11

7.4K 503 123
                                    

"Bahkan kau diam saja sudah sangat menggoda" bisik Singto.

"Daddy aneh"

"Aneh kenapa?"

"Krist tuh mau mandi. Bukan godain Daddy. Daddy minggir donk!" Krist mengerucutkan bibirnya.

"Kok bibirnya maju? Minta di cium?" Singto sudah bersiap akan melangkah maju lagi. Tapi Krist menahan dada Singto dengan tangan kanannya.

"Krist lelah Dad, mau mandi~" Krist menghentakkan kakinya pelan.

"Iya iya. Krist mandi saja. Daddy mau pergi dulu."

"Kemana?" Tanya Krist heran. Ini kan sudah malam, Singto mau kemana lagi? Itulah yang ada dipikirannya.

"Mandi di kamar mandi sebelah"

"Kenapa? Kenapa tidak mandi bersama Krist?" Krist sedikit memeringkan kepalanya.

"Kau pakek handuk saja Daddy sudah tergoda. Nanti kalo handuknya lepas, tidak jadi mandi malah mau....." Singto tersenyum lebar di akhir kalimatnya.

"Ih, Daddy! Sudah Krist mau mandi" Krist segera berjalan melewati Singto yang sudah tersenyum nakal sedari tadi.

Apa apa an dengan tubuh mulus Krist itu. Benar - benar godaan yang luar biasa.
.
.
Setelah mandi Singto masuk ke kamar lagi. Terlihat Krist tengah sibuk mengancingkan atasan piyama miliknya.

"Sini Daddy bantu" Singto mebantu Krist mengenakan piyamanya, mengancingkan piyama Keist itu sepertinya boleh juga sekalian sesekali nyenggol niple.

"Dad, kok yang dua atas nggak di kancing?" Tanya Krist yang melihat tangan Singto sudah melipat di depan dada.

"Biar Krist nggak gerah tidurnya. Yuk tidur!" Singto tersenyum menggiring Krist naik ke atas ranjang. "MODUS"

Krist tidur sambil memunggungi Singto. Krist memeluk guling, dengan berbantal lengan kanan Singto. Tangan kiri Singto memeluk perut Krist, jarinya berada didepan dada Krist. Kaki kanan Singto lurus, tetapi kaki kirinya menekuk, di antara kedua paha Krist.

"Good night Daddy." Krist memejamkan matanya.

"Night to baby" Singto memajukan kepalanya menghirup aroma harum rambut Krist.

Mereka terlelap...
Hingga jam masih menunjukkan 2 pagi dini hari dan Singto mulai bergerak nakal. Auw. Nakal nggak ya?

Jari - jari tangan kirinya meraba niple Krist. Krist bergerak tak nyaman ketika jari - jari itu sudah turun ke celananya setelah berhasil membuka semua kancing piyamanya.

Jari - jari Singto meremas - remas lembut milik Krist.

"Eemmmhhh..." Krist mulai membuka matanya.

Singto dengan lembut menarik lengan kanannya yang digunakan Krist sebagai bantal miliknya. Beralih kebawah, dimana celana Krist baru saja dilorotkannya.

Dimasukkannya milik Krist kedalam mulut Singto. Menghisapnya lembut, memainkan ujung junior Krist dengan lidahnya. Membuat junior Krist menegang.

"Eeeennnhhh... Dhaaaddd..." suara parau milik Keist terdengar lirih di telinga Singto.

"Kau terbangun? Heum?"
"Maaf membangunkan Krist, tapi Daddy benar - benar tak tahan lagi" belum juga Krist menjawab, Singto mencium mulut Krist, melumatnya, bermain dengan mulut yang masih ingin tertutup hingga ada kesempatan Singto memasukkan lidahnya.

Tangan kanannya menyusup kebawah punggung Krist sedikit mengangkat tubuhnya, membantu Krist melepas piyama miliknya. Entah membantu atau memaksa melepasnya. Setelah benar - benar lepas, jari telunjuk tangan kanan Singto bermain dengan kedua niple Krist.

Like a Sugar Daddy? (SK) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang