"Sudah cuci piring saja, Daddy lagi sibuk, jangan panggil - panggil! Udah itu kelar cuciannya ntar kelar juga kesibukan Daddy" ujar Singto yang sudah berjongkok tepat serta mukanya sudah di depan pantat Krist.
Singto menjilat lubang Krist, memberikan rasa geli juga nikmat. Singto bermain dengan lidahnya yang basah, memainkan lubang merah muda Krist yang sempit, jari telunjuk kanannya beberapa kali mengusapnya.
"Eemmmhhh..."
"Daaadd..." Krist sudah merasakan lemas di kakinya.
"Shhh... jangan berisik! Daddy masih sibuk." Ujar Singto masih menjilat mencium mengecup lubang merah muda Krist.
"Masukkan saja Dad~" Krist benar benar sudah tidak mampu menahannya.
Singto masih memainkan lubang Krist, tak berniat menjawabnya.
Dimasukkannya satu jari kanannya pada lubang Krist yang sudah basah, Singto masih berjongkok dengan tangan kiri yang beberapa kali meremas pantat Krist.
Beberapa kali memasuk dan mengeluarkan jarinya, Singto berdiri, melepas celana pendek serta celana dalamnya, memajukan miliknya tepat di depan lubang Krist.
"Daddy masuk naa" Singto memasukkan pelan miliknya kedalam lubang Krist.
"Eemmmhhh" Krist semakin meremas pinggiran westafelnya. Dia sudah tak peduli dengan piring itu. Singtonya yang memulai.
"Bergeraklah..." ujar Krist membiarkan Singto mulai bergerak. Krist sedikit membungkukkan tubuhnya, membiarkan Singto terus bermain, memaju mundurkan pinggangnya.
"Eenghhh..."
"Sshhh..."
"Aaaahhhh..."
"Aaahhh....." suara Krist mendominasi dapur ini.
Singto hanya tersenyum, mendengar suara Krist. Itu benar - benar menggoda.
"Eeennghh... Daadd..."
"I love you my honey" Singto menarik dagu Krist supaya menoleh padanya, pinggangnya tak hentinya memaju mundurkan miliknya memasuki dan bermain di lubang krist. Singto memajukan tubuhnya, mencium bibir Krist yang sudah menoleh.
"Dadddhh..." Suara Krist mulai parau.
Singto mempercepat memaju mundukan miliknya, tangan kirinya meremas pinggang dan pantat Krost bergantian. Tangan kanannya memainkan milik Krist, memaju mundurkan tangannya pada milik Krist yang juga menegang.
"Krist, kau benar - benar nikmat"
Krist sedikit membungkukkan tubuhnya, kedua tangannya mencubit niple Krist, sedikit menariknya sebelum menggerakkannya memutar.
"You are so sexy honey" bisik Singto.
"Emmmhhh..."
"Eenggghhh Daaad..."
"Faster... emmmhhh..." Krist sudah mulai merasakan Kakinya lebih lemas.
Singto beberapa kali menghentakkan miliknya, memainkan milik Krist dan niple Krist bergantian.
"Eemmhhh Daaddd...." Singto sudah mulai fokus dengan lubang Krist, tag begitu memperhatikan rancauan Krist yang sedari tadi mendesah.
"Aaahhh" "Enghhh.. ."
Beberapa kali hentakan hingga Krist dan Singto melakukan pelepasan bersama. Singto melepaskannya pada lubang Krist, memenuhi lubang milik Krist hingga beberapa tetes sisanya jatuh ke lantai. Namun tak sampai mengenai celana keduanya yang terlepas."Krist masuklah kamar mandi di sebelah sana. Daddy bereskan ini" Singto menciumnya setelah mengucapkannya. Krist hanya mengangguk. Berjalan pergi menuju kamar lantai bawah yang juga memiliki kamar mandi didalamnya.
.
.
Saat keluar dari kamar, Krist melihat Singto tengah duduk di sofa ruang tamu, memainkan ponsel miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Like a Sugar Daddy? (SK) (END)
Fanfictionya gitulah baca ajalah. bingung deskripsi in nya. #5 - sing #4 - sing 2519 #1 - sing 24619 #2 - singto 24619 #5 - krist 24619 #8 - peraya 24619