TETANGGA PAK MATTUTU

32 2 0
                                    

hampir dua jam dari biasanya, 4 burung itu telat berkicau, burung pak mattutu pemilik tetangga sebelah, yang biasanya akan memecah kesunyian dipagi hari, dengan kecauannya yang tepat waktu seperti jam alarm.

pak mattutu adalah tetangga yang ramah, mempunyai satu anak perempuan berumur 4 tahun, yang setiap kali akan menangis melihat bayi tetangga, kemudian ia akan meminta kepada orang tuanya untuk dibawakan kerumahnya, agar bisa di ajak main boneka barbye, kadang dalam tengah malampun ketika terbangun, ia melakukan permintaan yang orang tuanya tidak sanggup, meminjamkan bayi di tengah malam, tanpa bayi itu susah untuk menghentikan tangisannya yang menghancurkan kenikmatan waktu tidur orang tua dan para tetangga.

adapun cara lain yang biasa digunakan untuk menjinakkannya, dengan menjanjikan,

"kalau masih nangis besok kita tidak jadi pergi ke mall, ada boneka berby yang baru disana, rambutnya bisa menyala dan bajunya bisa diganti-ganti." sambil merayu dan sedikit agak menggelitiki perut membuat candaan kecil.

itulah yang membuat pak mattutu dan istrinya kadang tidak enak dengan tetangga di tengah malam, oleh suara cantika yang di muntahkan sangat nyaring dan keras, sampai sampai urat leher terlihat membesar, orang tua cantika bukannya tidak mau membuatkan adik untuknya, siang dan malampun dilakukan, saat cantika sudah terlelap tidur atau asik menyibukkan diri dalam permainannya boneka barbeynya,

disitulah orang tuanya juga melakukan permainan suami istri, kuda lumping, permainan yang tidak pernah membosankan.

------------------

di buatin adek cowok" sambil merengek, itulah cantika. pak mattutu sendiri hobbynya memelihara burung kontes, dia akan mulai sibuk di pagi hari memandikan burungnya lalu melatih focal burungnya dengan saut-sautan

" keook kekeok" persiapan kontes suara, suara siulan pak mattutu sangat mirip dengan suara burung kontes, di padukan suara jentik jemari tangannya. tiba-tiba suara menggelegar seperti suara petir menyambar pohon, dari arah luar

"aiihhhh burungku manaaaa?" tetangga berlarian menghampirinya, menanyakan kejadian yang terjadi kepada pak mattutu, dimana pertanyaan mereka tidak membuatnya semakin tenang malah membuatnyasemakin tambah risih, kemudian bang auf keluar dan menanyakan satu persatu
prihal yang penting , seperti burungnya hilang bersama kandang, jam berapa terakhir tidur, dan adakah jejak kaki di depi tembok yang baru di cat warna putih, karena pasti akan meninggalkan jejak saat menginjak d ulu sebelum melompat pagar tombak besi itu, dan alhasil dari perundingan, pencuri berhasil membawa 4 burung bersama kandangnya karena jejak kaki nampak nyata nempel di tembok,

"keren banget 4 kandang dengan burungnya, gimana caranya.?" bukannya perihatin malah membicarakan ke ahlian pencuri itu. membuat pak mattutu hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala dan menggenggam tangan.

"maaf wa, saya masuk dulu ada
yang di kerjakan" ujar bang auf

"makasi auf "

"sama-sama wa"

setelah berlalu, senyap seperti biasa di hari minggu.
"hasan karena rumah ini hanya dua kamar, nanti kita sekamar saja, satu minggu lagi yari akan datang, yang dari sumbawa itu,"
"oh iya bang, yang abang bilang punya kamar yang saya tempatin ini,"

"iya hasan"

"kalau saya tak masalah bang, di ruang tamu ini juga saya bersyukur, yang penting sama abang," bola matanya melirik kekanan kekiri melihat di sekeliling dalam ruang tamu yang sudah dia hafal, sekedar memastikan tempat yang cocok untuknya

(Klik ☆ untuk suka)

Next..

JADIKAN MAHAR KITAB KUNING KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang