Bonus Chapter

354 50 4
                                    

Sejeong memperhatikan wajahnya yang kini memakai make up. Gaun yang ia kenakan seolah mendukung penampilannya kali ini. Jantungnya berdegup cepat, karena sebentar lagi, ia akan menjadi seorang istri dari Min Yoongi —si produser terkenal.

Beberapa menit berlalu, pintu terketuk dari luar dan ia menolehkan kepalanya. Disana, ia bisa melihat sang kakak yang menunjukkan wajah sedihnya.

"Ayo, ayah sudah menunggu."

Sejeong tersenyum sendu dan mengangguk. Ia berjalan ke arah Taehyung dan mengambil tangan lelaki itu. Tidak kuat lagi menahan, air matanya tumpah satu dua. Taehyung menoleh dan mendapati adiknya menangis.

"Kenapa menangis? Hari ini pernikahanmu, bagaimana bisa kau sedih?"

Sejeong tertawa. "Aku tidak menyangka hari ini akan terjadi."

Taehyung ikut tersenyum. Ia menghapus air mata adiknya dengan sapu tangan di saku celananya dan melanjutkan jalan untuk mengantar Sejeong pada ayah mereka.

Saat wanita itu sudah berdiri didepan ayahnya—Kim Taehwan, lelaki paruh baya itu tersenyum. Sejeong mengamit lengan ayahnya yang menuntun ke altar. Ia mendengarkan dengan baik ucapan yang keluar dari bibir ayahnya.

"Rasanya baru kemarin aku menggendongmu. Waktu berlalu sangat cepat. Dalam waktu dekat, kau akan menjadi seorang istri. Dan margamu akan berganti. Sejeong-ah, jadilah istri yang baik untuknya. Jaga rumah tangga kalian. Jangan pernah lari dari masalah. Ayah menyayangimu, Bidadari Kecil ayah."

Sampai di altar, Tn. Kim memberikan tangan Sejeong untuk digenggam oleh Yoongi. Mereka berdiri saling berhadapan dan mendengarkan instruksi pendeta dengan baik.

"Sekarang, kau ulangi ucapanku dengan menatap mempelai wanita." ucap Sang Pendeta.

Yoongi menghela nafas sebentar lalu berucap. "Kim Sejeong, aku mengambil engkau menjadi istriku, untuk saling memiliki dan menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya, pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita."

Kemudian pendeta itu bertanya pada Sejeong dan memintanya untuk mengikuti ucapannya.

"Min Yoongi, aku menerima engkau menjadi suamiku, untuk saling memiliki dan menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya, pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita."

Pendeta membacakan doa-doa untuk kedua insan yang telah sah menjadi sepasang suami istri tersebut.

"Kalian telah sah menjadi sepasang suami istri, baik di mata agama dan di mata hukum. Silakan mencium pasangan masing-masing."

Yoongi melepaskan genggaman tangannya dan menempatkannya di kedua bahu Sejeong. Ia memajukan wajahnya dan mencium kening Sejeong untuk beberapa saat dan menyudahinya ketika suara tepuk tangan terdengar.

Dari sini, mereka bisa melihat betapa senangnya orang-orang terdekat mereka yang tersenyum ketika menghadiri upacara pemberkatan ini.

•••

Pesta pernikahan mereka telah usai. Malam ini, mereka menginap di hotel tempat menyelenggarakan pesta. Sejeong sedang menghapus riasan yang ada di wajahnya sementara Yoongi berada di kamar mandi.

Setelah semua terhapus, ia menunggu suaminya keluar dari kamar mandi untuk membersihkan diri. Tidak lama, Yoongi keluar dengan handuk yang melilit pinggang ke bawah sementara ia memakai kaus.

Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang