Malam ini Ica belajar dengan rajin untuk pelajaran bahasa Indonesia besok, sebenarnya tidak usah belajar pun nilai bahasa Indonesia Ica selalu paling besar.
Alih-alih mengerjakan soal yang ada dibuku latihan, Ica malah teringat kejadian tadi siang, ketika dia selesai menyanyi.
Siapa sangka ternyata para penonton menyukai suaranya, dan disana lah Ica bisa tersenyum sangat lebar.
"Kalo gitu caranya, gue ikut club musik aja" Gumam Ica pelan sambil melihat pantulan dirinya dari kaca kecil dimeja belajarnya.
"Kayanya suara gue gak buruk -buruk amat"
"Aaaah! Gue seneng banget tadi, coba aja kak Sean nonton" Dengkus Ica kesal sambil melempar bantal leher yang tadi ia gunakan.
Tidak lama dari itu terdengar suara ketukan dari arah pintu, Ica segera membukanya dan melihat Dino yang sedang berdiri didepan pintu kamarnya.
"Ngapain lo kesini din? Malem-malem lagi"
"Gue mau ajak lo ke suatu tempat, plisss Ca lo mau yaa" Rajuk Dino dengan tatapan yang meminta "Gue udah izin sama Om Rafi dan Tante Rida kok"
"Tumben lo mau ajak gue Din? Kangen ya? Ih Dindin so sweet banget sih! "
"Ah lo mah banyak bacot! Cepetan napa krburu malem banget nih" Dino menarik paksa tangan Ica.
"Eh Din! Sabar dong! Lo gak liat gue pake apa? Gak mau ah, celena gue pendek Din! "
"Benataran doang kok, ayolah ca! Bagus kok, lagian lo pake sweater gede gitu "
"Ah yaudahlah, pamit sama nyokap bokap dulu dong"
Ica menarik Dino kehadapan kedua orang tuanya yang sedang menonton TV di ruang keluarga.
"Ma, Pa, Ica nganter Dino dulu ya bentar"
"Iya, jangan kemaleman pulangnya ya, Din"
"Oke siap om! "
Seusai mereka pamit Ica merasa ada yang mengganjal.
"Din lo ko bisa dapet izin gitu aja, biasanya kalo gue keluar malam mau beli makanan harus dianter papa gue, kenapa sekarang biasa-biasa aja "
"Karena gue Dino" jawab Dino simple.
Mendengar pernyataan itu, Ica langsung melirik Dino dengan tatapan tajam.
"Lo hantunya Dino ya? Jangan Din, jangan bawa gue kekuburan gue takut Din, ampuni dosa-dosa gue selama ini. Gue mengaku gue sahabat yang gak ada baik-baiknya, tapi gue mohon Din, semoga lo hidup tenang disana" Ica memohon sambil mengangkat kedua tangannya
"Eh, kalo ngomong gak suka pake bismillah lo! Kalo pun gue udah mati, ngapain gue kerumah lo? Males banget "
"Ya kali aja lo mau balas dendam sama gue, gue kan suka ngerepotin lo din? "
"Iya emang, tapi sejak kapan sih lo ngerasa udah ngerepotin gue? Basi tau gak, cepetan ah naik! "
"Iya iya sabar"
Ica segera naik ke mobil yang Dino, entah akan kemana Dino membawanya tapi apa yang bisa Ica lakukan selain mengikutinya.
Sepanjang perjalanan Ica hanya memainkan ponselnya, sambil sesekali melirik temannya itu.
Hingga beberapa menit kemudian Dino menghentikan laju mobilnya, setelah di teliti lagi ternyata ini adalah Mall.
Untuk apa Dino mengajaknya malam-malam ke Mall? Apa jangan-jangan...
"Din? "
"Hmm... Ayo turun"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pleasant Time
Teen FictionShevalonica Moren adalah seorang wanita pengagum rahasia Sean Gilbert, si tampan dari SMA Starblack. Ica atau Shevalonica harus berhadapan langsung dengan Dewi Starblack yaitu Chira Hanley Kaymith, wanita cantik bak model yang banyak dikagumi para...
