| s e v e n

1.1K 157 18
                                    

"Tanganmu benar-benar dingin." Ucap Jimin yang menggenggam erat tangan Mina. Mina hanya tersenyum menanggapinya.

"Kamu kedinginan? Wajah kamu juga pucet. Baik-baik aja kan? Atau mau aku panggilin dokter?" Tanya Jimin yang mulai khawatir dengan keadaan Mina.

Mina menggeleng perlahan, lalu tersenyum tipis. "Aku baik-baik aja."

"Sungguh?"

"Sedikit kedinginan, tapi tidak jadi masalah untukku."

"Kemari, biarkan aku menghangatkanmu." Ucap Jimin sebari memajukan kursinya agar lebih dekat pada Mina yang berbaring. Mengeratkan genggamannya, mengusapnya perlahan.

"Nyanyikanlah lagu ciptaanmu, aku ingin mendengarnya."

Ucapan Mina yang tiba-tiba, membuat Jimin sedikit terkejut. Dirinya lalu tersenyum, tangan kirinya beralih menangkup pipi kanan Mina. Dingin, itulah yang Jimin rasakan.

honja jujeoanjeo saenggangman keojyeoga

Lagu yang Jimin tulis sendiri untuk Mina, walaupun dengan sedikit bantuan dari Namjoon dan Suga.

eonjebuteo neon nal apeugehaetteonga

neojochado moreujana

Kenangan manis dengan Mina terlintas dipikirannya. Hal itu tentu saja membuat Jimin tersenyum.

neodo apeujana cause you’re mine

I just wanna blow your mind

ireoke neon tto meoreojyeomal ganeunde

Mina tersenyum, dirinya entah begitu menyukai lagu buatan Jimin. Dirinya sangat tahu, Jimin sangat berjuang untuk menciptakan lagu ini.

amureochi aneunde geureoke malhaneunde

Bulak-balik dari studio milik Suga tidak menjadi sia-sia bagi Jimin.

sashireun naega geuge aningabwa

Suara Jimin yang terdengar merdu membuat Mina menikmatinya, dia bahkan sampai menutup matanya.

I want you to be your light babe,
You should be your light

Jimin tentunya sangat senang melihat Mina sangat menikmati lagu buatannya.

deoneun apeuji anke nega useul su itge

I want you to be your night babe

You could be your night

ibami neoege soljikhal su itge

Jimin entah berhenti bernyanyi. Menatap lekat Mina yang menutup matanya. Gadis itu bahkan tak bersuara saat dirinya berhenti bernyanyi.

"Mina." Panggil Jimin agar Mina membuka matanya. Tapi gadis itu tetap diam, menutup matanya.

"Hey Chagi." Jimin mulai khawatir, dirinya menggoyangkan pelan tubuh Mina.

"Yak, jangan bercanda. Ini bukan april mop." Rasa kekhawatirannya semakin besar, dia panik melihat Mina yang sama sekali tidak bergerak atau membuka matanya.

Dengan cepat dirinya menekan tombol untuk memanggil dokter. Sementara menunggu dokter datang, dirinya terus berusaha membangunkan Mina.

"Ada apa?" Dokter masuk dengan cepat dengan beberapa perawat dibelakangnya. Jimin memberi jarak agar dokter bisa memeriksa Mina. Dirinya pun disuruh untuk keluar dari ruangan oleh beberapa perawat.

"Hipotermia." Gumam dokter yang terdengar oleh Jimin sebelum dirinya keluar dari ruangan.
.
.

"Tenanglah, semua akan baik-baik saja."

SEA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang