum terakhir kali ke gue. Jujur gue rindu dia.
Tunggu, Sehun? Dia sekarang udah Gak ada kan dia udah meninggal kan? Dan gue pernah kepikiran buat nyusul dia kan?A a apa sekarang adalah saat yang tepat buat gue nyusul dia. Humm mungkin ini emang takdir gue buat mati dijurang malam ini dan nyusul Sehun di sana. Ya, ini pasti adalah takdir tuhan buat gue. Inilah saatnya gue ketemu Sehun.
Gue mulai buka mata gue dan menghembuskan nafas halus gue. Eh, tapi kok Jungkook ada didepan gue? Iya jadi dia tuh kayak pegang tangan gue yang juga lagi megang akar pohon dia kayak nolongin gue gitu dari atas. Sejak kapan? Kok gue nggak sadar.
"Lepasin tangan gue! " bentak gue ke dia.
"Bodoh! "
"Lepasin tangan gue! Gue mau mati sekarang gue mau nyusul Sehun gue mau ikut dia! "
"Goblok! "
"Ini adalah takdir Tuhan buat gue dan lo jangan coba coba rubah takdir gue."
"Mungkin pacar lo udah ada di surga karna mungkin semasa hidupnya dia baik dan taat agama. Sedangkan lo? Kalau lo mati sekarang bukannya masuk surga lo malah bakal masuk neraka karna usaha lo ini sama aja buat bunuh diri." Ucapnya
"Lo nggak usah ikut campur masalah gue! Lepasin tangan gue biarin gue mati sekarang"
"Kalau lo mati gue juga ikut mati"
"Silahkan gue nggak peduli." Nggak gue sangka mulut gue bakal ngucapin kalimat itu.
"Oke gue bakal lompat ke jurang ini saat ini juga."
Dia kayak memposisikan badannya seakan mau lompat tanpa melepas genggaman tangannya dari gue.
Dia seriusan mau lompat? Bego! Now gue harus apa.
Gue berpikir secepat kilat karna jantung gue udah gelayutan ngliat Jungkook yang udah siap melompat ke jurang kapan aja semau dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Move On ; Lizkook
Fanfiction[COMPLETED] Orang bilang yang hakekatnya adalah seorang mantan itu perlu diikhlaskan, ditinggalkan, dilupakan, dilepaskan. Namun apakah kalian pernah merasa sangat sulit untuk melupakan seorang mantan? Atau mungkin kalian telah menemukan sosok baru...