BAGIAN 56 | B E R B E D A

267 19 2
                                    

Bel istirahat berbunyi tepatnya pukul 10.00 pagi, jam pelajaran pun berakhir. Mata ku tidak sengaja melihat dia yang langsung pergi keluar kelas  berbarengan dengan guru yang mengajar. Aku langsung saja berlari menyusul dia keluar kelas dan akan meminta maaf padanya soal kemarin.

"Rizky" panggilku dan dia langsung menghentikan langkahnya dan membalikan badannya menghadap ke belakang.

Aku menghampiri dia dengan perasaan dagdigdug. Perasaan ini berbeda dari perasaan ketika aku bersama dia. Tetapi, perasaan yang sedang aku rasakan sekarang adalah perasaan yang sangat sulit untuk aku jelaskan dengan kata-kata.

"Apa?" Kata dia dengan nada bicara seperti biasa, tetapi aku merasa nada itu tidak seperti nada bicara sebelumnya.

Aku yakin kalian pasti tau maksudku.

"Em, boleh ngobrol sebentar?" Izin ku.

"Lama juga boleh." Ucapnya sambil tersenyum.

Aku tersenyum hambar dan tipis karena kaku. Aku menunjuk kursi yang ada di depan kelas dan dia langsung mengerti apa maksud ku.

"Kita-"

"Yaudah kita ngobrolnya sambil duduk" jawab dia memotong ucapanku.

Aku menganguk dan langsung duduk di depan kursi koridor depan kelas.

"Mau ngomong apa?" Tanya dia dengan santainya.

Aku mengatur nafas terlebih dahulu dan menetralkan jantung ku agar tidak maraton karena rasa.. Rasaa yang aku rasakan sekarang pokoknya.

Aku berdeham agar suaraku tidak gugup nantinya.
"Maaf" kataku.

Dia mengerutkan keningnya karena heran dengan kata maaf ku.

"Maaf buat?" Kata dia heran.

"Kemarin"

"Maksud?" Tanya dia semakin bingung.

"Aku tau kamu kemarin nelphone aku tapi gak aku angkat. Maaf, soalnya aku gak tau kalo kamu nelphone aku kemarin dan ke-" Jelas ku merasa bersalah.

"Oh soal itu, aku gak papa. Emangnya kemarin kamu kemana sih? sibuk banget kaya nya" Ucap dia memotong ucapanku dan sedikit bercanda. Hanya se.di.kit.

"Em... Itu aku tuh, aku lagi main sama temen gitu." Jujur ku.

"Oh," kata dia menganguk-ngangukan kepala.

"Jadi, aku minta maaf" ucapku lagi.

"Udah lupain, gak papa kok"

"Gak marah kan?" Tanyaku was was.

"Buat apa aku marah cuma karena kamu gak angkat telephone aku? Buang tenaga aja." Kata dia dengan candaannya.

Kok sakit ya?

Skip. Lupakan!.

Aku tersenyum tipis walau agak perih gitu rasanya saat dia berkata seperti itu. Kaya ada pahit-pahit nya gitu.

"Btw, kamu gak akan istirahat?" Tanya dia mencairkan suasana kembali.

"Enggak"

"Gak laper emang?" Tanya dia heran.

"Enggak." Kataku dengan yakin.

"Oh, kalo gitu aku pergi dulu ya" izinnya.

"Kemana?" Tanyaku.

"Kantin, masa pergi dari hidup kamu" kata dia tersenyum lalu pergi meninggalkan ku seorang diri.

Rasa nya senang saat dia mengatakan seperti itu, serasa ada kupu-kupu yang berterbangan di hati ku. Tapi entah kenapa, perasaan ku ketika melihat dia dan berbicara dengan dia rasanya ada yang aneh. Dari senyumnya, nada bicaranya meski terdengar biasa saja, tetapi aku merasa aneh saja. Dari tingkahnya, itu semua aneh di mataku. Tidak seperti biasanya dan sebelumnya. Meskipun semua cara yang dia lakukan padaku seperti biasanya, tetapi aku merasa semua itu hanya didepan ku saja. Entah lah kenapa aku berpikiran dan merasakan seperti itu, aku tidak tahu.

Yang jelas, semua sikap dia padaku hari ini terlihat berbeda dari hari-hari biasanya.  Meskipun terlihat tingkahnya sama seperti sebelumnya.

Aku tahu kamu menyimpan kekesalan padaku tapi kamu menyembunyikannya karena kamu tidak ingin aku mengetahuinya, meskipun kamu tidak bilang padaku seperti itu. Aku tahu, aku tahu semua itu karena terlihat dari semua tingkah mu.

Meskipun kamu tersenyum padaku seperti biasanya, tapi aku yakin senyuman yang kamu berikan padaku hari ini adalah senyuman palsu. Sangat terlihat jelas di mataku saat kamu tersenyum.

Aku tahu..

Aku tahu semuanya..

Kamu berbeda, kamu aneh. Dan semua itu karena aku.

Ya, karena Aku.

Aku lah yang membuat kamu aneh dan berbeda padaku hari ini. Akulah penyebab dari ke anehan kamu. Akulah penyebab dari berbedanya kamu padaku hari ini.

Satu hal yang mampu aku katakan padamu,

Maaf.

Maaf karena aku telah membuatmu seperti ini padaku.

Aku baru menyadari satu hal, semenjak kita bersahabat, entah kenapa semua masalah yang terlihat sepele itu selalu aku yang memulainya, dan selalu aku yang meminta maaf. Dan kamu? Hanya tersenyum dan memaafkan ku tetapi selalu menyembunyikan kekesalannya padaku.

Tuhkan, lagi lagi aku yang salah. Dan aku yang membuat masalah baru lagi di dalam persahabatan ku dengan dia.

Oh tuhan!..

Apa yang harus aku lakukan? Aku sungguh bodoh! Cewek terbodoh yang ada di seluruh Indonesia!..

Bodoh! Bodoh! Bodoh!!

~To be continue ~

Vote guys, pleasee:)

Gak maksa sih, hehe.

Tentang Kamu ( COMPLETED )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang