PART 2

128 25 7
                                    

Istirahat telah tiba, alih-alih mengerjakan tugas yang harus di kumpulkan hari ini Ica lebih memilih untuk pergi ke kantin bersama Dino.

Kantin di SMA Starblack ini memang cukup unik, dari mulai makanannya yang disediakan dari sekolah, tempat duduk yang sengaja dipisahkan antara pria dan wanita.
Serta ada kantin khusus untuk makanan ringan, ada juga koperasi yang sengaja disediakan di setiap lantai.

Karena lantai sekolah ini ada 3 lantai, namun saking luasnya sekolah ini menjadi sekolah yang terbaik.

"Dindin! Gue duduk bareng lo aja ya, kan biar lo gak terlalu kelihatan jomblo" Rajuk Ica yang sebenarnya malas untuk berbincang dengan teman sekelasnya yang rempong.

"Najis banget sih lo! Duduk aja! "

Ica menyengir lebar mendapat izin dari Dino, tapi tidak sampai disana, bukannya makan dengan tenang, Ica justru mendapat tatapan tajam dari para wanita yang duduk di sebrang, mungkin karena dia duduk bersama pria. Tapi biasanya juga tidak, lantas apa yang terjadi sekarang.

"Gue boleh duduk di sini kan? " Tanya seorang pria yang tiba-tiba duduk di samping Ica.

Dino mengangguk acuh-tak-acuh sementara Ica memperhatikan gerak-gerik pria itu.

Seusai pria itu duduk, pria itu menatap Ica dengan tatapan bertanya, melihat mata itu membuat Ica tersedak dan batuk-batuk karena gugup.

Bagaimana tidak, Sean Gilbert idola nomor satu para wanita ada di sampingnya, bahkan jarak mereka sangat dekat.

"Kenapa lo? " tanya Dino heran.

Berbeda dengan Dino yang cuek, Sean malah membantu Ica dan memberikan air putih miliknya untuk Ica minum.

"Hati-hati kalo makan" Ujar Sean dengan tatapan yang hangat dan memabukkan itu.

Bukannya membaik Ica malah semakin gugup dan makan dengan tangan yang gemetar.

"Makasih kak" Ujar Ica pelan. Sebenarnya dalam hati dia ingin sekali berteriak sangat keras.

"Lo itu gak bisa makan biasa ya Ca? Liat tuh Chira yang manis, makan aja anggun"

Ujar Dino sambil menunjuk Chira yang sedang makan dengan anggun di barisan para wanita, tidak seperti dirinya yang makan seenaknya saja.

"Diem lo! Gimana gue aja dong mau makan kaya apa juga, kenapa lo yang repot? "

"Gue cuma ngomong Ca, jangan sensi gitulah, lagian lo gak bakalan bisa kaya Chira ya kan? "

"Ngapain gue harus kaya dia? Dia ya dia gue ya gue, jangan samakan orang begitu, karena kepribadian setiap orang itu berbeda-beda din" ujar Ica sok bijak

"Nah! Itu aku setuju! Makan yang banyak ya adik" Sean mengusap rambut Ica dengan lembut, membuat semua wanita yang berada di kantin bersorak tidak terima.

Ica sendiri yang merasakan itu langsung memantung dalam diam, dia baru saja dielus sama Sean kan? Sean Gilbert yang ganteng? Omg, rasanya seperti mimpi yang Indah.

"Kenapa lo malah diem? Makan! " perintah Dino kepada Ica yang masih memantung karena gugup

Sementara itu, tanpa ada yang menyadari sebenarnya Sean tersenyum sangat lebar melihat tingkah Ica yang menurutnya sangat menggemaskan.

*....*

Pulang sekolah Ica terpaksa harus menunggu bus karena bodyguardnya sedang ada latihan basket untuk lomba, Ica sangat kesal.

Dia beberapa kali menyumpah serapahi lomba tersebut, jika bukan karena lomba dia tidak perlu repot menunggu bus yang tidak pasti.

5 menit kemudian bus akhirnya datang, Ica sangat bersemangat karena bus tidak banyak anak laki-laki seperti pagi tadi, jadi dia bisa tidur tenang.

Pleasant TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang