limabelas.

1.8K 151 6
                                    

happy reading

Jiyoung masih terlelap disofa ruang tamu Lisa, sedangkan Lisa sudah bangun dari matahari terbit dan sekarang Lisa sibuk dengan peralatan dapur.

Tak lama kemudian Jiyoung terbangun karena bau masakan Lisa, Jiyoung berjalan menuju dapur dengan muka bantalnya itu.

"Ho lis hoam," Jiyoung berbicara dengan menguap, Lisa menoleh ke arah Jiyoung lalu cepat-cepat menutup mulut Jiyoung.

"Tutup mulutmu saat menguap oppa!" tangan Lisa masih berada didepan mulut Jiyoung.

Jiyoung menyingkirkan tangan Lisa, "Aku sangat lapar makanya aku terbangun, lalu saat aku terbangun aku membau makanan sedap disini, kau sedang memasak apa?" tanya Jiyoung antusias.

Dagu Lisa mengarahkan ke arah macaronnya, mata Jiyoung berbinar lalu berjalan menuju macaron tapi sayangnya Lisa menahannya, "Ada apa?" tanya Jiyoung.

"Aku sudah menyisihkan untukmu," ucap Lisa.

"Dimana punyaku?" tanya Jiyoung dengan wajah lucunya.

"Sejak kapan kau buta oppa?" Jiyoung mendelik saat mendengar pertanyaan Lisa.

"Kau, yakk bener-bener durhaka!" Jiyoung memekik sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Bukan durhaka oppa, tapi apakah saat kau bangun kau tak melihat macaron di atas meja?" Jiyoung buru-buru melihat meja yang ada didepannya tadi lalu Jiyoung kembali menatap Lisa dengan senyuman yg menampilkan sederet giginya.

"Mianhae, aku tak melihatnya hehe," Jiyoung menggaruk tengkuk lehernya yg tak gatal.

Lisa memutar bola matanya malas, "Cih dasar, untung kau oppa ku," Jiyoung mendelik saat Lisa mengucapkan itu, "Apa?! kau mau apa jika aku bukan oppa mu?" tantang Jiyoung dengam candaan.

Lisa tersenyum kikuk, "Ya tak aku apa"in oppa, Lisa hanya becanda oppa," Jiyoung tak menggubrisnya, Jiyoung malah meninggalkan Lisa sendirian di dapur.

Jiyoung sibuk makan macaronnya di ruang tamu sedangkan Lisa masih sibuk untuk mengemasi macaron untuk keluarga Oh.

"Oppa!!" Lisa meneriaki Jiyoung yang sedang bersantai diruang tamu.

"Hmmm" Jiyoung menjawab dengan deheman.

"Apa kau bisa mengantarku ke rumah Kai?" Lisa berbicara sambil menghampiri Jiyoung.

"Apa kau lupa lis?" tanya Jiyoung.

"Lupa? lupa akan hal apa oppa?" tanya Lisa kikuk.

Jiyoung mengusap wajahnya, "Kau bego? Kai kan sudah tidak ada di Korea."

Kini gantian Lisa yang mengusap wajahnya, "Kau yang bego oppa, apa aku hanya mengenal Kai saja? bahkan aku mengenal ayah ibu nya oppa."

Jiyoung membuang nafas kasar, "Ok, akan ku antar tapi aku mau kau mengajakku sarapan di restaurant terenak disini, deal?!" Lisa mengangguk mantap untuk jawabannya.

Lisa melirik Jiyoung sedikit, "Oppa kau cepat mandi lah, ini macaronnya sudah siap."

Jiyoung bangkit lalu berjalan ke kamar mandi, sedangkan Lisa membereskan apart nya yang sedikit berantakan.

Setelah beres-beres, Lisa langsung mengganti pakaiannya dan menunggu Jiyoung di ruang tengah. Sedangkan Jiyoung malah asik-asikan bernyanyi di kamar mandi.

"Oppa!! bisakah kau agak cepat sedikit?!" Lisa meneriakinya sangat kencang.

"Limabelas menit lagi Lis!!" sahut Jiyoung.

Different women (HUNLIS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang