Di tengah pusaran rutinitas pendaftaran kuliah kampus Unram dan Ikip mataram Tahun 2008-2009 dimulai.
hiruk pikuk sepeda motor berlalu lalang dan orang-orang yang berjalan kaki terlihat sibuk membawa lembaran map persyaratan masuk kuliah.
4 perempuan berdandan maksimal melewatinya, berpakaian mecing dengan berbeda warna, memakai pakaian mini yang serba dikurang-kurangi.
di bagian tertentu dirobek-robeki, ala pengemis jalanan, yang Ingin terlihat berbeda dan menarik simpati orang melihatnya, dan satu di antara mereka memakai gaya changcuter ala band paling populer di tahun itu, sangat ramping seperti domba yang baru di kupas bulunya untuk dijadikan wol, itulah gaya trend di tahun itu.
tidak berselang lama, sangat asing dilihatnya, seperti manusia yang datang dari bumi lain, hanya satu dilihatnya diantara yang lain.
"ALQURAN"
iya benar, itu ALQURAN, betapa Takjub dan merinding dia melihat perempuan yang benar-benar terbungkus,
hanya indra penglihatan yang terlihat secara wujud manusia, bercadar dan dilindungi oleh kitab suci, yang melekat di dada."tas selempang? apakah isi ditasnya itu mukenah atau kitab suci juga ataukah dia dosen agama di sini?" ujar Hasan dalam hati penuh pertanyaan.
Ditempat yang sama, lapangan rektorat, beberapa kelompok saling berdiskusi mengenai pendaftaran kuliah, Ikip, Muhammadiyah, Amikom, dan tempat kuliah pilihan kedua lainnya, yang akan di kunjungi untuk daftar juga, dijadikan cadangan ketika tidak akan diterima di Unram, Universitas yang paling di impikan dan ternama di Mataram.
Di kelompok yang lainnya terdengar logat Bahasa tak asing, sangat persis dengan logat bahasa Pak Rasulung,
"bahasa labuan bajo kah ini"? ujarnya dalam hati. ada juga beberapa orang yang hanya bersantai menikmati jajanan penjual kaki 5 di hangatnya mentari pagi.
Terlihat pedagang bakpau yang santai duduk dikursi plastik merah, berteduh dibawah pohon glodokan tiang yang berbentuk piramida simetris, sangat menarik perhatiannya, berbeda dari pada penjual yang pernah ditemui sebelumnya.
Sepeda ontel Tahun penjajahan itu yang dipakainya mengais nafkah, dibagian setang kanan terdapat selayer Arema terpasang erat dan dibelakang sadel sepedanya terdapat juga rombong etalase yang berukuran kecil, cukup memuat 40 pcs bakpau dan di ujung belakang terikat menu seperti plat sepeda motor di pasang, dalam daftar menu, terdapat 5 buah foto bakpau yang sama, berwarna putih, bedanya terletak di sebuah titik warna diatasnya, yang sebesar butiran jagung, di gunakan sebagai penanda varian rasa isi dalam bakpau.
"bang bakpaunya rasa kacang hijau satu,"
"nggak dua aja sekalian Rp 5.000 mas", ujar penjual bakpau
"boleh dah bang, yang rasa coklat dibungkus saja, satunya makan disini ya." Hasan Sengaja memakan di tempat itu, guna agar bisa berbincang dengannya.
Akhirnya pembicaraan panjang antara mereka berdua seputar dunia perkuliahan terjadi, haus akan informasi, ia menggali terus menanyakan semua tentang situasi dan Kampus disitu secara detail dan gratis.
"orang pendatang yang banyak kuliah disini adalah orang sumbawa dan bima, setiap tahun pun selalu seperti itu, kalau saya sendiri sudah semester 3, saya ngambil jurusan hukum disini,"
"berarti abang Auf hampir setiap hari berjualan di sekitar sini ya."
