sepuluh.

2.3K 204 2
                                        

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI BUAT YANG MERAYAKAN. MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN GUYS. AING MEWAKILI KELUARGA OH DAN LALISA MANOBAN MEMOHON MAAF ATAS SIFAT DINGIN OH SEHUN XIXIXI

-happy reading-


Sehun hari ini akan terbang ke Jepang untuk mengurus kerjasamanya dengan rekan kerjanya yang asli Jepan, Sehun tidak sendiri. Yeri, di jam kerja Sehun dimana ada Sehun disitu pasti ada Yeri.

Sehun kini memejamkan matanya untuk beristirahat di pesawat karena semalam Sehun kurang tidur, dan ya jangan lupakan keberadaan Yeri. Yeri kini sibuk memandangi wajah Sehun terutama di bagian rahang yang sangat tegas itu. Sungguh Yeri sangat menyukai bagian rahang Sehun.

Merasa sedang dilihati, Sehun membuka matanya dan langsung menoleh ke Yeri, benar saja Sehun langsung bertemu dengan mata Yeri.

Deg.

Yeri gugup setengah mati, beda halnya dengan Sehun. Sehun semakin menatap tajam mata Yeri, "Bisakah kau tidak melihatiku seperti itu, aku risih sungguh."

Ucapan Sehun mampu membuat Yeri tidak menatapnya lagi, kini Yeri menunduk dengan rasa kesalnya.

Cih laki-laki sombong, lihat saja kau aku akan membuatmu bertekuk lutut dihadapanku  batin Yeri.

"Maafkan aku Sehun-aah." cicit Yeri.

"Aku memperbolehkan kau memanggilku dengan nama tapi tidai dengan kelancanganmu untuk menatapku." lagi-lagi Sehun mengeluarkan ucapan pedasnya.

Sehun menutup pembatas bangkunya agar Yeri tidak menatapnya lagi.

Dasar wanita gatal batin Sehun.

-------

Disini, di kampus yang selalu membuat jantung Lisa berdegup kencang, Lisa sedang berada dikampusnya.

Lisa datang kemari karena dosennya ingin berbicara dengan Lisa. Lisa memasuki ruangan yang tadi dijanjikan oleh mereka - Lisa dan dosennya.

"Masuklah Manoban." suruh dosen Lisa.

"Terimakasih Mr. Sungmin." Lisa masih setia menunduk dan memainkan pucuk kaosnya.

"Tidak usah takut seperti itu Manoban, aku akan membagikan kabar baik untukmu." Lisa mendongakkan kepalanya untuk melihat wajah dosennya itu.

"Kabar baik apa maksudmu mr?" Sungmin mengambil beberapa lembar kertas yang berisikan teks.

"Bacalah ini." Sungmin menyodorkan beberapa lembar kertas itu.

Lisa membacanya dengan rasa takut dihatinya, Lisa takut itu tagihan atau surat tidak lulusnya dia. Jika Lisa tahun ini tidak lulus bisa dipastikan Lisa akan terus menerus merepotkan Kai.

Mata Lisa berbinar melihat Sungmin dengan senyuman kebahagiaan yang terpancar diwajahnya.

"Apakah ini nyata mr?" wajah Lisa sangat sumringah, Sungmin tersenyum dan mengangguk.

"Kau layak lulus tahun ini, kau mahasiswi yang sangat rajin dikampus ini." Sungmin bangkit dan menepuk pelan bahu Lisa.

"Aku pamit dulu." sebelum Sungmin benar-benar hilang dari pandangan Lisa, Lisa memanggilnya.

"Mr. Sungmin." Sungmin lalu menengok ke arah Lisa dan Lisa membungkukkan badannya.

"Terimakasih karena telah menuntunku sampai kelulusanku." Sungmin tersenyum manis.

Different women (HUNLIS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang