Semoga kamu mengerti...
Saya ingin menjaga kamu dengan cara yang halal...
»«
"Kak, kenapa kita nggak langsung ke Apartemen aja? Khuma capek tau kak!" protes Khuma sambil memainkan ekspresinya.
Fathan yang ada di balik kemudi menoleh sekilas dan tersenyum memaklumi, lalu kembali menatap lurus ke depan. Mereka berdua dalam perjalanan dari bandara menuju kantor Fathan.
Pasalnya, Jeffry --sahabat Fathan sudah menunggu kedatangan mereka berdua. Ah, lebih tepatnya Khuma. Hm... apakah Jeffry akan memperkenalkan dirinya langsung pada Khuma? Atau malah sebaliknya?
"Kamu nggak kepo sama kantor kakak? Yakin nih?" sahut Fathan mencoba menggoyahkan rasa lelah Khuma.
Khuma mendesah pasrah. Memang, ia sangat penasaran bagaimana suasana kantor sang kakak. Ia juga ingin mengamati siapa saja perempuan yang sedang dekat dengan kakaknya itu. Siapa tahu calon kakak ipar Khuma ada di kantornya kak Fathan, pikirnya.
"Ya udah, tapi jangan lama-lama ya kak. Khuma laper, terus pengen mandi juga karena Khuma lagi pms hhhh...
... kak Fathan tanggung jawab kalau Khuma nggak betah nanti ya!" lanjut Khuma memprotes tanpa henti.
Terkekeh pelan, Fathan mengangguk sambil melirik sang adik. "Kalau misalkan nanti betah, gimana?"
"Ya... nggak gimana-gimana kak." Khuma menjawab sekenanya.
Fathan kembali terkekeh sambil sesekali melirik Khuma yang tengah memejamkan mata. "Udah, kamu tidur aja dulu sebentar. Lumayan lama untuk sampai ke kantor kakak. Nanti kakak bangunin," ucapnya.
"Nggak ah, nanti kak Fathan nggak ada yang ngajak ngobrol." Khuma memang sebal dengan sang kakak, tapi tak sampai hati.
Diliriknya Khuma, ternyata perempuan itu menguap lalu menyapu wajahnya yang terlihat begitu lelah. Sebenarnya Fathan tak tega, tapi mau bagaimana lagi? Fathan sudah terlanjur berjanji pada Jeffry akan membawa Khuma ke kantornya.
Beberapa menit kemudian, mobil Fathan tiba di parkiran kantornya. Setelah melepas seatbeltnya, Fathan menoleh dan mendapati Khuma yang tertidur pulas. Padahal tadi menolak, tapi ternyata rasa lelah menggoyahkan ucapannya sendiri.
Terkekeh, Fathan menepuk pelan tangan Khuma. "Khuma... bangun."
Tak ada respon sama sekali dari Khuma. Itu sudah biasa, karena Khuma memang susah dalam urusan bangun tidur. Harus menunggu beberapa menit untuk membangunkannya.
"Pasti capek banget ya... maaf ya, kakak udah terlanjur janji sama sahabat kakak. Semoga kamu dan dia berjodoh. Dia baik di mata kakak, semoga juga baik menurut Allah SWT ya..." monolog Fathan sambil memandangi sang adik yang tertidur sambil membuka mulutnya sedikit. Benar-benar definisi lelah yang hakiki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ta'aruf | Jung Jaehyun ✓
Ficción General[Sudah terbit. Part lengkapnya ada di Webnovel, silakan DM untuk linknya.] Ta'aruf; is an activity visiting someone's home to get acquainted with its residents. *** Tentang Jeffry yang hendak meminang Khuma melalui Ta'aruf. Juga, mengisahkan bagaima...