Hati dan ragaku hanya miliknya, sebaiknya kau pergi sebelum wanita ku yang akan mengusirmu
-Yoongi-
Yoongi pov....
Satu bulan telah berlalu, kehidupan keluargaku jauh lebih baik bahkan sangat jauh lebih baik dari sebelumnya. Semua orang memberiku pujian atas perubahan sikapku, semua ini berkat Yewon.
Selama sebulan, penuh istriku selalu berkunjung ke kantor, alasannya dia ingin memastikan apa benar cerita yang aku berikan kepadanya itu benar atau tidak. Aku selalu bercerita padanya tentang gadis jalang. Ya, dia Wendy, sekretaris baruku yang sangat tidak aku sukai. Kualitas kerjanya sangat nol, tidak memiliki basic sekretaris sama sekali. Aku saja dibuat geram karena berkali-kali aku melukapan meeting penting.
Aku dan yewon kini memiliki kebiasaan unik setiap malam, yaitu menceritakan semua kejadian yang kami alami setiap harinya dan salah satu yang aku ceritakan adalah bagaimana sekretarisku menggodaku, dan yang anehnya bukannya marah atau cemburu, dia malah tertawa, karena kesal aku menyuruhnya datang dan lihat sendiri.
Pagi ini moodku sangat tidak bagus, rasanya aku sangat malas ke kantor dan bertemu sekretaris gila itu. Aku sedikit bingung dimana karyawan di kantorku menemukan wanita seperti itu.
"Yoongi kenapa wajahmu seperti itu?" tanyanya yang sibuk memasangkan dasi pada leherku
"Aku malas ke kantor," ucapku lesu.
"Kenapa?"
Kenapa istri ku ini polos sekali sih, tentu saja aku malas karena ada wanita itu. Memilih diam dan menatapnya membuat hati ku sedikit tenang dan damai, mata coklatnya benar-benar menghipnotis, pipi gembulnya serta wajah bayi nya membuat ku seperti orang gila.
"Apa aku perlu menjelaskan lagi, sayang? Aku sedang malas bertemu jalang itu. Aku bosan selalu digoda olehnya. Kau tahu, pundakku sangat lelah karena terlalu sering dirinya memeluk pundakku."
"Bagaimana jika aku ikut kekantor?" tawarnya.
Senyumanku terbentuk begitu saja setelah mendengar ucapannya, setidaknya dengan begini moodku akan baik-baik saja selama Yewon ada di sampingku. Jika Yewon ikut denganku, itu tandanya dia akan bersamaku seharian tidak seperti kemarin-kemarin hanya datang disaat makan siang dan pulang ketika dia ingin pulang.
"Ide yang bagus," ucapku memeluk dan mencium bibirnya sekilas.
Aku menggandeng tangan Yewon dan membawanya untuk bergegas pergi ke kantor. Selama di perjalanan, kami lebih banyak diam seperti biasanya. Pernikahan tidak selalu dihiasi dengan percakapan romantis. Cukup di saat yang tepat sehingga bumbu cinta itu masih bisa di rasakan. Lagipula, aku bertemu dengannya setiap hari dan aku rasa sudah cukup untuk berbicara manis dengannya.
Hari ini kantor terasa seperti pertengahan antara kutub utara dan padang gurun bagiku. Suasana panas mulai terasa saat aku melihat bayangan Wendy sudah menungguku di depan kantor. Sedangkan tanganku merasa dingin karena Yewon menggenggam tanganku.
"Selamat pagi, pak boss tampan."
Yewon menatap Wendy datar, ia tak sengaja menyunggingkan senyum kecil di ujung bibirnya saat mendengar ucapan salam dari Wendy. Aku bisa merasakan bahwa Yewon memiliki rencana nakal.
"Pagi," jawabku ketus.
Aku menggenggam tangan Yewon sangat erat dan meninggalkan Wendy di depan sana. Aku tidak peduli dengan wanita itu, aku hanya mempedulikan Yewon.
"Pak, pagi ini kau ada meeting dengan perusahaan Big Hit, pukul sepuluh nanti."
"Batalkan saja, aku sedang tidak ingin diganggu. Urus ulang jadwal meeting ku dengan Pak Presdir."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin Pengganti [COMPLETED STORY]
Fanfiction#BelumRevisi Pernikahan Lenandra Yoongi Abram dan Kinan Ananda Yewon terjadi karena sebuah kesalahan. Yoongi salah karena telah jatuh cinta pada wanita di waktu yang salah. Sedangkan Yewon salah karena tetap diam saat ia dijadikan pengganti mempelai...