Auf itulah namanya, si penjual bakpau dari kota Surabaya yang hampir setiap hari berjualan bakpau di jam berbeda.
jika jam masuk kuliah pagi, kerjanya akan double, karena setelah kuliah selesai, dia harus pergi kerumah untuk melanjutkan adonannya dan mulai menyihir tepung yang sebesar buah kelengkeng di ubah menjadi sebesar gumpalan tangan orang dewasa,
tepung yang sebesar gumpalan itulah yang membuat dia bisa kuliah, ketika semuanya lengkap, barulah siap untuk dijual, dan jika siang atau sore waktu kuliahnya, dia akan membuat adonan setelah sholat subuh, sebelum cahaya timur datang semuanya sudah lengkap dan siap untuk di bawah ngider.
"Ya ALLAH permudahlah rezeki ku, semoga di pagi ini dagangan ku cepat habis agar aku bisa menikmati lebih kenikmatan mu" sebait doa hampir setiap hari di panjatkan sebelum melangkahkan kakinya,
ketika semua terjual cepat, itulah waktu untuk memanjakan tubuhnya di teras mushollah yang tidak jauh dari tempat dia kuliah, menikmati secara mendalam kenikmatan yang tuhan berikan, atas nafas rezeki dan waktu sambil menunggu jam masuk kuliah di mulai.
sudah 4 tahun, sejak menjadi lulusan terbaik disekolahnya, dia memutuskan untuk ikut bekerja di lombok di tempat kakak angkatnya Samiah, menjadi pengantar bakpau, menitip ke toko-toko atau warung.
setelah 1 tahun bekerja, umur pernikahan kakak angkatnya berjalan 4 tahun, satu yang kurang untuk sebuah keluarga lengkap adalah buah hati dari pernikahan.
akhirnya hal yang dinantikan tiba. sudah 3 bulan ternyata umur kandungan baru diketahuinya, segera samiah menyuruh Auf mengirimkan sebuah kado kecil untuk diletakkan dimeja ruang suaminya,
saat suaminya membuka, itulah hadiah terbaik, tespek bergaris positif, yang sudah lama dia nantikan, teriakan mungil merengek di saat tengah malam,hingga membuat dia meminta izin cepat pulang lebih awal dan sekalian meminta izin cuti beberapa hari, mempersiapkan waktu bebas, mewujudkan ke inginan seorang istri yang bakal mengidam sesuatu yang kadang susah di cari.
waktu terasa cepat berlalu, 1 minggu sudah tiba, saatnya dia mulai mengejar pelajaran yang sudah tertinggal.
12:30 "teng,,tenggg,,teenggk" suara lonceng tanda pulang sekolah sudah di bunyikan, seketika terbayangbayang wajah seorang istri dan perut yang sedikit mulai membuncit, membuatnya terburu-buru ingin segera pulang.
jam 02:00 yang biasanya suaminya sudah berada dirumah.tiba-tiba kabar duka datang lewat telp dari rumah sakit, suaminya sudah meninggal karena kecelakaan, mengejutkan seorang istri yang sedang menunggu suaminya untuk mengelus perutnya.
setelah 3 bulan karena terus berlarut dalam kesedihan, usaha mereka tidak jalan lagi, dan dia menitipkan rumah peninggalan suaminya kepada auf, karena tidak sanggup membayangkan kenangan dan harapan dari suami yang mengidamkan seorang bayi,
dan dia memutuskan untuk kembali kekampung halamannya, kota surabaya.
(Klik ☆ untuk suka)
Next..
KAMU SEDANG MEMBACA
JADIKAN MAHAR KITAB KUNING KU
RomansaMenjadi janda muda adalah hal terburuk bagi para wanita. Hasan pria tampan blasteran itali dari malang, yang kuliah di pulau lombok dan bertemu 4 teman baru. yari adalah salah satu Pria itu dari suku bajoe yang banyak menceritakan tentang para janda...