PART 8

31 16 0
                                    


Buku menjadi saksi keterdiaman Sean dan Ica, walaupun mereka dekat tapi tidak ada yang mengajak bicara, entah karena takut ketahuan ataupun karena canggung.

Pelan-pelan Ica merasa lelah dan ingin sekali tidur, tapi dia mencoba untuk tidak tidur sekarang.

Apalagi di depan Sean, dia bukan tipe orang yang tidur cantik, dia sangat buruk.

Bertarung dengan waktu ternyata bukan pilihan yang baik, buktinya lama-kelamaan Ica malah tertidur, tepat di pundak Sean. 

Diam-diam Sean memperhatikan wajah Ica dan dia sangat senang untuk hari ini.

*....*

Bu Sandra baru saja selesai mengirim data kunjungan perpustakaan.

Untung saja sudah waktunya istirahat jadi dia bisa beristirahat terlebih dahulu.

Sedari tadi dia tidak fokus dengan anak-anak yang berlalu-lalang masuk keluar perpustakaan karena kesibukannya itu.

Ketika hendak keluar Bu Sandra sempat melihat sepasang kaki di rak paling belakang, apa ada siswa yang tidur? Bu Sandra mengeceknya dan ternyata benar saja ada Shevalonica disana.

"Ni anak tumben-tumbenan di perpus, sekali di perpus pasti tidur mulu"  gumam bu Sandra

"Shevalonica, bangun. Istirahat! Ini bukan tempat tidur, Ca!"

Shevalonica tampak kebingungan melihat Bu Sandra disana

"Abang Sean bangunin Ica ya?" Jawab Ica yang masih terlihat ngantuk.

Sebenarnya Bu Sandra ingin sekali tertawa tapi dia takut dosa.

Sepertinya Shevalonica yang malas ini salah satu pengagum Sean Gilbert.

"Ica ini Ibu, kamu ngelindur ya? Bangun, istirahat gih"

Barulah Ica sadar bahwa dia ketiduran, tapi kenapa tidak ada Sean padahal saat itu Sean ada disampingnya.

"Eh Ibu, hehe. Kok ibu tau Ica disini?"

"Ibu kan yang jaga perpus, kamu ketiduran lagi?"

"Hehe, yaudahlah bu Ica mau pamit mau beli makanan"

"Itu di plastik makanan, kamu lupa di perpus gak boleh bawa makan minum? "

Ica melirik plastik makanan di sampingnya, dia tidak ingat dia membeli makanan.

Ica melihat ada sticky note disana, Ica segera mengambilnya dan membacanya.

'Makan yang banyak ca, lo kayanya lelah banget'

Ica tersenyum puas, kali ini Ica yakin ini memang dari sang pangeran, Sean.

Siapa lagi jika bukan dia? Ah Ica optimis sekali bahwa itu dia.

"Ca, kamu kenapa senyum-senyum gitu?"

Ica langsung berdiri, "Kesemsem abang Sean bu" Ica langsung berlari keluar perpustakaan saking senangnya.

  Sementara Bu Sandra hanya menggeleng-geleng melihat tingkah muridnya itu.

*...*

"Dari mana aja lo, Ca?" Tanya Dino ketika masuk kelas, Dia pasti sudah selesai istirahat.

"Lo? Siapa ya?" Ica pura-pura tidak kenal, dia ingat bagaimana Dino membiarkannya di luar kelas.

Tentu saja Ica masih kesal.

"Gue? Perkenalkan Gue Dino, cowok terganteng sejagat raya" Ujar Dino kepedean.

"Hah? Dinosaurus kok bisa pede ya?" Tanya Ica acuh tak acuh

Pleasant TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang