| n i n e

1K 153 27
                                    

"Mina!" Teriak Jimin sebari berlari mengejar kereta yang Mina tumpangi.

Dirinya terlambat.

"Hyung!" Jungkook dan Dino mengejar Jimin, menghentikan pria itu agar berhenti berlari.

"Hyung! Yak! Hyung!"

Jimin melepaskan tangan keduanya yang menahannya dengan kasar. Berlari lagi sampai ujung stasiun berakhir. Berharap kereta itu agar berhenti.

"Hyung, sadarlah!" Jungkook menggoyangkan Jimin yang terisak.

"Hyung, jangan seperti ini." Ucap Dino yang ikut menyadarkan Jimin yang terduduk dilantai stasiun. Para member yang lain menghampiri mereka, menatap Jimin yang terisak dengan pandangan memprihatinkan.

"Oppa, maaf."

Chaeyoung menundukkan kepalanya, mulai terisak karena merasa bersalah. Dahyun yang ada disebelahnya merangkulnya, menenangkan Chaeyoung yang menangis.

"Chaeyoung, ini bukan salahmu." Ucap Jimin.

"Ini salah oppa karena tidak bisa menjaga Mina dengan baik."

Member Bangtwice menunduk, tapi tidak dengan Jin. Dirinya memiliki suatu ide yang tidak terlalu buruk.

"Ayo cegah Mina di bandara." Ucap Jin. Para member beralih menatap Jin, meminta penjelasan yang lebih.

"Jika kita tidak bisa mencegahnya disini, kita lebih baik mencegahnya di Incheon."

Menuju Incheon menggunakan mobil akan lebih lama. Kereta pasti akan sampai duluan disana. Bahkan Jimin sekarang tidak membawa dompetnya.

"Kau naik pesawat, Jim. Kita akan menyusul menggunakan kereta." Seakan tahu apa yang dipikirkan para member, Jin melanjutkan ucapannya.

"Tzuyu, carikan tiket menuju incheon siang ini."

"Tapi op-"

"Aku yang bayar. Carikan tiket pesawat yang akan berangkat kesana secepatnya. Dan juga tiket kereta untuk yang lainnya."

"B-baik oppa." Tzuyu langsung mengeluarkan handphonenya, berjalan agak menjauh dari mereka. Nayeon memutuskan untuk membantu Tzuyu mencari tiket pesawat.

"Hyung, tidak perlu. Cukup hyung menghabiskan uang untukku." Ucap Jimin pada Jin yang tersenyum padanya. Jin sudah terlalu banyak membantunya.

"Tidak masalah. Jika ini bukan tentang apapun, mungkin aku hanya diam. Tapi ini tentang masa depan adikku, jadi aku harus ikut membantu."

Ucapan Jin membuat senyuman Jimin mengembang. Jimin beralih memeluk hyungnya yang sudah banyak membantunya, "Semangatlah Jim."

ʕ •ᴥ•ʔ

Waktu menunjukkan pukul 2 siang dan disinilah Jimin saat ini. Menatap pintu masuk bandara incheon, berharap dia tidak telat datang kemari.

Dengan perlahan dirinya memasuki area bandara, mencari seseorang yang menjadi tujuannya saat ini. Celingak-celinguk mencari, tapi dirinya tidak menemukan apa-apa. Dirinya berusaha menelfon Mina menggunakan handphonenya yang sudah diisi oleh powerbank milik Chaeyoung. Tapi pemilik nomor itu sama sekali tidak mengangkat panggilannya.

Menguntari bandara yang luas ini pasti tidak akan mudah. Apalagi dengan keadaan ramainya orang-orang yang berlalu lalang membawa koper besar.

Ting tong!

Pesawat xxx sudah lepas landas menuju texas.

SEA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang