Aku yang pergi

418 25 5
                                    

"Untuk apa kau membawa perempuan itu kemari?,lihat pangeran Naichel dan putri Yeinta" ucap Ercana di ruangan yang besar,ya tepat nya di kamar nya dengan Rahul

"Jadi kau menyalah kan ku?"tanya Rahul yang tak habis fikir dengan kekasih nya

"Bukan begitu maksud ku Rahul,tapi..."kata kata itupun di potong

"Sudahlah Ercana aku sedang tidak ingain berdebat dengan mu"ucap malas Rahul yang duduk di pinggir kasur nya

.....*......*......*......*......*......*

Naichel berjalan menuju lorong tempat keberadaan Dave berada

"Pangeran" suara itu sontak membuat Naichel terkejut,itu suara perempuan yang berani mengusir Yeinta

"Kenapa kau masih ada disini?"tanya Naichel tanpa menoleh dengan pandangan dingin

"Karena urusan ku belum selesai pangeran"ucapnya sambil tersenyum pada Naichel, namun Naichel tidak tertarik sama sekali

"Ingat kau bukan mate ku,kau bukan siapa siapa bagi ku,dan cepat lah pergi dari kerajaan ku dan jangan pernah menampakan wajah mu di hadapan ku" tegas Naichel di setiap nada bicara nya

"Pangeran"Dave

"Dave mengapa perempuan ini masih ada di sini?"tanya Naichel tanpa memalingkan wajah ny

"putri,bisakah kau pergi dan melupakan Naichel?,dia bukan mate mu kau salah orang"ucap Dave

"Kau kira mate bisa salah pelayan"ucap Luna menekan kata terakhir

"Jika dia pelayan,bahkan diri mu lebih rendah dari pelayan itu" ucapan tajam itu mampu membuat Luna terdiam

"Kita pergi" perintah Naichel dalam telepati nya,kedua pangeran itu pun melesat pergi meninggal kan tempat itu bersama putri Luna yang masih tertegun  diam meningat ingat kata kata yang menyakit kan dari mate nya yang ia yakini benar mate nya

"Yeinta!,aku harus mencari nya,jika aku tidak bisa mendapat kan pangeran itu maka sama dia juga tidak akan mendapat kan nya!" ucap Luna dalam hati menggeram tangan yang ia kepal sedari tadi membuat tangan nya memutih kehabisan darah akibat kepalan nya.
Putri Luna pun melesat hilang dari lorong tempat nya berdiri tadi,ia mengendus dimana aroma Yeinta putri ice itu,yang membuat nya tersakiti oleh kata2  mate nya yaitu Naichel,sambil berfikir  aroma itu menarik nya di satu kamar dengan pintu besar  dengan gagang kamar di lapisi emas murni,Luna semakin yakin bahwa kamar yang membawa nya itu adalah kamar Yeinta.
pintu itu terbuka tanpa di sadari Yeinta yang sudah tertidur pulas akibat mata nya yang lelah menampung air mata yang terus berjatuhan

"Disini perempuan itu,akan ku habisi dia dan aku akan mendapat kan Naichel" Gumam dalam hati Luna yang membawa belati perak di balik gaun nya

"Naichel..."Gumam Yeinta yang hanya mengigau dan membuat Luna sontak terkejut,disaat Luna sedang mengelus dada nya akibat dia takut ketahuan tanpa di sadari Yeinta terbangun dan melihat seseorang yang berdiri di depan nya yang ia rasa tidak asing di mata nya yang samar samar melihat

"Luna!,beraninya kau masuk kek kamar ku tanpa izin"Ucap Yeinta marah

"Sayang nya aku tidak perlu memberikan izin saat aku masuk ke kamar ku juga"Jelas Luna tersenyum miring

"Apa maksud mu huh!"Yeinta pun turun dari atas ranjang nya dan menatap lekat mata Luna yang sekarang berada di depan nya

"Oh kau kurang jelas,jadi sebentar lagi kamar ini akan menjadi milik ku,dan bukan milik mu"Ucap Luna terkekeh seakan semua yang dia katakan akan menjadi nyata

5 PRINCE and 5 PRINCESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang