BAGIAN 59 | E N D

400 24 1
                                    

Dia membawaku ke sebuah tempat, sebut saja Taman Vanda tempatnya, yang terletak di daerah bandung di jalan merdeka. Dia membawaku kesana pada malam hari, katanya di malam hari itu tempatnya akan lebih indah di bandingkan di waktu siang hari.
Kita sudah sampai di sana dan aku berdiri di samping dia sembari melihat sekeliling taman Vanda yang di padati, bahkan di ramaikan oleh anak-anak remaja.

"Kita duduk di sana" kata dia sambil menunjuk ke salah satu kursi.
"Iya"

Kita duduk di salah satu kursi sambil memandang banyak orang yang sedang kasmaran. Wuh! 

Terus bagaimana denganku? Yang terus saja dekat tetapi tidak ada kepastian. Haha, seperti di gantungkan bukan? Sudah seperti jemuran saja!

Skip!.

"Rel"

"Apa?"

"Aku boleh ngomong sama kamu?" izin dia.

"Boleh, ngomong apa?" kataku kepo.

"Aku udah mulai jatuh cinta sekarang" kata dia.

"Bagus dong," kataku senang.

"Tapi aku takut"

"Takut kenapa?" tanyaku heran.

"Aku takut terluka"

"Kalo kamu jatuh cinta, kamu juga harus siap untuk sakit. Namanya juga JATUH. CINTA. ya pasti sakit lah" kataku dengan sedikit bercanda.

"Haha iya ya.. Kok aku bodoh ya dalam cinta?" tanya dia padaku.
"Mana aku tau, kamu yang ngerasain" tawa ku pelan.

"Haha"

"Emangnya kamu jatuh cinta sama siapa?" tanyaku kepo.

"Dia"

"Kenapa setiap aku tanya kamu jatuh cinta sama siapa, kamu jawabnya selalu dia. Gak ada jawaban lain apa?" tanyaku heran.

"Kalo aku kasih tahu dia itu siapa sama kamu, kamu pasti bakalan kaget dan gak percaya sama aku"

"Buat apa aku kaget? Emangnya siapa dia itu?" tanyaku yang benar-benar kepo dan penasaran sekarang.

"Kamu beneran pengen tau siapa dia itu?"

"Iya" yakin ku.

"Beneran mau denger?" tanya dia.

"Iya, cepet ah aku penasaran ini" kataku tidak sabar.

"Ok, mungkin ini waktunya kamu tau."

Aku diam dan sudah siap untuk mengetahui siapa 'dia' itu yang selama ini dia sembunyikan. Dan aku harus siap jika aku tau siapa orang yang selama ini dia sukai.

Aku harus kuat jika aku nanti telah mengetahui siapa yang dia maksud 'Dia' itu.

"Dia itu-" gelagapnya

"Siapa?" aku memandang dia heran dan menahan rasa sakit ku.

Dia menatapku dengan lembut dan dalam. mungkin dia sudah siap mengatakan siapa 'dia' itu padaku.

"Siapa?"

"Diaa.."

"Who?"

"Dia itu..."

"Iya, dia itu..?"

"Dia itu ... Ka.."

"Ka?" Ucapku ulang.

"KAMU"

Aku terdiam. Tubuhku tidak bisa bergerak saat mendengar apa yang dia ucapkan. Ini serasa mimpi. Aku menampar pipi ku pelan dan sakit, setelah itu aku mencubit pipi ku dan terasa sakit.

Tentang Kamu ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang