# ' 26 .
Semakin kesini kedua insan tersebut sudah tidak terlalu se over dahulu. Jika Jungkook marah kepada Lisa, Lisa tak perlu memohon atau sujud sujud kepada Jungkook agar ia tetap membantu Lisa.
Dan apabila Lisa berbuat salah atau seenaknya, Jungkook juga hanya mengingatkan satu kali. Tidak mau berulang kali toh nanti Lisa akan paham dengan sendirinya.
Mungkin karena sudah hafal jika semua akan baik baik saja dan kembali seperti semula. Mungkin Jungkook bilang ia tak mau membantu Lisa, namun dalam prakteknya Jungkook masih berada di samping Lisa untuk menepati janjinya.
Tidak apa apa mulut dan tangan selisih asal yang dikerjakan adalah kebajikan
____
Jungkook yang semula duduk dimobilnya bangkit dan ikut menyusul Lisa.
"Permisi saya temannya Lisa, Lisa dimana ya.." Tanya Jungkook menundukkan kepalanya.
"Non ada dikamar, silakan tunggu di situ atau kalau mau bisa keatas. Dahulu pacarnya non juga sering ke kamar non untuk main PS ."
"Kamsahamnida... saya permisi ."
Jungkook menunggu diruang tamu dengan ornament serba hitam putih itu. Sekitar sepuluh menit menunggu ia jenuh. Makhlumlah ia belum pernah menunggui seorang perempuan ganti baju selama ini.
Jungkook beranjak, dan pergi keatas. Kamar Lisa kata bibi tadi. Ia dapat tahu mana kamar Lisa karna terbuka lebar dan menunjukkan kamarnya yang ke pink pink an itu.
Namja manis itu masuk kamar Lisa. Ia tahu kalau Lisa masih ganti baju tak mungkin ia membuka lebar pintu kamarnya. Yang ada dia seperti kaleng kaleng jalanan, tidak berguna.
Baru saja Jungkook akan memanggil Lisa yang tak tampak batang hidungnya itu, Lisa sudah muncul dari kamar mandi dengan parfum melati yang seketika mrmyeruak diruangan itu.
"Lah Jungkook! Geblek ngapain lo masuk kamar gue mau aneh aneh lu ya.."
Jungkook menunjukkan smirk nya lalu duduk di ranjang milik Lisa..
"Gue tau banyak kenangan dari mantan lo disini jadi.."
Lisa balik bertanya
"Jadi? "Jungkook menghela nafas lalu menatap sekejam mata Lisa dan melirik sedikit bekas luka Lisa kemarin.
" keluarin barang dari mantan lo lah. "
Lisa setengah mengerti setengah tak paham. Tapi kaki nya tidak sadar berjalan menuju almari dan mengambil sebuah kotak besar dengan pita warna hitam diatasnya.
" cuma ini sih . Mau buat apa? "
Jungkook mengambil kotak itu dan membukanya. Banyak sekali isinya. Box musik romeo juliet, foto Lisa dan Sehun, boneka keropi , boneka lumba lumba , miniatur castel , dan lain lain .
"Di bakar ." Ujar Jungkook sembari menutup kembali kotak itu.
"Walah edan lu hah ! Itu kenangan terpenting buat gua mau lo bakar gak jelas banget si lo ."
Jungkook tersenyum. "Katanya mau move on yaudah kalo gak mau berlarut larut aja lo sama kenangan ini ."
Lisa berpikir 'iya juga' .
Lagi pula itu hanya barang mati , tidak penting kalau Lisa tidak menuruti apa yang diinginkan Jungkook nantinya apa yang ia mau akan gagal dan juga dirinya akan menjadi seorang pengecut yang takut dengan masalalunya." Oke, gue bukan pengecut , bukan pula orang yang mudah narik kata katanya so, gue akan nurutin apa kata lo termasuk nge bakar semua barang ini . " Lisa berkata trenyuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Move On ; Lizkook
Fanfiction[COMPLETED] Orang bilang yang hakekatnya adalah seorang mantan itu perlu diikhlaskan, ditinggalkan, dilupakan, dilepaskan. Namun apakah kalian pernah merasa sangat sulit untuk melupakan seorang mantan? Atau mungkin kalian telah menemukan sosok baru...