PART 3

69 21 6
                                    

Pagi ini Dino sudah stay didepan rumah Ica, dia berniat menebus ketidakhadirannya kemarin.

Ica yang baru saja turun dari kamarnya langsung ikut sarapan dan segera menyelesaikannya.

"Ca kalo makan tuh yang banyak, biar pinter dikit kaya papa kenapa" ujar Rafi sambil terus mengolesi selai kepada roti untuk anaknya itu.

"Eh papa jangan salah, walaupun Ica ini agak malas ya, tapi inget nilai Ica gak pernah remedial kan, gak bodo-bodo amatlah pa" Bela Ica panjang lebar

"Iya juga, tapi kamu itu harus ngurangin males kamu. Kalo kaya gitu caranya kapan kamu maju"

"Iya papa yang bawel iya ih, mama aja gak banyak ngomong ah kok papa udah kaya emak-emak rempong ya"

Rida tertawa kecil mendengar pernyataan anaknya itu.

"Itu karena mama gak suka debat pagi-pagi kaya kamu sama papa, " Ujar Rida menjelaskan

"Bener tuh pah! Papa aja yang bawel. Liat aja pa aku bakalan jadi pemenang! " Teriak Ica tidak jelas

"Pemenang apa maksud kamu? "

"Pemenang dihatinya, abang Sean hehe. Udah ya pa, ma, aku berangkat dulu, bodyguard udah nungguin. Asalamualaikum!"

Usai menghabiskan segelas susu hangat di gelasnya, Ica langsung berpamitan.

"Hush! Gak boleh gitu sama temen sendiri Ica! " Teriak Mama Ica dari dalam.

"Hehe, udah kepalang ma" Gumam Ica pelan setelah itu ia segera mengambil helm dari tangan Dino dan mereka langsung melanjutkan perjalanan menuju sekolah.

"Eh din, berarti pagi ini gak ada yang kasih gue coklat ya?"

"Emangnya lo mau coklat berapa? Gue beliin! "

"Tumben lo mau beliin, biasanya juga lo selalu ngutang sama ibu kantin! "

"Hush! Jangan bahas yang sudah. Yang penting sekarang gue kan lagi ada rezekinya, "

"Yaudah, alhamdulillah kalo gitu. Bisa teraktir roti hangat dong pagi ini?"

"Kalo lo mau" Ujarnya acuh tak acuh

"Ih dindin baik banget sih!, Ica jadi tersentuh"

"Geli banget gue dengernya, lo itu gak cocok ngomong lembut ca"

"Hah! Songong lo Din! Gini-gini juga gue udah anggun"

"Terserah! Tapi ya menurut gue lo itu lebih cocok jadi emak-emak tukang gosip yang uratnya gak putus-putus"

"Eh bangsat! Rese banget kalo ngomong! Untung lo temen gue din! Sabar ya allah! " Ica mengelus-elus dada pelan sambil terus menyumpah serapahi temannya itu.

*...*

Sesampainya mereka disekolah, Ica langsung menarik Dino menuju kantin.

"Semangat banget lo kalo masalah roti hangat, biasanya juga para cewek suka roti sobek oppa! "

Mendengar itu Ica terbahak "Gue gak suka roti sobek, Din. Gak baik buat mata"

"Alah sok suci lo! Gak makan berapa taun sih lo? Perasaan tadi lo udah sarapan roti, sekarang mau roti lagi? "

"Rumah sama sekolah beda Din, dirumah roti gue panggang, di sekolah hangat, gue kan suka teksturnya itu, Din"

"Ah lo mah emang suka makan aja, baru aja makan udah makan lagi dasar rakus lo! "

"Gak papa di bilang rakus yang penting makanannya halal"
Ujar Ica panjang lebar sampai didepan kantin.

Setelah sampai didepan penjual roti hangat di kantin sekolah, Ica langsung memesan diikuti oleh Dino dibelakang.

Pleasant TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang