-happy reading-
Sehun dan Lisa menunggu untuk dipanggil sang dokter. Dari berangkat tadi hingga sekarang mereka diam saja, tidak ada yang berani membuka obrolan.
Lisa yang tidak senang dengan situasi canggung seperti ini memberanikan diri untuk membuka obrolan.
"Apa tidak ada orang yang memisahkan kalian berdua?" lega sudah rasa Lisa karena berani membuka obrolan.
Sehun menoleh dan tersenyum tipis bahkan senyumnya tidak bisa dilihat, "Memisahkan? untuk apa dipisahkan. Bahkan aku tidak membalas pukulannya."
Mata Lisa membulat dengan sempurna, "Kenapa?" Lisa memegang mulutnya dengan salah tingkah. "Maksud aku, Kai kenapa tega memukulmu tapi sedang--" belum sempat melanjutkan omongannya nomor antrian mereka dipanggil.
Sehun tersenyum dan mengisyaratkan 'ayo masuk' lalu Lisa membalas ekspresi untuk mengisyaratkan 'untuk apa aku masuk?'
Sehun berdecak kesal dan menarik tangan Lisa, "Apa kau membiarkanku sendirian didalam? padahal kau yang mengajakku kesini."
Mau tidak mau Lisa harus mengikuti Sehun karena Sehun memaksanya. Dokter sedang mengecek keadaan Sehun dan benar saja daritadi pagi Sehun merasakan sedikit pusing ternyata ada sedikit darah yang membeku di bagian hidungnya.
Lisa menatap Sehun dengan rasa khawatir, dan Sehun tidak sengaja mencuri-curi pandang ke arah Lisa. Lisa yang sadar Sehun sedang menatapnya pun membuang muka dan mengalihkan fokus pandangannya, Sehun tersenyum.
Gadis yang baik batin Sehun.
Lisa yang mendengar penjelasan dokter pun bertambah khawatir terhadap Sehun.
"Dok, darahnya apa sudah benar-benar tidak beku lagi? dan sudah dokter bersihkan kah?" jelas terpancar raut wajah Lisa sedang khawatir.
Sehun menggegam tangan Lisa dan menatapnya, "Dokternya sedang bikin resep lis, jangan di ganggu." sungguh senyum Sehun sekarang yang disukai Lisa saat berada di mobil waktu itu.
Dokternya pun memberikan resep obat untuk ditebus di apotek, "Tenang saja nona, tuan Sehun sudah lebih baik dari sebelumnya."
Sehun tersenyum ke arah dokternya, "Terimakasih ya dok."
"Samasama tuan, tapi jangan lupa dikompres ya tuan lukanya dan obatnya diminum 2X sehari supaya rasa nyeri dan pusingnya hilang." jelas Dokter dengan senyuman.
"Kalau gak di kompres kenapa dok?" Lisa langsung menoleh ke arah Sehun dan melototi nya.
"Lebih baik di kompres tuan."
"Terimakasih dok, setelah pulang ini nanti saya akan kompres hidungnya itu." sahut Lisa, lagi-lagi Sehun dibuat mematung oleh sikap Lisa.
Sehun dan Lisa menunggu obatnya di apotek, daritadi Sehun memejamkan mata dan memegang tulang hidungnya. Dan Lisa daritadi memperhatikan Sehun, hingga Sehun membuka mata dan Sehun melihat kalau Lisa sedang memperhatikannya Lisa pun langsung mengalihkan pandangannya.
"Apa masih lama ini?" Sehun memecahkan keheningannya dan Lisa kembali menatap Sehun.
"Apa lukamu terasa sakit?" alih-alih menjawab pertanyaan Sehun, Lisa malah bertanya balik.

KAMU SEDANG MEMBACA
Different women (HUNLIS)
RomanceDisaat wanita lain ingin mendekatiku karena hartaku beda hal nya dengan wanita satu ini.