Sebuah Pengungkapan

4.1K 574 108
                                    

Ketika kau terus memikirkannya, tanpa kau sadari perasaan itu mulai tumbuh di hatimu.

Ketika kau terus memikirkannya, tanpa kau sadari perasaan itu mulai tumbuh di hatimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

»«

Khuma, perempuan dengan hijab warna hijau tua itu tengah menatap senja yang mulai muncul dari balkon Apartemen. Kemerahan serta jingganya menghiasi langit dan mempercantik bagi siapa pun yang memandanginya.

Satu minggu telah berlalu, ketika Khuma jalan bersama dengan Fathan, Jeffry, Aisyah dan Arnan. Dan sejak itulah Khuma tak pernah lagi bertemu dengan Jeffry. Laki-laki yang sudah memehuni pikiran Khuma belakangan ini.

Pertemuan Khuma dengan Jeffry terakhir kali, begitu membekas di hati perempuan itu. Bagaimana tidak? Segala bentuk perhatian yang diberikan oleh laki-laki itu membuat Khuma merasa bahwa dia adalah wanita yang beruntung.

Saat itu, ketika Jeffry ikut ke Apartemen Fathan karena mobilnya sengaja ditinggal di sana. Jeffry mengungkapkan tujuan utamanya pada Khuma, di depan sang kakak --Fathan.

















"Khumayroh..." panggil Fathan.

Saat itu Khuma tengah memejamkan matanya, karena lelah yang dia rasakan setelah berjalan-jalan tadi.

Mobil Fathan pun juga baru saja masuk ke dalam pekarangan masjid yang ada di dekat Apartemennya. Mereka bertiga --Khuma, Jeffry dan Fathan, hendak melaksanakan salat Isya di sana.

"Iya kak? Kita udah sampe?" sahut Khuma, lalu menguap dan mengusap kedua matanya saking mengantuknya.

Jeffry mengangguk mewakili Fathan. "Salat Isya dulu yuk. Jadi pas sampe Apartemen nanti, kamu bisa langsung tidur."

"Ya udah iya kak." Khuma menegakkan posisi duduknya dan keluar dari mobil, begitu juga dengan Jeffry dan Fathan.

Jeffry dan Fathan menuju tempat wudhu khusus laki-laki, sedangkan Khuma ke sisi kanannya --khusus perempuan.

Setelah berwudhu dan berdoa, Jeffry diam sebentar. Tiba-tiba saja dalam hatinya dia berniat akan mengatakan sesuatu yang sedaritadi Jeffry tahan. Sesuatu yang ingin dia ungkapkan pada Khuma, perempuan dengan pipi kemerahan itu --padahal tidak memakai pewarna pipi.

"Saya harus mengatakannya," batin Jeffry.

Fathan yang melihat Jeffry diam saja, menepuk pundaknya pelan. "Kamu kenapa, Jeff?"

Ta'aruf | Jung Jaehyun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang