X. babang ganteng

11 0 0
                                    

Brugh...
Suara gaduh dalam sebuah kamar tidur didalam apartemen mewah memecahkan keheningan sore itu

"Aduh pake jatuh segala, mana dah mau telat lagi"gerutu langit saat jatuh karena terburu buru untuk berangkat ke cafe camelia

Langit yang pergi hanya berpakain celana jeans yang dipadupadankan dengan hoodie biru bertuliskan I'm Sorry berwarna putih ditambah sepatu adidas putih serta slim bag warna biru. Outfit yang sangat cocok untuk langit ditambah lagi dengan make up natural sangat sangat mencerminkan seorang langit dirgantara

~

"Maaf ya kak nunggu lama" sesal langit ketika sampai dan melihat elang yang sepertinya dalam mood buruk. Mungkin karena menunggu terlalu lama atau yang lain

"5 menit, duduk, diem" perintah yang diberikan elang kepada langit, dengan nada diktator nya. Tentu saja akan membuat seorang langit mengikutinya walaupun setengah hati

"I...iya kak" dengan suara gugup langit menjawabnya sebisa mungkin

"Diem, listen to me "dengan suara yang ditekankan guna meredam amarahnya saat perintah nya tidak dilaksanakan membuat langit seketika diam

"Sorry buat kemarin" dengan sekali tarikan nafas elang berucap dengan tenang nya tanpa tergesa gesa

"Ah iya kak gapapa kok aku dah maafin kakak sebelum kakak minta maaf"disertai senyum tulusnya langit menjawab

"Ok, makan?"pertanyaan yang keluar dari mulut elang membuat langit serasa terbang hingga ke awan

"Em... tapi aku bayar sendiri ya kak, gapapa kan?"jawab langit dengan nada khawatir takut menyakiti hati nya

"Ga gue bayar"

"Yakin kak tapi aku makan banyak?"

"Ya"jawaban padat dan jelas dari elang membuat langit akhirnya menyerah

"Mba, saya pesan cheese cake satu, tiramisu satu, pancake blueberry satu, ice cream gorengnya satu, coffee late satu, orange juice satu, sama air putih satu ya mba makasih"

"Ka elang mau apa?"

"Kak elang?"

"Kak"

"KAK ELANG" teriakan langit seolah membangunkan elang dari syok yang mendera beberapa saat lalu

"Ekhm saya americano"

"Baik ditunggu sebentar ya "ucap waiters seraya pergi meninggal kan mereka

"Kak aku bayar sendiri aja ya" pinta langit seraya memandang kedua tangannya yang saling bertautan dibawah meja

"Enggak"

"Ok"

Hening menyelimuti keduanya setelah percakapan singkat tadi, sayangnya keheningan itu terjadi hanya dalam beberapa detik karena suara goresan antara pensil dengan buku memecahkan keheningan diantara mereka

Elang yang awalnya sedang memainkan handphone jelas saja langsung terganggu dengan aktivitas langit. Dengan malasnya elang mengangkat pandangannya ke depan memperhatikan apa yang sebenarnya langit lakukan

Tepat saat elang mengangkat pandangannya langit sedang serius nya menggambar lebih tepatnya menggambar orang di depannya dengan ingatannya agar tak perlu memperhatikan berulang ulang orang itu

'Nih anak lagi ngapain sih sebenernya berisik amat' sebal elang dalam hati saat melihat keseriusan langit

"Ah selesai juga"senang langit seraya melihat hasil gambarannya

Langit Dirgantara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang