III.ciuman?

22 3 0
                                    

'Oh jadi namanya elang, eh elang ama langit beda tipis kan ya. Jangan jangan kita emang jodoh' batin langit sambil membayangkan ketampanan elang

"Eh tapi kak elang itu anak mana sih?"tanya gue ke mereka

"Oh dia itu anak XII MIPA 1"jawab rava

"Wah berarti dia pinter dong"sahut gue antusias

"Iya dia emang pinter ga kaya lo yang taunya cuman cowo ganteng"sahut oki dengan nada mengejek

"Nyebelin banget sih, oh ya pulang sekolah main yuk dirumah gue"permintaan langit dengan memohon kepada sahabat-sahabatnya

"Eh kayanya ga bisa deh kan hari ini jadwal ekskul bela diri latihan, sorry ya lang"jawab kava dengan nada yang tak enak hati

"Oh ok ga pa pa kok"jawab langit dengan senyum yang dipaksakan agar tak terlihat kecewa. Tapi mereka tau bahwa itu senyum yang dipaksakan dan suara kekecewaan yang di tutup tutupinya pun tak bisa membohongi kepekaan mereka tentang perasaan sahabatnya

"Oh tenang aja kan ada babang oki, jadi nanti pulang sekolah gue main ok"oki dengan nada memohon

"Eh ga usah, lo kan juga ada acara katanya pulang sekolah nanti"tolak gue dengan rasa tak enak hati

"Ya udah kalau lo ga mau tapi paling ga biarin gue anterin lo pulang ok"tawar oki dengan muka memohon supaya menerima tawaran nya

"Beneran nih ga pa pa nanti lo malah telat lagi ke acaranya "ucap gue dengan nad khawatir yang begitu ketara

"Oh jelas ga lah berati iya kan, ok kalau gitu gue tunggu di parkiran pulang sekolah nanti"jawab oki dengan semangat

"Ok ki gue tunggu lo"

Selesai dengan perundingan masalah acara pulang sekolah selesai mereka pun pergi ke kelas masing -masing karena memang sudah waktunya masuk kelas

Waktu pulang telah tiba siswa siswi SMA Antariksa sudah mulai meninggalkan kelas kecuali satu anak yang masih betah melamun di kelas sambil membereskan mejanya

'Duh gimana nih kalau cuman si oki bisa bahaya, bisa aja abang lagi marah terus liat oki dan berakhir mukulin si oki. Apa gue batalin aja selagi belum di jalan, eh tapi nanti kalau oki marah gimana duh jadi makin bingung , hah ya udah deh ga pa pa nanti gue suruh dia langsung pulang tanpa mampir, iya kaya gitu aja lebih aman'

Selagi langit masih berkutat dengan perang batinnya hingga tak menyadari bahwa ada seseorang yang menduduki kursi samping nya, lalu memperhatikan dengan lekat wajah nya

"Lang, langit " suara rendah itu sangat dekat dengan telinganya hingga langit pun dapat merasakan serta mendengar hembusan nafas di telinganya. Seolah tersadar dari lamunannya langsung menengok ke samping, dan untung saja karena refleks yang bagus pada orang itu maka secara spontan dia langsung memundurkan wajahnya

Jika saja terlambat satu detik bisa dipastikan bahwa kedua bibir itu akan bertemu

"Ih oki lo apa an sih untung aja refleks lo bagus, coba aja telat satu detik kita bisa ciuman tau ga"gerutu langit dengan wajah sebalnya

"Ye kok gue yang disalahin kan elo tuh yang dari tadi ngelamun, katanya janjian di parkiran eh taunya masih duduk anteng anyem disini"jawab oki dengan unek -uneknya yang sendari tadi disimpannya

"Hehehe sorry tadi gue lagi mikirin si kagan" bohong langit

"Ok kalau gitu kita pulang yuk"ajak gue ngalihin pembicaraan karena gue tau dia ga akan percaya dengan jawaban gue

"Lo ga lagi ngalihin pembicaraan kita kan" selidik oki dengan wajah yang er menakutkan

"Ga kok buat apa coba, udah ah ayuk anterin gue pulang. Lo juga habis ini ada acara kan, ayo cepet" jawab gue sambil menarik-narik tangan oki

