BAGIAN 6

52 2 0
                                    

agar lebih cepat, sementara hasan di ajari untuk bisa berjualan, melatih mental menjadi penjual, agar bisa berpenghasilan bertahan di tengah persaingan kota.

"ungu rasa janda ya bang" ada suatu perasaan sederhana ingin hasan rasa, melihat bang auf tertawa sekali saja, sekalian menghidupkan suasana yang dirasakan mati oleh kejadian di mushollah, dan abang auf hanya tersenyum tipis seperti biasa lagi tanpa expresil muka yang lain, ada sesuatu yang berbeda, yang baru dia sadari, tahi lalat dibawah bibir sebelah kanan yang tampak membuat bang auf manis di lihat tersenyum,

"apa gara-gara dia baik kepada ku makanya ku lihat manis" ujarnya dalam hati,

"oia aku berangkat dulu hasan" sambil memegang tongkat kayu yang hanya sesekali dipakainya ketika merasa lebih sakit menopang kaki yang bergerak patah patah miring, beberapa bolongan kecil terlihat jelas di belakang jaket jeans berwarna hijau gelap, ia sangat keren terlihat seperti film jendral sudirman
yang di perankan oleh adipati dolken saat sakit di medan perang. sekitar 20 meter abang auf berteriak lagi memastikan

"hasan warna biru dan coklat tentu sudah kamu tahu" dengan suara lantang

" iya bang" di jawabnya dengan suara lantang juga, lalu hasan melihat di sekeliling dengan penuh keyakinan

"akan cepat laku jika aku menjemput bola, mencari pelanggan dengan gerak cepat dan menawarkan semua orang, pasti bang auf bangga ketika datang dagangannya sudah laku semua" ujarnya dalam hati dengan kebahagiaan memuncak seperti statistik diagram saat dolar naik
.
kaki sudah siap di pedal, mata mengarah kedepan seperti elang yang mau menyergap mangsa tanpa berkedip dengan gaya suharto sang tukang becak dari jawa timur, mantan pembalap sepeda yang
pernah mengharumkan merah putih, di pertanding sea games 1977.

mulai menghitung mundur, saatnya akan mengayuh, tiga, dua, satu,

"bismillah. . .alamak rantainya putus," segera iya turun memastikannya,

" aiih sepeda nggak pakai rantai, bagaimana mau jalan," pikirannya terhubung dengan gaya jalannya bang auf yang pincang dan kenapa selalu mendorong sepedanya

***

"hahhahaha pastilah bang auf tidak bisa bersepeda. sambil menepuk kepala dan tertawa terbahak-bahak. antusiasi amplop akhirnya terbuka pertama kali setelah sekian tahun, bukan untuk bayar kos atau pembayaran kuliah tapi di sebuah bengkel] sepeda. 6 jam sudah berlalu, masih buku yang sama dibaca dibawah pohon ketapang yang berbentuk seperti susunan payung, ranting yang lurus dengan daun berbentuk oval dan lehar.

"assalamualikum, bang auf," dengan gaya duduk di sepeda, kedua tangan di setang dengan gaya ala moge harley davidson,

"walaikumsallam" bang auf heran melihat reaksi gayanya yang seperti perempuan kecentilan

"bang auf bak paunya sudah habis, ayo kita pergi kemana"? sambil menunjuk-nunjuki rantai sepeda yang sudah di belinya,

"serius" dengan senyum mengembang bang auf, yang haus akan suasana riuh dimalam hari

"bang auf tahu tempat bagus disini?"

"Udayana, malam ini pastilah ramai, banyak comunitas disana"

"ayo bang auf naik," saat mau naik mereka kebingungan melihat rombong yang ada di belakang dan tas jinjing yang ada di badan sepeda

"bang auf bisa pegang tas jinjing ini taruh nanti di pahanya, abang didepan saja." Di 49 jam lalu saat duduk di terminal arjosari menunggu bus tujuan mataram, pikirannya melayang penuh tumpang tindih dan pertimbangan yang belum matang,

"akankah aku hidup di kota yang tak pernah ku jelajah, dengan pengalaman pelajar dan 6 bulan
di rumah saja sebagai pencuci sepeda motor manual, tanpa mesin sedikitpun, hanya berbekal tangan dan sabun pembersih.

di malang ini juga tak ada yang di harapkan sekarang, hanya bekas kisah seorang perempuan janda beranak satu, yang meninggalkan beban di pundak bapaknya, dengan anak yang diakui dan di sayangi; tapi tidak di depan 'umum dan calon suaminya.

ohh ibu, sebegitu pentingnya kah pria berambut pirang itu di mata mu, sekarangpun bayangan mu sudah tak jelas lagi di ingatan ku ibu."

(Klik ☆ untuk suka)

Next..

JADIKAN MAHAR KITAB KUNING KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang