Chapter 1

3K 152 3
                                        

Desclaimer©Masashi Kishimoto


Sasuke.U_Sakura.H

Rate: 18+

.
.

-Selamat Membaca-


Hari ini sasuke sangat bosan di kampus, dia sangat kesepian karena kedua sahabatnya tidak masuk.

Sebelum meninggalkan ruang kelasnya, sasuke sempat melihat seorang gadis bersurai merah yang ia tau bernama uzumaki karin itu sedang berdiri di depan gedung fakultas seni..

Dari jendela ruang kelasnya yang berada di lantai tiga itu, sasuke bisa melihat karin yang sedang berbicara dengan gadis bersurai merah pucat. Meski tidak terlihat jelas, namun sasuke tau kalau itu karin..

Rambut merah terang khas klan Uzumaki begitu kontras dan sangat mudah di kenali..

Sasuke menyukai karin. Dadanya akan berdebar saat ia melihat karin..Begitupun karin yang ternyata juga menyukai sasuke.

Uzumaki karin, sepupu dari Namikaze naruto, sahabatnya juga teman masa kecilnya. Tetapi mereka berdua. Naruto dan Sai kurang suka kalau ia menyukai karin.

Apalagi sai yang sangat suka menjelek-jelekan karin dengan mulut pedasnya itu.

Seperti saat ini.. Entah apa yang ia lakukan, seharusnya sasuke langsung saja ke parkiran.. Tetapi, malah menghampiri karin yang saat ini masih berbincang dengan temannya di taman dekat sana..

Sasuke menyapa karin saat ia melewati gadis itu "Hai. Karin!" Sapanya

Karin menoleh dan tersenyum manis saat melihat sasuke menyapanya "Hai sasuke-kun! Mau pulang?" Tanya karin dengan antusias.

"Ya!" Jawab sasuke singkat. "Kalau begitu, aku duluan.." Lanjutnya. Setelah itu sasuke langsung menuju ke parkiran.

Karin tersenyum menatap kepergian sasuke, ia sangat senang karena orang yang disukainya sejak lama menyapanya. Sasuke adalah pria dingin dan tampan yang membuat hatinya berdebar.

Karin tidak tau apakah sasuke menyukainya atau tidak, karena setiap kali bertemu. Sasuke selalu diam dan berbicara seadanya saja.

"Sepertinya sasuke menyukaimu.." Kata tayuya yang sedari tadi memperhatikan.

Karin menatap tayuya "Mungkinkah? Jika sasuke menyukaiku, kami pasti sudah pacaran sejak dulu"

"Sasuke tidak akan melakukannya!" Perkataan tayuya membuat karin bingung

"Apa maksudmu?"

Tayuya mengangkat kedua bahunya ke atas "Sasuke itu sulit di tebak.. Pendiam dan cuek, apalagi dia seorang uchiha"

"Jadi maksudmu, aku yang harus menyatakan perasaanku padanya terlebih dahulu. Begitu?"

"Apa kau berani?" Tayuya menatap karin

Karin terdiam "Mungkinkah dia juga menyukaiku? Aku takut kalau nanti sasuke tidak menerima perasaanku" Karin berkata lirih sambil menundukkan wajahnya

"Aku melihat tatapan sasuke padamu tadi menunjukkan kalau si uchiha itu menyukaimu.." Tayuya berkata dengan yakin, tetapi dalam benaknya masih sedikit ragu.

Karin terdiam sejenak "Aku akan bertanya pada naruto nanti.."

Sebenarnya, sejak kecil karin tidak terlalu dekat dengan naruto. Mungkin saja ia akan dekat dengan sepupu kuningnya itu kalau saja naruto tidak bersikap cuek pada nya.

'Hufft!'

Karin menghela nafas sebentar lalu berujar lagi "Tayuya, sepertinya siang ini aku jadwal praktikum dengan Orochimaru-sensei, kau tau.. Aku tidak ikut minggu lalu gara-gara asmaku kambuh.."

Gadis bersurai merah pucat itu mengangguk "Hmm. Aku juga akan pulang, selamat belajar karin!!" Tayuya mengepalkan tangan nya untuk menyemangati temannya itu.

Karin mendengus, lalu meninggalkan tayuya yang masih tertawa kecil di taman..

***

Senju Sakura. Gadis cantik dan pintar ini baru saja pulang dari study nya di swiss.

Rambut merah mudanya yang mencolok memudahkan supir pribadi keluarga senju yang sedari tadi menunggu di depan bandara mengenalinya dengan mudah.

"Nona!!"

Sakura menoleh ke belakang dan langsung mengenali kalau pria paruh baya yang menghampirinya itu adalah supir pribadi keluarganya- "Paman Ebisu, kau membuatku terkejut.."

"Maafkan saya nona!!" Ebisu membungkukan badannya seraya meminta maaf pada sakura

"Tak apa paman.." Sakura mengkode pria itu agar segera menegakkan tubuhnya..

Seolah mengerti. Paman ebisu langsung membawa koper sakura dan memasukannya ke dalam bagasi mobil. Sakura masuk ke kursi penumpang dan menunggu paman ebisu selesai..

Setelah selesai, Ebisu langsung melajukan mobilnya menuju ke kediaman senju.

Selama perjalanan, sakura memandangi jalanan tokyo yang tetap sama seperti dulu, bedanya hanya terdapat bangunan-bangunan baru yang semakin banyak.

Sesampainya di kediaman senju, sakura melihat seorang wanita paruh baya yang masih tetap cantik berada di depan rumah.

Sakura tersenyum lebar dan langsung menghampiri wanita itu, lalu memeluknya erat.

"Sakura sangat merindukan kaa-san!" Sakura berkata di sela-sela pelukannya

Wanita yang di panggilnya 'kaa-san' itu tersenyum lembut dan semakin mengeratkan pelukannya pada sakura.

"Kaa-san juga sangat merindukanmu"

"Dimana tou-san?" Sakura bertanya saat pelukan mereka terlepas

"Tou-san mu belum pulang dari kantor.." Ujar wanita yang di panggil 'kaa-san' oleh sakura

Sakura sedikit kecewa karena tou-san nya masih berada di kantor, padahal ia sudah merindukan pria tua itu.

"Padahal aku sangat berharap tou-san juga menyambut kepulanganku" ujar sakura dengan nada sedih

Tsunade langsung mengusap tangan putri nya dengan lembut "Tou-san tidak tau kalau sakura pulang sekarang"

"Kaa-san tidak memberi tau tou-san?" Tanya sakura

"Gomene saku-chan, kaa-san lupa.." Wanita itu meringis kecil.

Seperti biasa, sakura sangat tidak menyukai sikap pelupa ibunya itu.

"Kalau begitu sakura istirahat dulu ya.." Tsunade mengangguk dan tersenyum "Istirahatlah!"

Setelah berpamitan. Sakura berjalan menuju kamarnya di lantai dua yang sudah lama ia tinggalkan. Rasa nya sakura sangat merindukan kasur empuk nya di kamar lamanya itu.

Sementara Tsunade tersenyum melihat sikap putrinya yang tidak berubah sama sekali.

"Ayame, tolong bawakan koper sakura ke dalam kamar nya" Pinta tsunade pada salah satu pelayan nya.

Pelayan bernama ayame itu menangguk dan langsung membawa koper milik sakura ke kamar gadis itu.

BERSAMBUNG

©25 Mei 2019

Sasuke & SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang