"Phi Sing~~" sapa seorang gadis kepada Singto, mengecup cepat pipi Singto, Krist yang melihat itu tampak meremas sendoknya. Tanpa Singto tau.
Singto hanya tersenyum pada gadis itu, tak berniat membalas ciuman pipi itu.
"Phi sudah lama?" Tanya gadis cantik berambut panjang itu.
"Tidak, aku baru sampai" Singto masih dengan senyumnya, tapi sesekali melirik Krist padahal Krist sibuk dengan makanannya.
"I miss you phi~" gadis yang duduk disamping Singto itu bergelayut manja pada lengan Singto. Singto masih mencoba tenang, setenang Krist yang menikmati makanan di meja seberangnya.
"Kok diam? Phi Sing tak merindukanku? Heum?"
"Kita pesan makan dulu ya" Singto tersenyum sedikit kaku, meskipun Singto mencoba tenang tapi Krist sempat melihat kegugupan Singto ketika meliriknya tadi.
"Phi jawab aku dulu. Phi tak merindukanku?"
"Eum ya aku juga, kita pesan makan dulu ya? Aku lapar" Singto memanggil seorang pelayan.
"Oke, eum Phi nanti kita pergi nonton ya?"
"Kita lihat nanti." Jawab Singto santai membuka buku menu yang dibawakan oleh pelayan yang baru saja di panggil Singto.
"Phi kenapa sih hari ini cuek sek...." ucapan gadis itu terpotong ketika seseorang tiba - tiba menghampirinya.
"Gigie?" Sapa seorang gadis lain yang baru datang.
"Auw Jenie?" Sapa gadis yang tadi masih bergelayut pada Singto.
"Siapa ini? Kekasihmu?" Tanya Jenie, membuat Gigie beranjak berdiri.
"Eum, iya... Phi Sing, kenalkan ini teman sekolahku dulu. Namanya Jenie. Jen, dia Phi Sing, kekasihku" Gigie tampak membanggakan Singto. Singto hanya memberikan senyuman dan sedikit menganggukkan kepalanya.
"Ah, begitu. Ah, aku harus pergi. Suamiku sudah menunggu. Kita lanjut lain kali ya?" Jenie berpamitan sebelum pergi.
Seperginya Jenie, Gigie mendudukkan dirinya lagi, tapi kali ini tidak di kursi malah di pangkuan Singto. Kedua tangan Gigie mengalung pada leher Singto membuat jarak mereka cukup dekat. Cukup membuat Singto terkejut.
Krist yang melihat itu hanya tersenyum tipis, ia beranjak berdiri dari duduknya mendatangi meja Singto, diraihnya tangan Gigie hingga ia berdiri.
"Auw!"
"Plakk!!" Krist menampar gadis itu. Lalu,
"Plakk!!" Krist menampar Singto"Kau! Dibayar berapa kau oleh suamiku? Ha? Beraninya kau duduk di pangkuannya!? Menjijikkan!" Ujar Krist keras.
Tanpa banyak bicara, Krist berjalan menuju pintu keluar dari tempat tersebut. Krist berjalan pergi tanpa berniat menoleh pada Singto.
Singto yang melihat Krist pergi langsung berniat menyusul Kristnya keluar. Tanpa banyak bicara ia berlari kecil menyusul Krist, mengabaikan Gigie yang terus berteriak memanggil namanya, mengabaikan pipi sebelahnya yang panas, dan juga mengabaikan beberapa pasang mata yang menoleh melihat kejadian tersebut.
Krist terus berjalan cepat mengabaikan panggilan Singto dibelakangnya.
"Krist tunggu...!!!" Krist masih mengabaikan Singto yang berteriak memanggilnya.
"Krist!!" Suara Singto mulai terdengar dekat.
Krist mempercepat jalannya, ia mulai berlari, air mata sudah membasahi pipinya, sesak yang ia rasakan tadi pagi muncul kembali.

KAMU SEDANG MEMBACA
Like a Sugar Daddy? (SK) (END)
Fanfictionya gitulah baca ajalah. bingung deskripsi in nya. #5 - sing #4 - sing 2519 #1 - sing 24619 #2 - singto 24619 #5 - krist 24619 #8 - peraya 24619