"Ok ok santai mba " dengan nada mengejek nya

"Apa lo bilang gue bukan mba-mba ya" sarkas gue ke oki, emang gue ga suka banget kalau dipanggil mba sama orang, emang dipikir gue mba -mba tukang jamu apa

"Hehe sorry sorry jangan ngambek dong nanti kagan lo itu ga suka sama lo gara -gara liat muka lo yang kaya gitu gimana"ejek nya sambil mencubit pipi gue

"Eh jangan dong, iya deh gue ga ngambek lagi tapi kagan punya gue ya"minta gue ke oki

"Oh ok tentu apa sih yang ga buat my princess "dengan senyum yang bener-bener tampan itu

"Ok yuk pulang"

"Ok"


❇❇❇

Parkiran sekolah yang sudah mulai sepi kecuali anak-anak yang ada ekskul benar -benar membuat semua yang ada terlihat jelas. Seperti yang sekarang ini dia elang kartana sedang duduk dengan santainya diatas motor hitam kesayangannya menunggu kedua sohib nya itu yang entah kemana

Saat asik bermain ponsel tiba-tiba dia mendengar gelak tawa yang benar- benar mengganggu. Di pojok parkiran terdapat dua orang yang berbeda gender sedang tertawa dengan riangnya entah apa yang mereka tertawakan

'Itu bukannya anak yang tadi nabrak gue kan, dasar cewe kalau deketin satu ga bisa ganti deketin yang lainnya' batin elang dengan wajah jengahnya

"Woi lang, sorry gue lama dateng tadi nugguin ni si curut lama banget "sapa salah satu sahabat gue

"Enak aja curut lo kali yang lama dasar ban lapuk " semprot dika dengan marahnya

"Eh enak aja nama gue itu bams ok bukan ban "sewot bams tak terima dipanggil ban

Bams wicaksono anak yang jail serta paling ramah diantara ketiganya

"Hmm, pulang" deheman yang membuat suasana menjadi tenang kembali, disusul dengan suara yang datar yang penuh nada perintah

"Oke siap" setuju bams dengan nada cerianya

Suara deru motor yang lewat membuat dua sejoli yang sedang tertawa menengok asal suara tersebut

"Eheheh itu bukannya ka elang kan"celetuk langit dengan antusias

"Iya itu langit lo, ah udah yuk kita pulang"balas oki dengan nada malas

"Ok yuk pulang, oya ki besok ga usah jemput ya gue mau naik si rose dulu kasian ga pernah dipake takut ngambek kalau gue nebeng lo atau pake si silver" sahut langit saat akan naik ke atas motor

"Ok tapi jangan telat sama ngebut lo mentang -mentang biasa balapan " perintah oki dengan nada waswas

Langit si king of race alias raja balapan merupakan julukan untuk dirinya saat di arena balap itu karena emang ga ada yang tau kalau dia itu cewe. Yang mereka tau langit ya cowo si raja balapan bukan langit si cewe berprestasi

"Siap komandan tapi gue ga janji buat ga ngebut" dengan gaya hormatnya tapi diakhiri dengan wajah yang seolah-olah sedang berfikir

Ya memang yang namanya langit tak akan pernah jauh-jauh dari ngebut kalau sudah jadi pengemudi. Bahkan saat mengendarai kuda pun dia selalu ngebut

Memang di belakang rumah atau mungkin bisa disebut mension itu terdapat lapangan besar bisa jadi dua kali lipat dari lapangan sepak bola yang digunakan sebagai taman, kolam renang, lapangan tembak, serta kandang kuda

Dan itu sebabnya langit sangat pintar dalam hal olahraga dan bela diri bahkan menembak pun dia bisa

Dan tentu saja itu semua tak terlepas dari peranan orang tua serta kakaknya, tapi karena kesalahan yang sebenarnya tak pernah di buatnya menjadikan semua yang dulunya baik menjadi berantakan

Keluarga harmonisnya berubah menjadi berantakan hanya karena kesalah pahaman yang terjadi sepuluh tahun yang lalu

❇❇❇

Hai semua
Dah mulai keliatan nih alurnya
Jangan lupa vote and comment
Salam sayang semua 😘

Langit Dirgantara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang