SALAHUDDIN

24 1 0
                                    

beranjak beberapa minggu, tepatnya satu bulan satu minggu dan tiga hari, dari peristiwa hilangnya burung pak mattutu bersama kandangnya. 

di parkiran tempat yari bekerja, kejenuhan tiba-tiba hadir diantara mereka berdua, lahan parkiran yari yang kosong kendaraan, dan bakpau hasan yang masih berjejer rapi hampir lengkap. cerita demi cerita yang panjangpun sudah usai di ceritakan, membuat mereka kehabisan bahan lagi untuk dikisahkan, sampai membuat mereka bingung untuk berkata apa lagi. 

didepan ruko ada selembaran kertas hvs yang bertuliskan, 

"dikontrakkan ruko hubungi nomor dibawah", disitulah mereka berteduh dari derasnya hujan di siang hari. tiba-tiba yari menunjuk perlahan pohon ketapang yang berada di seberang jalan, membuka pembicaraan lagi, dengan topik yang lebih berbeda. 

"hasan, bermula dari tempat itu, ada seorang lelaki yang berjalan pincang, mendorong sepeda ontel dengan rombong bakpau yang berada di tempat sadel belakang, itulah bang auf" 

yari bercerita dengan gaya yang tenang tanpa melihat hasan, pandangannya hanya tertuju pada pohon itu, seolah pohon itu pernah jadi saksi bisu momentum pada saat itu, hasan pun terlihat menikmati pembicaraan tentang bang auf , sambil melihat pohon ketapang yang berdiri tegar di seberang jalan itu dan sesekali penasaran melirik raut muka yari yang serius bercerita, 

"tiba-tiba bang auf duduk dan memegang sepedanya dengan erat, tidak lama sepedanya dibiyarkan tersungkur dibadannya, dan dia berbaring bersama sepeda yang terletak di badannya, aku memperhatikannya, setelah 5 menit, bang auf tidak bergerak sama sekali, akupun penasaran menghampirinya, karena itu bukan tempat istirahat atau tempat untuk galau galauan, astagfirullah kataku kaget, dia ternyata pingsan hasan, lalu aku memanggil temanku ocon, yang kerja disini juga menjaga futsal disitu, lalu kami membawa bang auf ke parkiran ini, ia setengah sadar, dan yang di cari-cari hanya sepedanya,

"sepedaku mana sepedaku mana", itu katanya " sepedamu ada disini bang, aman, kataku padanya, kemudian aku tanya alamatnya, ternyata 
tidak jauh, hanya di kakale, lalu ku antar dia pulang ke kakale, rumah yang kita tempati sekarang ini hasan dengan motor buntutku ini, sekitar 1 jam aku dirumah, memastikan tidak terjadi apa-apa dan menunggunya sadar, kemudian saat ia sadar, aku meminta ijin untuk balik lagi, ingin mengambil sepedanya, sesampai aku disini, pas sekali salahuddin datang, salah satu teman kuliahku yang pernah
satu kos dengan ku , memakai pakaian futsal yang sudah lengkap dengan sepatunya dan mobil ranger hitam,

kamu tahu kan mobil ranger hasan?" yari menanyakan kepada hasan, karena tidak terlalu banyak bergaul

"iya bang saya tahu, mobil besar yang seperti mobil pickup itukan" ujar hasan

"iya hasan lalu aku memberanikan diri meminta tolong kepadanya untuk meminta ijin mengantarkan sepeda bang auf sebentar menggunakan mobil temannya yang di pakainya, alhamdulillah temannya salahuddin baik dan mengijinkan.
ada sesuatu bakat ocon disitu yang mengejutkan ku, bakpau yang tersisa sekitar 25 biji yang sebelum aku titipkan kepada ocon bersama sepeda bang auf , bakpaunya laku semua, itukan harga biasa 2500, dijualnya dengan harga 5000 perbiji, tapi laku juga, dan uangnya semua kita kasih kepada bang auf. disitulah awal mula pertemanan ku bersama bang auf dan salahhuddin hasan. hampir 2 tahun aku dan salahuddin numpang di tempat bang auf." yari terdiam sejenak melihat gerimis yang beberapa menit lalu masih deras, dan menghentikan ceritanya sampai disitu tanpa melanjutkan kelanjutan cerita yang masih panjang untuk di kisahkan, ada sesuatu yang ingin yari bicarakan pada hasan, sebelum ia bercerita tentang pertemuan pertamanya dengan bang auf. dalam rasa bimbang untuk bicara hasan, membuat mulut yari berat terbuka pada hasan yang hanya satu bulan lebih tinggal bersama,
bang auf pernah mengajarnya untuk berkata dosen, biasanya untuk omongan yang berat di ucapkan kepada dosen, tiga hitungan mundur, dalam hati dan satu tarikan nafas panjang akan menjadi penolong.
yang efektif untuk melawan perkataan yang berat, lalu yari mulai

(Klik ☆ untuk suka)                                          

Next..

JADIKAN MAHAR KITAB KUNING KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang