16. 함께 [Bersama]

355 60 3
                                    

Mereka berdua telah sampai di tempat tujuan. Mereka menginap di City Park Hotel dengan memesan kamar yang benar-benar bersebelahan. Yoongi menempati kamar sendirian, sementara mahasiswa lain berbagi kamar. Begitu juga dengan Sejeong dan Hyejin.

"Jadi, dia sudah menjadi kekasihmu? Semenjak kapan? Apa tepat dihari ia mencarimu ke rumahku?"

"Eoh? Dia pergi ke rumahmu untuk mencariku?" tanya Sejeong dan dijawab anggukan oleh Hyejin.

"Mungkin orang lain yang melihatnya akan berpikiran bahwa ia baik-baik saja. Tetapi aku bisa merasakan bahwa ia tidak baik-baik saja saat itu. Terbukti ketika aku menahan lengannya yang terasa dingin,"

Sejeong menerawang kembali saat ia pergi bersama Jaemin. Ia hanya ingat Jaemin membawanya ke kedai di pinggir jalan, dan ia hanya mengingat sampai ia meminum beberapa gelas soju.

"Apa rencana kalian kedepannya?" tanya Hyejin.

Sejeong menoleh dan ingin menceritakan tentang perkataan Yoongi sebelum mereka sampai ke sini. "Sebenarnya tadi pagi ia melamarku."

Mata Hyejin membelalak, "Jinjja? Lalu apa yang kau katakan? Apa kau menerimanya?"

"Aku belum menjawabnya, tetapi ia mengerti keadaanku yang terkejut ketika mendengar perkataannya."

"Daebak, baru kali ini aku menemukan pria sepertinya, setelah kekasihku tentunya. Ia kuliah? Atau bekerja? Jika ia kuliah, apa jurusannya?"

"Kuliah. Entahlah, aku juga belum mengetahui dengan benar latar belakangnya. Jujur saja, pertemuan pertama kami sangat tidak menyenangkan."

"Ceritakan padaku,"

"Pagi hari aku terbangun dan terkejut karena menemukannya tidur disebelahku tanpa menggunakan atasan apapun. Aku memukulnya karena aku tidak memakai bajuku, melainkan baju miliknya."

"Kau benar-benar sesuatu, Jeong. Apa dia berbuat macam-macam padamu? Lalu? Dimana dia tinggal?"

"Tidak, ia tidak ber–"

Suara Sejeong terhenti karena suara ketukan pintu kamar terdengar. Hyejin menahan Sejeong yang hendak membukakan pintu lalu ia beranjak untuk membukanya. Sejeong membiarkan Hyejin dan melanjutkan kegiatannya memasukkan pakaian ke dalam lemari sampai Hyejin kembali ke tempat semula.

"Keluarlah, dia menunggumu."

Sejeong menoleh. "Nugu?"

"Kekasih putihmu itu, dia mengatakan kalian sudah membuat janji untuk pergi bersama setelah mendapat kamar masing-masing."

"Baiklah, aku pergi dulu ya? Jangan lupa hubungi aku jika ada pengumuman berkumpul,"

Setelah melihat Hyejin mengangguk, ia berjalan ke luar kamar dan menemukan Yoongi yang menunggunya di kursi panjang yang ada di lorong hotel. Ia berdecak kagum, bahkan disaat menunggupun Yoongi bisa tertidur dengan posisi bersandar pada dinding.

Sejeong berjalan perlahan ke arah Yoongi tanpa mengeluarkan suara yang mengganggu tidur pemuda itu. Setelah mendekat, Sejeong duduk disebelah Yoongi tanpa membangunkannya.

Gadis itu terus memperhatikan kekasihnya. Wajahnya sangat damai dalam tidurnya. Kemudian ia menyingkirkan rambut kecil Yoongi yang hampir menutupi pandangan pemuda itu.

Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang